43
5.2 Saran
Perlu adanya peningkatan dosis pupuk organonitrofos untuk melihat respon yang
lebih baik terhadap pertumbuhan, produksi dan serapan hara tanaman jagung manis pada musim tanam selanjutnya. Hal ini didasari dengan hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa perlakuan F 3.000 kg organonitrofos ha
-1
memiliki pertumbuhan, serapan hara dan produksi jagung manis lebih rendah dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan.
PUSTAKA ACUAN
Agromedia. 2010. Kondisi Kelangkaan Pupuk Subsidi di Pasaran. Diakses pada 20 September 2013 http:www.agromedia.go.id. Indonesia.
Atmojo, S. W. 2003. Peranan C-Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya Pengelolaannya. USM-Press. Surakarta. 36 hlm.
Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2011. Potensi investasi provinsi lampung 2011 http:regionalinvestment.bkpm.go.idnewsipididuserfilesppi
Potensi20Investasi20Provinsi20Lampung202011.PDF. Diakses pada 10 Juli 2014. 20 hlm.
Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 136 hlm.
Balai Penelitian Tanah. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Jawa Barat. 1-
10 hlm. Budiman, H. 2013. Budidaya Jagung Organik. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.
216 hlm. Deviana, M. 2014. Pengaruh Pemberian Pupuk Organonitrofos Dan
Kombinasinya Dengan Pupuk Kimia Terhadap Serapan Hara Dan Produksi Tanaman Jagung Zea Mays L. di Musim Tanam Ke Dua Pada Tanah
Ultisol Gedung Meneng. Skripsi. Universitas Lampung. 75 hlm.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2012. Volume impor dan ekspor sayuran tahun 2012 http:hortikultura.deptan.go.id. Diakses pada 15 Agustus 2014.
Goenadi, D.H. 2006. Teknologi Pupuk dan Pemupukan Berbasis Hayati dari Cawan Petri ke Lahan Petani. Yayasan John Hi-Tech Idetama. Jakarta.
Iskandar D. 2007. Pengaruh Dosis Pupuk N, P dan K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis di Lahan Kering. Jurnal Sains dan
Teknologi. 30 : 26-34.