Letak Geografis dan Batas Wilayah Topografi Geologi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Daerah Penelitian

4.1.1. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Kabupaten Asahan merupakan salah satu kabupaten dari 33 kabupatenkota Provinsi Sumatera Utara yang berada di Kawasan Pantai Timur. Secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 2º03’00’ - 3º26’00’ Lintang Utara, 99º01 - 100º00 Bujur Timur dengan ketinggian 0 - 1.000 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kabupaten Asahan adalah seluas 379.939 ha, terdiri dari 25 kecamatan, 27 kelurahan dan 177 desa dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Batu Bara • Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Malaka • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Toba Samosir • Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

4.1.2. Topografi

Wilayah pesisir Asahan merupakan pesisir di laut pedalaman, berbatasan dengan Selat Malaka. Arus laut mengalir di sepanjang pantai dari Utara ke Selatan atau sebaliknya, bukan merupakan arus yang tegak lurus pantai. Karena itu, daya kikis yang dimiliki air laut tidak begitu kuat. Sementara bentuk dataran yang sangat landai dan sungai-sungai tua yang lebar menunjukkan bahwa wilayah Asahan sangat dipengaruhi oleh pengikisan dan pengendapan aliran sungai dibanding arus laut. Universitas Sumatera Utara Pada umumnya sungai yang terdapat di wilayah pesisir Asahan mempunyai pola dendritik. Hal ini disebabkan oleh bentuk wilayahnya yang melereng dari arah Barat Daya ke Timur Laut. Sungai-sungai muda terdapat di bagian Barat Laut yang mengalir seperti cabang-cabang pohon ke induk sungainya. Induk-induk sungai tersebut mengalami proses pengikisan dan pengendapan dan beralih menjadi sungai dewasa dan tua di sebelah Timur Laut. Sungai Asahan termasuk Dalam Sungai Strategis Nasional dan merupakan sungai terbesar di Kabupaten Asahan.

4.1.3. Geologi

Pada umumnya formasi geologi yang membentuk wilayah Asahan adalah formasi kwartier. Satuan batuan induk yang menyusun wilayah Asahan adalah : 1. Satuan batuan tuf liparit, dimana pada zaman kwartier terjadi kegiatan vulkanis sebagai hasil peletusan Gunung Toba. Luas wliayah pada jenis batuan ini adalah 140.201 ha 30,32 persen dari total luas wilayah. Jenis batuan ini mengandung bahan-bahan mineral seperti kaolin. Pelapukan dari batuan ini menghasilkan jenis tanah podsolik coklat. 2. Satuan batuan alluvium yang terbentuk pada zaman tertier dan kwartier. Satuan batuan ini lebih dominan terdapat pada Kabupaten Asahan, dimana satuan batuan alluvium terdiri dari lempung dan pasir baik merupakan hasil endapan alluvial sungai, laut maupun erosi vulkanik Gunung Toba. Satuan batuan alluvium tersebut pada umumnya terdistribusi di seluruh kecamatan dengan luas 302.195 ha 65,35 persen dari total luas Kabupaten Asahan. Pada umumnya jenis tanah alluvial terdapat di sepanjang aliran sungai dan sangat subur serta mengandung cukup banyak hara tanaman dan tergantung Universitas Sumatera Utara daerah asal sungai tersebut. Jenis tanah alluvial di Kabupaten Asahan masih dapat dibagi lagi secara garis besar, yaitu : • Tanah alluvial • Tanah glay humus • Tanah regosol • Podsolik merah kuning 3. Disamping keadaan kedua jenis geologi di atas masih dijumpai batuan induk diorite seluas 10.436 Ha 2,5 persen, batuan induk trias seluas 6.547 Ha 1,42 persen dan batuan induk formasi kapur seluas 1.103 Ha 0,24 persen.

4.1.4. Penduduk