BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh emiten dapat berupa badan hukumperusahaan atau pemerintah yang memerlukan dana untuk
kebutuhan operasi maupun ekspansi mereka Huda dkk, 2008. Investasi pada obligasi memiliki potensial keuntungan lebih besar daripada produk perbankan.
Keuntungan berinvestasi di obligasi adalah memperoleh bunga dan kemungkinan adanya capital gain.
Secara umum dapat juga diartikan obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga, dengan nilai nominal nilai paripar
value dan waktu jatuh tempo tertentu Huda dkk, 2008. Penerbit obligasi bisa
perusahaan swasta, BUMN atau pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita adalah
kupon coupon bond dengan tingkat bunga tetap fixed selama masa berlaku obligasi.
2.1.2 Karakteristik Obligasi
Perusahaan yang meminjam dana melalui alat utang jangka panjang seperti obligasi, pasti memberikan pendapatan kepada investor berupa bunga atau kupon.
Untuk lebih jelasnya, Abdul Manan dalam artikelnya yang berjudul Obligasi
Syariah menyebutkan bahwa secara umum terdapat beberapa karakteristik obligasi sebagai instrumen utang jangka panjang adalah :
1. Obligasi merupakan surat berharga yang mempunyai kekuatan hukum. 2. Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo sebagaimana yang
tersebut dalam surat obligasi. 3. Obligasi dapat memberikan pendapatan tetap secara periodik dan besarnya
persentase pembayaran yang diberikan secara periodik ini didasarkan atas pembayaran persentase tertentu atas nilai nominalnya atau disebut pembayaran
kupon coupon. 4. Ada nilai nominal yang disebut dengan nilai pari, par-value, stated value, face
value , atau nilai kupon.
2.1.3 Jenis-Jenis Obligasi
Heru Sudarsono dalam buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah menyebutkan jenis-jenis obligasi, diantaranya yaitu :
1. Berdasarkan Penerbitan, obligasi berdasarkan penerbitan dibagi menjadi
empat, yaitu Obligasi Pemerintah Pusat, Obligasi Pemerintah Daerah, Obligasi Badan Usaha Milik Negara, dan Obligasi Perusahaan Swasta.
2. Berdasarkan Jaminan, dibagi menjadi enam yaitu Unsecured bonds
debentures atau obligasi tanpa jaminan, Indenture atau obligasi dengan
jaminan, Mortgage bond atau obligasi yang dijamin dengan properti, Collateral trust
atau obligasi yang dijamin dengan sekuritas, Equipment trust
certificates atau obligasi yang dijamin aset tertentu, Collateralized mortgage
atau obligasi yang dijamin pool of mortgages atau portofolio mortgage-backed securities.
3. Berdasarkan Jenis Kupon, dibagi menjadi Fixed rate yaitu obligasi yang
memberikan tingkat kupon tetap sejak diterbitkan hingga jatuh tempo, Floating rate yaitu
obligasi yang tingkat bunganya mengikuti tingkat kupon yang berlaku di pasar, dan Mixed rate yaitu obligasi yang memberikan tingkat
kupon tetap untuk periode tertentu. 4.
Berdasarkan Peringkatnya, yaitu Investement grade bonds dengan ketentuan minimal BB+, Non-investment-grade bonds dengan ketentuan CC atau
speculative bond, dan D atau junk bond.
5. Berdasarkan Kupon, yaitu Coupon bonds pada obligasi berkupon dan Zero
coupon bonds untuk obligasi nirkupon.
6. Berdasarkan Call Feature, yaitu Freely collable bond adalah obligasi yang
dapat ditarik kembali oleh penerbitnya setiap waktu sebelum masa jatuh tempo, Non-collable bond yaitu setelah obligasi diterbitkan dan terjual tidak
dapat dibeliditarik kembali oleh penerbitnya sebelum obligasi tersebut jatuh tempo, Deffered collable bond adalah kombinasi antara freely collable bond
dan non-collable bond. 7.
Berdasarkan Konversi, dibagi menjadi Convertible bond yaitu obligasi yang dapat ditukarkan saham setelah jangka waktu tertentu dan Non-convertible
bond yaitu obligasi yang tidak dapat dikonversi menjadi saham.
2.1.4 Obligasi Syariah Sukuk