Saham sero sebagai benda tidak pernah dapat dilepaskan dengan perihal kepemilikan dan akibat yang timbul dari adanya saham itu sendiri. Dalam Pasal
60 ayat 1 UU PT dikatakan bahwa Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi dan menjalankan hak lainnya berdasarkan undang- undang perseroan terbatas kepada pemiliknya.
53
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas tidak mengenal yang kata peralihan saham akan tetapi pemindahan hak atas saham.
Namun antara kata peralihan dan pemindahan memiliki tujuan yang sama yaitu beralihnya kepemilikan saham dari pihak yang satu dengan pihak yang lain.
Pemindahan hak atas saham ini pada kenyataannya diatur di dalam Pasal 57 ayat 1 UU PT, yaitu anggaran dasar dapat diatur persyaratan mengenai pemindahan
Adapun akibat dari saham sebagai benda bergerak ini adalah Saham dapat diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia sepanjang tidak ditentukan lain
dalam anggaran dasar Pasal 60 ayat 2 UU PT. Saham dapat digadaikan atau dijadikan jaminan dengan memindahkan barang tersebut dari satu tempat ke
tempat yang lain tanpa harus menghilangkan hak atas kepemilikannya. Namun pencatatan akan gadai tersebut diberlakukan demi terciptanya kepastian hukum
atas status sementara saham tersebut yang berada ditangan pihak lain.
C. Syarat Peralihan Saham PT
53
Ibid., hlm.57.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hak atas saham, yaitu; keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya, keharusan
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan danatau, keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Dengan demikian ada 3 tiga syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan pemindahan hak atas saham,
yaitu : 1.
Keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya.
Pemindahan hak atas saham dengan cara ini adalah peralihan saham dengan melakukan penjualan saham. Peralihan saham atau pemindahan hak atas saham
dapat dilakukan berbagai cara salah satunya adalah jual beli. Jual beli saham adalah suatu kegiatan yang sangat sering dilakukan di perseroan, dan kegiatan ini
memiliki persyaratan tertentu dalam prosesnya. Pasal 57 ayat 1 huruf a Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menentukan
keharusan menawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham dengan klasifikasi tertentu atau pemegang saham lainnya. Maksudnya adalah jual beli
saham harus dilakukan terlebih dahulu oleh si penjual dengan cara menawarkan saham tersebut kepada klasifikasi pemegang saham tertentu atau pemegang saham
lainnya. Penawaran ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan karena undang-undang mewajibkannya. Yang harus diingat adalah kewajiban penawaran
ini apabila di dalam anggaran dasar mengaturnya, namun apabila tidak maka kewajiban penawaran ini tidak menjadi suatu kewajiban.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jual beli pada umumnya telah diatur dalam Pasal 1457 KUHPerdata yaitu “Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan
dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang dijanjikan”, maka dalam hal ini pemindahan hak atas saham dilakukan
dengan adanya persetujuan antara pihak yang akan melakukan jual beli dan objek yang menjadi jual beli tersebut adalah saham. Saham tersebut dijual kepada pihak
lain kemudian sebagai kompensasinya adanya bayaran dalam jumlah tertenu yang telah disepekatai sebelumnya.
2. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan
Adanya persetujuan terlebih dahulu dari organ perseroan adalah menjadi hal
yang penting karena tanpa adanya persetujuan dari organ perseroan maka pemindahan hak atas saham tidak dapat dilaksanakan. Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan siapa saja yang menjadi organ perseroan, yaitu:
a. RUPS
b. Direksi, dan
c. Dewan komisaris
Ketiga organ inilah yang memberikan persetujuan tersebut, namun timbul pertanyaan apakah ketiga organ perseroan diatas yang memberikan persetujuan
atau hanya salah satunya. Itu kembali kepada anggaran dasar dari perseroan tersebut, siapa yang harus memberikan persetujuan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Keharusan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari instansi yang
berwenang Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
memberikan penjelasan bahwa, peralihan saham sapat dilakukan dengan cara undang-undang yaitu seperti adanya warisan. Pewarisan ini secara hukum
ditentukan melalui Pengadilan Agama bagi orang yang beragama Islam dan Pengadilan Negeri bagi yang beragama non-Islam, maka pemidahan hak atas
saham dengan cara pewarisan ini secara jelas kepada siapa diwariskan adalah melalui pengadilan terlebih dahulu. Terkait saham dialihkan kepada perusahaan
asing, karena ada masuknya saham asing sebanyak 100 atau sebagian saja wajib melakukan pendaftaran penanaman modalnya sebagai akibat dari perubahan yang
terjadi ke PTSP BKPM Pelayanan Terpadu Satu Pintu Badan Koordinasi Penanaman Modal Pasal 23 ayat 1 Peraturan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman Dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal. Namun bagi Perusahaan penanaman modal
dalam negeri yang telah memiliki Izin Prinsip atau Izin Usaha, akan melakukan perubahan penyertaan dalam modal perseroan karena masuknya modal asing yang
mengakibatkan seluruhsebagian modal perseroan menjadi modal asing, wajib mengajukan permohonan Izin Prinsip atau Izin Usaha atas penanaman modalnya
sebagai akibat dari perubahan yang terjadi ke PTSP BKPM Pasal 23 ayat 2 Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 12 Tahun 2009
tentang Pedoman Dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Terkait dengan tata cara peralihan saham PT, Pemindahan hak saham dilakukan dengan akta pemindahan hak atas saham Pasal 56 ayat 1 akta
pemindahan hak atas saham tersebut dapat di buat dalam bentuk akta dibawah tangan atau akta otentik akta notaris. Akta pemindahan hak atau salinannya
disampaikan secara tertulis kepada perseroan. Pasal 56 ayat 2 Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham, tanggal, dan hari pemindahan hak tersebut
dalam daftar pemegang saham atau daftar khusus. Pasal 56 ayat 3 jika perubahan kepemilikan saham tersebut tidak dicatat dalam DPS Daftar Pemegang Saham
maka pemilikpemegang hak yang baru pembeli belum mmepunyai hak-hak sebgaiamana dimaksud dalam Pasal 52 ayat 1 dan 2, yaitu :
