Peralihan Benda Bergerak Menurut KUHPerdata

BAB III SYARAT DAN TATA CARA DALAM PERALIHAN SAHAM

PERSEROAN TERBATAS

A. Peralihan Benda Bergerak Menurut KUHPerdata

Benda bergerak memiliki pengertian benda-benda yang karena sifatnya atau karena penetapan undang-undang dinyatakan sebagai benda bergerak, misalnya kendaraan, surat-surat berharga dan sebagainya. Dengan demikian kebendaan bergerak ini sifatnya adalah kebendaan yang dapat berpindah atau dipindahkan. 42 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUHPerdata memberikan pengertian dari benda bergerak itu yaitu suatu barang bergerak yang dapat berpindah sendiri atau karena dipindahkan. 43 1. Contoh barang-barang bergerak seperti kapal, perahu, sampan tambang dan tempat penimbunan kayu Pasal 510 KUHPerdata Mengenai jenis dari benda bergerak tersebut, telah dirangkum dengan jelas dalam Pasal 510-518 KUHPerdata, yaitu: 2. Yang dianggap sebagai barang bergerak seperti hak pakai hasil dan hak pakai barang bergerak, hak atas bunga, perikatan dan tuntutan, bukti saham atau saham Pasal 511 KUHPerdata 42 P.N.H Simanjuntak, Pokok-Pokok Hukum Perdata IndonesiaJakarta: Penerbit Djambatan,2001, hlm.206. 43 Pasal 509 KUHPerdata UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Barang bergerak bersyarat dalam arti apabila dalam undang-undang dipergunakan alam istilah barang bergerak, maka benda-benda yang disebutkan dalam pasal ini adalah dianggap sebagai barang bergerak Pasal 512 KUHPerdata 4. Semua dianggap barang bergarak selama menurut ketentuan disebut sebagai barang bergerak Pasal 514 KUHPerdata 5. Istilah mebel atau perabotan rumah tangga meliputi segal sesuatu yang menurut pasal sebelumnya termask istilah perkakas rumah Pasal 515 KUHPerdata 6. Semua isitilah rumah yang ada didalam rumah disebut sebagai benda bergerak Pasal 516 KUHPerdata 7. Segala perhiasan rumah disebut sebagai benda bergarak Pasal 517 KUHPerdata 8. Istilah rumah yang bermebel’ atau rumah beserta mebelnya’ hanya meliputi perhiasan rumah Peralihan benda bergerak menurut KUHPerdata adalah suatu hal yang dapat dilakukan mengingat benda memiliki ciri cara pemindahan yang berlainan. 44 Menurut Subekti, bahwa benda memiliki sifat melekat, yaitu mengikuti benda bila ini dipindahtangankan droit de suite. 45 44 P.N.H Simanjuntak. Op. Cit., hlm. 211. 45 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata Jakarta: Intermasa, 1987, hlm. 87. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan azasnya, benda bergerak dapat dialihkan kepada pihak lain, karena benda: 46 1. Dapat dipindahkan Semua hak kebendaaan dapat dipindahkantangankan, kecuali hak pakai dan hak mendiami. Jadi orang yang berhak tidak dapat menentukan bahwa tidak dapat dipindahtangankan. Namun orang yang berhak juga dapat menyanggupi bahwa ia tidak akan memperlainkan barangnya. Akan tetapi, berlakunya oleh Pasal 1337 KUHPerdata yaitu tidak berlaku jika tujuannya bertentangan dengan kesusilaan. 2. Asas individualiteit Objek dari hak kebendaan selalu suatu barang yang dapat ditentukan. Artinya orang hanya dapat sebagai pemilik barang yang berwujud yang merupakan kesatuan: rumah, meubel, hewan. Bahwa orang tidak dapat mempunyai hak kebendaan di atas barang-barang yang ditentukan menurut jenis dan jumlahnya. Benda bergerak memiliki makna bahwa benda tersebut dapat berpindah atau dapat dipindahkan. Berpindah atau dapat dipindahkan memiliki arti bahwa benda tersebut berpindah atau dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa mengubah wujud dari benda tersebut. Berbeda dengan peralihan benda bergerak yang memiliki arti berpindahnya kepemilikan atas benda tersebut. 46 Sri Soedewi Masjchoen Sofwan., Hukum Perdata: Hukum Benda Yogyakarta: Liberty, 1981, hlm. 36-40. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Peralihan kepemilikan bermakna kepemilikan suatu benda telah berpindah karena adanya perjanjian, kewarisan atau karena undang-undang seperti pailit. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenal hak-hak kebendaan yang dapat diperoleh atas suatu benda, yaitu: 47 1. Keadaan berkuasa atau bezit atas benda 2. Hak milik atas benda 3. Hak waris atas benda 4. Hak pakai hasil 5. Hak pengabdian tanah 6. Hak gadai 7. hipotek Berdasarkan hak-hak kebendaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa benda dapat dikuasai, dimiliki bahkan diwarisi. Maka peralihan atas benda bergerak dapat dilakukan dengan melalui proses-proses perjanjian, undang- undang ataupun karena adanya hibah. Peralihan kepemilikan tidak hanya ada pada benda bergerak saja namun juga ada pada benda tidak bergerak, yang membedakan antara kedua benda tersebut hanya pada apakah benda tersebut dapat atau tidak dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain, bukan pada peralihan kepemilikannya.

B. Saham sebagai Benda Bergerak