1. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing agar dapat membantu siswa menemukan suatu konsep
2. Memberikan kesempatan kepada siswa mengajukan gagasan-gagasan meskipun gagasan tersebut belum tepat
3. Suasana harus di buat sedemikian sehingga siswa merasa dirinya diha- dapkan pada suatu teka-teki
4. Kegiatan harus berlandaskan objek atau prinsip yang tidak asing bagi siswa
5. Hendaknya pada waktu melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kon- sep baru, guru hendaknya memberikan contoh dan aplikasi dan dirasakan
pada kehidupan sehari-hari yang dilihat dan dirasakan oleh anak, sehing- ga kegiatan tersebut dapat dirasakan manfaatnya oleh anak
6. Guru harus menunjukkan antuisiasme dalam mengemukakan teka-teki dan selama kegiatan berlangsung
B. Keterampilan Proses Sains
Prosedur yang dilakukan para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam usa- ha mendapatkan pengetahuan tentang alam biasa dikenal dengan istilah metode
ilmiah. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk mendapat- kan atau menemukan suatu ilmu pengetahuan membutuhkan kecakapan dan ke-
terampilan dasar untuk melakukan kegiatan ilmiah tersebut. Kemampuan dasar tersebut dikenal dengan istilah keterampilan proses IPAsains. Untuk mengenal-
kan alam pada siswa, perlu diajarkan bagaimana pengetahuan alam tersebut di- dapat, dengan melatihkan keterampilan proses IPA pada siswa. Keterampilan
proses dapat berkembang pada diri siswa bila diberi kesempatan untuk berlatih menggunakan keterampilan berpikirnya. Dengan keterampilan proses siswa dapat
memahami hakikat IPA secara utuh, yakni IPA sebagai proses, produk, dan sikap Rutherford and Ahlgren, 1990.
Menurut Indrawati 1999 dalam Nuh 2010 mengemukakan bahwa KPS meru- pakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah baik kognitif maupun psi-
komotor yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau
teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan falsifikasi.
Jadi KPS adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam me- mahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat pen-
ting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru atau me-
ngembangkan pengetahuan yang telah dimiliki. KPS bukan tindakan instruksi- onal yang berada diluar kemampuan siswa, tetapi dimaksudkan untuk mengem-
bangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Menurut Moedjiono dan Dimyati 2002 KPS dapat diartikan sebagai keterampilan-keterampilan intelek-
tual, sosial dan fisik yang terkait dengan kemampuan-kemampuan mendasar yang telah ada dalam diri siswa
Hariwibowo, dkk. 2009 berpendapat bahwa: Keterampilan proses adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan ke-
mampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-
kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama- kelamaan akan menjadi suatu keterampilan, sedangkan pendekatan keteram-
pilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar memper-
hatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai, serta keterampilan. Keti- ga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil dalam bentuk kreati-
fitas.
Menurut Esler dan Esler dalam Hartono2007, KPS dikelompokkan menjadi 2 yaitu keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu.
Tabel 1. Indikator KPS Dasar Terpadu Keterampilan Proses Dasar
Keterampilan Proses Terpadu Mengamati Observasi
Menyimpulkan Klasifikasi Melakukan Pengukuran
Merumuskan Hipotesis Menyatakan Variabel
Mengontrol Variabel
Berkomunikasi Menarik Kesimpulan
Memprediksi Mendefinisikan Operasional
Eksperimen Menginterpretasi Data
Penyelidikan Aplikasi Konsep
Menurut Rezba Mahmudin, 2010, keenam keterampilan proses dasar di atas ter- integrasi secara bersama-sama ketika ilmuan merancang dan melakukan peneliti-
an, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan proses dasar merupakan fondasi bagi terbentuknya landasan berfikir logis. Oleh karena itu, sangat penting
dimiliki dan dilatihkan bagi siswa sebelum melanjutkan keterampilan proses yang lebih rumit dan kompleks.
KPS yang diukur dalam penelitian ini adalah keterampilan berkomunikasi dan prediksi.
1. Keterampilan Berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan ide,
gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
Adapun keterampilan komunikasi menurut Dimyati dan Mudjiono 2002 adalah sebagai berikut.
Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan. Grafik, bagan, peta, lambang-lambang, diagram, persa-
maan matematik, dan demonstrasi visual, sama baiknya dengan kata-kata yang ditulis atau dibicarakan, semuanya adalah cara-cara komunikasi yang
seringkali digunakan dalam ilmu pengetahuan. Komunikasi efektif yang je- las, tepat, dan tidak samar-samar menggunakan keterampilan-keterampilan
yang perlu dalam komunikasi, hendaknya dilatih dan dikembangkan pada diri siswa. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa semua orang mempunyai
kebutuhan untuk mengemukakan ide, pearasaan, dan kebutuhan lain pada diri kita. Manusia mulai belajar pada awal-awal kehidupan bahwa komunikasi
merupakan dasar untuk memecahkan masalah. Mengkomunikasikan dapat