1. Hak untuk menghadiri dan mengelurkan suara dalam RUPS
2. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi
3. Menjalankan hak lainnya berdasarkan undang-undang perseroan terbatas.
Adanya akibat hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat 2 UU PT tersebut tentunya harus sangat diperhatikan oleh para notaris dalam kaitan
pembuatan akta-akta perseroan terbatas khususnya menyangkut pembuatan akta RUPS, akta jual beli saham ataupun saham lainnya . Direksi wajib
memberitahukan perubahan susunan pemegang saham kepada menteri untuk dicatat dalam daftar perseroan.
Pasal 56 ayat 3 UU PT menentukan bahwa pemberitahuan tersebut wajib dilakukan oleh direksi perseroan paling lambat 30 hari terhitung sejak tanggal
pencatatan pemindahan hak atas saham tersebut dalam Daftar Pemengang Saham DPS. Sehubungan dengan ketentuan tersebut maka pemberitahuan tersebut
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
wajib dilakukan oleh direksi perseroan kepada menteri paling lambat 30 hari sejak dicatat dalam DPS bukan sejak tanggal diadakannya RUPS untuk menyetujui
pemindahan hak atas saham tersebut atau juga bukan sejak dibuatnya akta pemindahan hak.
Undang-Undang Perseroan Terbatas tidak menentukan kapan direksi wajib mencatat adanya pemindahan hak atas saham tersebut dalam Daftar Pemengang
Saham DPS. Tidak adanya tenggang waktu yang mewajibkan direksi untuk mencatat perihal pemindahan hak atas saham tersebut dalam dps dapat
mengakibatkan timbulnya permasalahan hukum tersendiri. Pasal 15 Ayat 3 PER. MENKUMHAM RI No M.HH-01.AH.01.01 tahun 2011 tentang tata cara
pengajuan permohonan penghesahan badan hukum dan persetujuan perubahan anggaran dasar dan perubahan data perseroan terbatas menentukan bahwa
dokumen pendukung untuk pemberitahuan perubahan data dikarenakan adanya perubahan pemegang saham karena penglihan saham adalah:
1. Tembusan akta perubahan susunan pemegang saham yang meliputi nama dan
jumlah saham yang dimilikinya dilengkapi dengan akta pemindahan hak atas saham yang diketahui oleh notaris sesuai dengan aslinya; dan
2. Ringkasan akta perubahan nama pemegang saham karena pengalihan saham.
sebagaimana tercantum dalam lampiran iii peraturan menteri tersebut. Pemindahan hak atas saham diperlukan adanya persetujuan RUPS apabila
ada PT yang mensyaratkan hal tersebut. Jika ada PT tidak mensyaratkan hal tersebut maka tentunya tidak perlu diadakan RUPS dan karenanya tidak ada akta
risalah RUPS. Namun dengan adanya ketentuan Pasal 15 ayat 3 peraturan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MENKUMHAM RI yang mensyaratkan adanya salah satu dokumen pendukung untuk penyampaian perubahan data karena pemindahan hak berupa “ tembusan
akta perubahan susunan pemegang saham yang meliputi nama dan jumlah saham yang dimilikinya dilengkapi …” disamping “… akta pemindahan hak atas saham
yang diketahui oleh notaris sesuai dengan aslinya”, mau tidak mau di dalam praktek sebelum dilakukannya pembuatan akta jual beli saham maka terlebih
dahulu diadakan RUPS dan dibuatlah risalah RUPS yang didalamnya berisikan persetujuan penjualan saham sekaligus menyebutkan nama-nama para pemegang
saham dan jumlah saham yang dimiliki. Apabila berpegang pada ketentuan Pasal 56 ayat 3 UU PT yang menentukan
jangka waktu penyampaian pemberitahuan pemindahan hak atas saham kepada menteri dihitung dari dicatatnya pemindahan hak tersebut oleh direksi perseroan
dalam DPS maka seharusnya DPS merupakan salah satu dokumen pendukung yang wajib ada dan disampaikan untuk keperluan perubahan data dan juga
menjadi dasar untuk melakukan input data Jika pemberitahuan kepada menteri tersebut belum dilakukan, menteri
menolak permohonan persetujuan atau pemberitahuan yang dilaksanakan berdasarkan susunan dan nama pemegang saham yang belum diberitahukan
tersebut Pasal 56 ayat 4.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV PERALIHAN SAHAM PT TERTUTUP KEPADA KOPERASI DITINJAU