8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d Pemekatan Penguapan vaporasi dan evaporasi
Pemekatan berarti peningkatan jumlah partial solute senyawa terlarut secara penguapan pelarut tanpa sampai menjadi kondisi kering, ekstrak
hanya menjadi kentalpekat DepKes, 2000. e
Pengeringan ekstrak Pengeringan berarti menghilangkan pelarut dari bahan sehingga
menghasilkan serbuk, massa kering –rapuh, tergantung proses dan
peralatan yang digunakan DepKes, 2000.
2.4 Metode Ekstraksi
Ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Cara Dingin, antara lain :
a. Maserasi
Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut beberapa kali pengocokan atau pengadukan
pada temperatur ruangan kamar. Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian konsentrasi pada
keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu terus
–menerus. Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilkukan penyaringan
maserat pertama, dan seterusnya DepKes, 2000. b.
Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru
sampai sempurna exhaustive extraction yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan DepKes, 2000.
2. Cara Panas
a. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas
yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik DepKes, 2000.
9
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Soxlet
Soxlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik DepKes, 2000.
c. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan
kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40 – 50
o
C DepKes, 2000.
d. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih,
temperatur terukur 96 –98
o
C selama waktu tertentu 15-20 menit DepKes, 2000.
e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama 30 menit dan temperatur sampai titik didih air DepKes, 2000.
Faktor –faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak, antara lain : DepKes,
2000. 1.
Faktor biologi a
Identitas jenis species. Jenis tumbuhan dari sudut keragaman hayati dapat dikonfirmasi sampai informasi genetik sebagai
faktor internal untuk validasi jenis species. b
Lokasi tumbuhan asal. Lokasi berarti faktor eksternal, yaitu lingkungan tanah dan atmosfer dimana tumbuhan berinteraksi
berupa energi cuaca, temperatur, cahaya dan materi air, senyawa organik dan anorganik.
c Periode pemanenan hasil tumbuhan. Faktor ini menentukan
kapan senyawa kandungan mencapai kadar optimal dari proses biosintesisnya.
10
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d Penyimpanan bahan tumbuhan. Merupakan faktor eksternal
yang dapat diatur karena dapat berpengaruh pada stabilitas bahan serta adanya kontaminasi.
e Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan.
2. Faktor kimia
a Faktor internal, yaitu jenis senyawa aktif dalam bahan,
komposisi kualitatif senyawa aktif, komposisi kuantitatif senyawa aktif, kadar total rata
– rata senyawa aktif. b
Faktor eksternal, yaitu metode ekstraksi, perbandingan ukuran alat ekstraksi, kekerasan dan kekeringan bahan, pelarut yang
digunakan, kandungan logam berat dan pestisida.
2.5 Kanker