R =
1 n,,mºm  0,04082
+
0,0002 0,04082
+
ln 1532 2237 1
+
0,0002 , ¢,
+
1 n n,¹¢n¹ 0,0471
R =
1 ¹,,º
+0,0048995+
,,º,m 1488,36
+ 0,004247+
1 ¢,nºm,
R = 0,0077118 + 0,0048995-0,00009614+0,004247+0,069853
R = 0,086201066 U =
d
?
U =
, ¢ m  .   , m
U =  284,1936449 Wm
2
K
C
h
= ṁ
h
c
p,h
= 0,0661533074178,77 = 276,4394533 WK C
c
= ṁ
c
c
p,c
= 0,049752234178,152 = 207,8723793WK
C
min
C
max
=
H
G
H
D
= C =
,,m,n,¹n 276,4394533
= 1,329851779
NTU   = UA
i
C
min
=  284,1936449 0,04082  207,8723793 = 0,05586817 Eparalel =
ƒ„… [¿Lz O] O
=
ƒ„… [ , ººmm,,n¹mº,,¹] ,n¹mº,,¹
= 0,052807244
E =
LMT – LMS LMT – LOT
0,052807244=
¢  – LMS ¢ n
0,052807244=
¢  – LMS m
Tho = 39,5813
o
C Mendapatkan harga Tco digunakan kesetimbangan entalpi
ChCc Thi-Tho = Tco-Tci 1,32985 40 -39,5813 = Tco-32
0,556809 = Tco-32 Tco = 32,556
o
C Th yang didapat = 40+39,58132= 39,7904
o
C  sama dengan pemisalan 39,7904
o
C Tc yang didapat = 32+32,5562 = 32,2791
o
C  sama dengan pemisalan32,2791
o
C Untuk hasil dari iterasi selanjutnya pada tiap kondisi dikerjakan pada
program microsoft excel dan hasil dari iterasi tersebut  dapat dilihat pada tabel berikut beserta data efektifitasnya.
Berikut  ini  adalah  hasil  perhitungan  untuk  kapasitas  air  dingin  180  lj  dapat dilihat suhu keluaran dan efektifitas pada tabel di bawah ini
Tabel 4.1 hasil perhitungan berdasarkan metode iterasi
kondisi Qh lj
Thi  ºC  Tci  ºC Qc lj
Tho  ºC Tco  ºC
E 1
180 40
32 180
39,5882 32,4115
5,1469 2
240 40
32 180
39,5813 32,5563
5,2881 3
300 40
32 180
39,5781 32,7026
5,3635 4
360 40
32 180
39,5775 32,8444
5,4009 5
180 45
32 180
44,3303 32,6693
5,1517 6
240 45
32 180
44,3183 32,9085
5,3249 7
300 45
32 180
44,3133 33,1437
5,3723 8
360 45
32 180
44,3121 33,3749
5,4116 9
180 50
32 180
49,0735 32,9258
5,1415 10
240 50
32 180
49,0571 33,2563
5,3456 11
300 50
32 180
49,0508 33,5810
5,3931 12
360 50
32 180
49,0494 33,8999
5,4143 13
180 55
32 180
53,8162 33,1830
5,1345 14
240 55
32 180
53,7952 33,6053
5,3624 15
300 55
32 180
53,7871 34,0202
5,4567 16
360 55
32 180
53,7854 34,4276
5,4876 HASIL TEORI
Sumber : output Microsoft Excel, Juli 2015 Dan data  efektifitas dapat dilihat  juga  dalam grafik seperti di bawah ini
Gambar 4.4 Grafik teori perbandingan efektifitas aliran fluida panas variasi 4 suhu kapasitas aliran fluida dingin 180 lj
Selanjutnya  dengan  menggunakan  metode  iterasi  yang  sama  pada  variasi kapasitas  aliran  dingin  300  lj  dapat  dilihat  suhu  keluaran  dan  efektifitas  pada
tabel di bawah ini
4,9 5
5,1 5,2
5,3 5,4
5,5 5,6
180 240
300 360
40 ℃
45 ℃
50 ℃
55 ℃
Tabel 4.2 hasil perhitungan berdasarkan metode iterasi
kondisi Qh ljam
Thi  C Tci  C
Qc ljam Tho  C Tco  C
E 1
180 40
32 300
39,7094 32,9739
5,2509 2
240 40
32 300
39,6994 33,6404
5,7241 3
300 40
32 300
39,9948 32,3305
5,891 4
360 40
32 300
39,6920 33,3693
5,9401 5
180 45
32 300
44,5278 33,2827
5,3071 6
240 45
32 300
44,5115 33,3905
5,7717 7
300 45
32 300
44,5040 33,4956
5,9686 8
360 45
32 300
44,4995 33,2111
6,0102 9
180 50
32 300
49,3462 33,3914
5,2559 10
240 50
32 300
49,3237 33,5407
5,833 11
300 50
32 300
49,3133 33,6863
6,0731 12
360 50
32 300
49,3071 33,8310
6,1843 13
180 55
32 300
54,1646 33,5001
5,3245 14
240 55
32 300
54,1358 33,6909
5,8914 15
300 55
32 300
49,3133 32,6863
6,1749 16
360 55
32 300
49,3071 34,8310
6,2245 HASIL TEORI
Sumber : output Microsoft Excel, Juli 2015 Dan data  efektifitas dapat dilihat  juga  dalam grafik seperti di bawah ini
