Berdasarkan grafik persentase hematokrit Gambar 7, pada perlakuan kontrol didapatkan persentase sebesar 29,94.
Persentase rerata nilai hematokrit mengalami penurunan pada perlakuan C 15,6 ppm yaitu sebesar 19,76 dan perlakuan D 39 ppm
sebesar 14,80.
4.1.6 Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diuji adalah suhu, pH, dan oksigen terlarut pada uji penentuan selang konsentrasi dan pada uji definitif. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan kisaran suhu 25-28
o
C, nilai pH 7, dan kadar oksigen terlarut 4-8 mgl. Kisaran nilai parameter kualitas air pada uji penentu selang konsentrasi dan uji
definitif yang telah dilakukan tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Kisaran Nilai Parameter Kualitas Media Uji pada Uji Penentuan Selang
Konsentrasi dan Uji Definitif
Parameter Uji
Perlakuan K
A B
C D
E NAB
Suhu
o
C Penentuan
Selang Konsentrasi
25-28 25-28
25-27 25-26
25-30 Definitif
25-28 25-26
25-27 25-28
25-27 25-28
pH Penentuan
Selang Konsentrasi
7 7
7 7
6,5-8 Definitif
7 7
7 7
7 7
DO mgl Penentuan
Selang Konsentrasi
5,31- 7,42
5,16- 8,25
5,08- 8,24
7,41- 8,33
3-7 Definitif
5-7,04 5,40-
7,24 4,70-
7,50 5,18-
7,40 5,55-
7,20 5,58-
5,99
Keterangan: NAB : Nilai Ambang Batas untuk ikan patin siam
: Berdasarkan Pirzan 1992 : Berdasarkan Gufron dalam Minggawati 2012
4.2 Pembahasan
Pada kolam alih fungsi dari area persawahan masih terdapat senyawa herbisida yang dapat menyebabkan gangguan organ penting pada tubuh ikan sublethal bahkan
kematian pada ikan lethal. Berdasarkan hasil dari uji penentuan selang konsentrasi dan uji definitif terdapat mortalitas ikan uji, hal tersebut menandakan semakin tinggi
konsentrasi metil metsulfuron yang digunakan maka tingkat mortalitas ikan patin siam semakin meningkat. Ikan uji mengalami gejala-gejala keracunan yaitu dengan
terlihatnya tingkah laku berenang ikan yang tidak teratur, tubuh ikan berlendir, berwarna pucat dan gangguan pendarahan pada katup insang serta mulutnya. Menurut
Cornell dan Miller 1995, kerusakan pada insang tersebut dapat menyebabkan terganggunya mekanisme pernapasan yang akhirnya dapat mempengaruhi
metabolisme dan laju pertumbuhan ikan uji, luka pada katup dan mulut insang. Berdasarkan uji definitif yang telah dilakukan, diketahui bahwa nilai LC
50
-96 jam sebesar 51,4 mgl, yang berarti metil metsulfuron memiliki daya racun sedang.
Menurut Komisi Pestisida Departemen Pertanian 1983 dalam Rudiyanti 2009, kriteria daya racun lethal pestisida pada LC
50
-96 jam sebesar 10-100 mgL, memiliki daya racun yang sedang.
Berdasarkan dari data uji normalitas dan homogenitas Lampiran 5 yang telah dilakukan, data menyebar normal dan varian dari beberapa kelompok data adalah
sama. Uji BNT dapat dilakukan berdasarkan hasil dari uji ANOVA Lampiran 6 yang menyatakan bahwa metil metsulfuron memberikan pengaruh yang nyata