Tabel 4.2. Asosiasi Responden Terhadap Komitmen
Asosiasi Jumlah
Jawaban ”ya”
Jumlah Jawaban
”tidak”
Bekerja tuntas 4
100 Kerja keras
3 75
1 25
Menjada kualitas produk 4
100 Mengorbakan keluarga demi
kemajuan usaha 4
100 Total Skor Jawaban
15 1
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Pada Tabel 4.2. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian komitmen dalam usaha nilai skornya adalah 15
sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian komitmen dalam usaha nilai skornya adalah 1. Keempat
responden mengorbankan waktu, tenaga, fikiran bahkan keluarga demi kemajuan usaha, memiliki karyawan yang bekerja secara tuntas, dan memelihara kualitas
produk demi mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Responden yang menjadi prioritas utama di dalam usaha adalah kerja keras
dari usaha pakaiannya diperoleh persentase sebesar 75, sedangkan sisa responden dengan persentase 25 tidak menerapkan kerja keras di dalam usaha
pakaian.
2. Percaya Diri
Peneliti melihat apakah percaya diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha,
maka penulis akan menggunakan
beberapa indikator. Dalam hal ini ada 4 empat indikator dalam empat
pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah
Universitas Sumatera Utara
pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa percaya diri seperti optimisme, yakin terhadap diri sendiri, meraih kesuksesan, dicintai
karyawan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.
Tabel 4.3. Asosiasi Responden Terhadap Percaya Diri
Asosiasi Jumlah
Jawaban ”ya”
Jumlah Jawaban
”tidak”
Optimis terhadap keberhasilan usaha
3 75
1 25
Yakin terhadap diri sendiri 4
100 Tujuan meraih kesuksesan
4 100
Dicintai karyawan 4
100 Total Skor Jawaban
15 1
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Pada Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian percaya diri dalam usaha nilai skornya adalah
15, sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian percaya diri dalam usaha nilai skornya adalah 1.
Keempat responden yakin pada diri sendiri dalam menjalankan usaha, memilik tujuan yang utama yakni meraih kesuksesan, dan berusaha dicintai
karyawan. Berikutnya, diperoleh persentase sebesar 75 responden yang optimis terhadap kemajuan usaha, sedangkan sisa responden dengan persentase 25 tidak
optimis terhadap kemajuan usaha.
Universitas Sumatera Utara
3. Tanggung Jawab
Peneliti melihat tanggung jawab merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha, maka penulis akan menggunakan
beberapa indikator. Dalam hal ini ada 8 delapan indikator dalam sembilan
pertanyaan yang akan digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui apakah pemilik usaha yang akan diwawancarai merasa bahwa tanggung jawab
seperti bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan, sifat jujur, konsisten terhadap usaha, dan adanya kepatuhan karyawan terhadap aturan
dan kesempatan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada industri pakaian di Jl. Denai Medan.
Tabel 4.4. Asosiasi Responden Terhadap Tanggung Jawab
Asosiasi Jumlah
Jawaban ”ya”
Jumlah Jawaban
”tidak”
Kepatuhan anggota usaha terhadap aturan dan kesempatan
Kedisiplinan 4
100
Kesungguhan bekerja 3
75 1
25 Berdedikasi tinggi
4 100
Konsistensi terhadap keberlangsungan usaha
4 100
Menjaga sifat kejujuran 4
100 Menerapkan Renumerasi
Personil 4
100
Universitas Sumatera Utara
Asosiasi Jumlah
Jawaban ”ya”
Jumlah Jawaban
”tidak”
Menerapkan prinsip Sentralisasi Centralisation
4 100
Terdapat prinsip Rantai Skalar Scalar Chain dalam usaha
4 100
Karyawan terlatih dan mampu bekerja dengan baik
4 100
Total Skor Jawaban 35
1
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Pada Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa skor jawaban ‘ya’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian tanggung jawab dalam usaha nilai skornya
adalah 35 sedangkan untuk skor jawaban ‘tidak’ atas pertanyaan yang menyangkut pengimplementasian tanggung jawab dalam usaha nilai skornya
adalah 1. Keempat responden dalam usahanya terdapat prinsip kedisiplinan pada
keseluruhan aktivitas usahanya, tertanam kejujuran, berdedikasi tinggi, menerapkan renumerasi personil, konsistensi, karyawan yang terlatih, menerapkan
prinsip sentralisasi, dan terdapat rantai skalar. Berikutnya, diperoleh persentase sebesar 75 responden yang mempunyai karyawan dengan sungguh-sungguh
dalam bekerja, sedangkan sisa responden dengan persentase 25 responden yang tidak memiliki karyawan dengan sungguh-sungguh dalam bekerja.
4. Orientasi Masa Depan