3.4.2 Cara Kerja Boraks secara kualitatif
a. Sampel haluskan dan homogenkan di dalam lumpang timbang ±50 g masukkan ke dalam cawan porselin + 1 g CaO campur homogen
b. Bakar di atas api langsung sampai menjadi abu di dalam lemari asam c. Setelah menjadi abu, abu dibagi dua 2 lakukan reaksi identifikasi
yaitu: 1.
Reaksi Kurkumin Sebagian abu larutkan dalam HCl 2 N, celupkan kertas kurkumin,
bila boraks +, akan terjadi perubahan warna kertas kurkumin dari kuning
→ merah coklat, bila diteteskan NH
4
OH 2 N warna merah coklat
→ abu-abu 2.
Reaksi Nyala Api Sebagian lagi dari abu yang ada di dalam cawan porselin + H
2
SO
4
p + metanol, bakar dengan korek api → nyala hijau.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Setelah dilakukan identifikasi boraks dan formalin pada mie kuning secara kualitatif sampel dari Polda Sumut yang beredar dipasaran, sampel mie kuning
mengandung bahan tambahan pangan dan bahan pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks. Setelah diteliti pemakaian bahan tambahan dan bahan
pengawet sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 772menkesperIX88 tentang bahan tambahan pangan
yang aman digunakan dan dilarang digunakan.
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Identifikasi Boraks pada Mie Kuning Secara
Kualitatif yang Beredar Di Pasaran
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Identifikasi Formalin pada Mie Kuning Secara
Kualitatif yang Beredar Di Pasaran No.
Sampel Perlakuan
Hasil Keterangan
1. Mie kuning
Reaksi Asam Kromatropat ungu
Positif Formalin
No. Sampel
Perlakuan Hasil
Keterangan
1. Mie kuning
Reaksi Kurkumin Kertas kuning
merah coklat Positif
Boraks Reaksi Nyala api
Nyala hijau Positif
Boraks
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pemeriksaan bahan tambahan pangan dan bahan pengawet sampel mie kuning positif mengandung formalin dan boraks. Hal ini ditandai
dengan sifat mie kuning yang tahan lama walaupun sudah dibiarkan beberapa hari dan perubahan warna dari kertas kurkumin dari kuning menjadi coklat kemerahan,
dan terjadi perubahan warna ungu dalam reaksi asam kromatropat. Mie yang mengandung formalin bisa bertahan lama sampai 5 hari dalam
suhu kamar dan bias tahan 15 hari di dalam lemari es. Mie berformalin terasa lebih kenyal dan warnanya mengkilap. Formalin yang terdapat pada mie dapat
menghasilkan bau khas yang merupakan bau dari formalin Rosmauli dan Wuri, 2014.
Formalin akan memberikan efek negative yang cukup fatal bagi kesehatan tubuh. Sifat formalin sendiri yang sangat mudah diserap melalui saluran
pencernaan ketika konsumen menggunakan zat ini, sehingga formalin yang dicampur dalam makanan akan bereaksi cepat dengan lapisan lender di saluran
pernapasan dan pencernaan Wahyu, 2005. Dalam industri makanan, boraks banyak disalahgunakan dalam pembuatan
berbagai makanan, seperti bakso, mi basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat, pangsit, dan lemper. Penggunaan boraks oleh pedagang atau produsen
yang curang dimaksudkan sebagai pengawet. Boraks dapat membuat bahan menjadi lebih kenyal dan memperbaiki penampilan Rosmauli dan Wuri, 2014.
Boraks biasanya bersifat iritan dan racun bagi sel-sel tubuh berbahaya bagi susunan saraf pusat, ginjal, dan hati. Jika tertelan dengan kulit dapat menimbulkan
iritasi Nurchasanah, 2008.