Gambar 4.5Grafik teori perbandingan efektifitas aliran fluida panas variasi 4 suhu kapasitas aliran fluida dingin 300 lj
Selanjutnya dengan menggunakan metode iterasi yang sama pada variasi kapasitas aliran dingin 420 lj dapat dilihat suhu keluaran dan efektifitas pada
tabel di bawah ini
4,6 4,8
5 5,2
5,4 5,6
5,8 6
6,2 6,4
180 240
300 360
40 ℃
45 ℃
50 ℃
55 ℃
Tabel 4.3 hasil perhitungan berdasarkan metode iterasi
kondisi Qh ljam
Thi  C Tci  C
Qc ljam Tho  C
Tco  C E
1 180
40 32
420
39,7701 32,9083
5,2591
2 240
40 32
420
39,7609 33,1365
5,7186
3 300
40 32
420
39,7563 32,7140
5,9712
4 360
40 32
420
39,7533 32,7113
6,1768
5 180
45 32
420
44,6263 32,4218
5,3123
6 240
45 32
420
44,6115 32,7302
5,5567
7 300
45 32
420
44,6040 33,2827
5,9747
8 360
45 32
420
44,5991 33,4442
6,4927
9 180
50 32
420
49,4826 33,2212
5,5437
10 240
50 32
420
49,4621 32,9072
6,0798
11 300
50 32
420
49,4517 33,3914
6,1374
12 360
50 32
420
49,4449 33,4755
6,2058
13 180
55 32
420
54,3389 34,2827
5,4448
14 240
55 32
420
54,3127 34,3925
5,8876
15 300
55 32
420
54,2994 34,5001
6,0289
16 360
55 32
420
54,2907 34,6075
6,2937
HASIL TEORI
Sumber : output Microsft Excel, Juli 2015 Dan data  efektifitas dapat dilihat  juga  dalam grafik seperti di bawah ini
Gambar 4.6Grafik teori perbandingan efektifitas aliran fluida panas variasi 4 suhu kapasitas aliran fluida dingin 420 lj
4.2 Perhitungan Data Hasil Pengujian
Adapun data hasil pengujian yang telah dilakukan pada APK tabung sepusat annulus  dapat  dilihat  dibawah  ini  ,  dimana  variasi  yang  dibuat  yaitu  kapasitas
aliran fluida panas yaitu yang mengalir di dalam tabung dalam adalah 180 lj, 240 lj,  300  lj,  dan  360  lj.  Kemudian  untuk  fluida  dingin  yaitu  air  yang  mengalir
didalam ruang annulus adalah 180 lj, 300lj, dan 420 lj.
1 2
3 4
5 6
7
180 240
300 360
40 ℃
45 ℃
50 ℃
55 ℃
Tabel 4.4Data Hasil pengujian kapasitas fluida dingin 180 lj
kondisi Qh lj
Thi  ºC  Tci  ºC Qc lj
Tho  ºC Tco  ºC
E 1
180 40
32 180
39,6145 32,1991
4,818 2
240 40
32 180
38,9776 32,6456
8,07 3
300 40
32 180
38,1212 32,8545
10,68 4
360 40
32 180
38,8778 32,9998
12,49 5
180 45
32 180
44,3039 31,9098
5,354 6
240 45
32 180
43,3839 33,1721
9,016 7
300 45
32 180
43,1876 33,4763
11,35 8
360 45
32 180
43,3438 33,6065
12,35 9
180 50
32 180
48,9656 33,0710
5,746 10
240 50
32 180
48,7132 33,7850
9,916 11
300 50
32 180
48,9215 34,0289
11,27 12
360 50
32 180
48,8211 34,1176
11,76 13
180 55
32 180
53,9125 32,4456
4,72 14
240 55
32 180
53,2147 34,0164
8,76 15
300 55
32 180
52,3422 34,3865
10,37 16
360 55
32 180
52,8456 34,8908
12,56 HASIL PENGUJIAN
Sumber : pengujian lab Instalasi Uap, Juni 2015 Dan data  efektifitas dapat dilihat  juga  dalam grafik seperti di bawah ini
Gambar 4.7 grafik efektifitas untuk pengujian kapasitas fluida dingin 180 lj
2 4
6 8
10 12
14
180 240
300 360
40 ℃
45 ℃
50 ℃
55 ℃
Tabel 4.5Data Hasil Pengujian kapasitas fluida dingin 300 lj
kondisi Qh ljam
Thi  C Tci  C
Qc ljam Tho  C Tco  C
E 1
180 40
32 300
39,3810 32,9570
7,7375
2 240
40 32
300
39,0900 33,5850
11,375
3 300
40 32
300
38,8640 33,3220
14,2
4 360
40 32
300
39,0540 33,3090
16,36
5 180
45 32
300
43,9928 32,5450
7,74
6 240
45 32
300
43,6090 32,5830
10,7
7 300
45 32
300
43,3239 32,8200
12,89
8 360
45 32
300
43,1870 33,2108
9,31
9 180
50 32
300
48,6910 33,2500
7,27
10 240
50 32
300
47,9992 33,2347
11,11
11 300
50 32
300
47,7940 33,4230
12,25
12 360
50 32
300
47,2480 34,5417
14,12
13 180
55 32
300
52,9840 33,4590
8,76
14 240
55 32
300
52,1670 33,5890
12,31
15 300
55 32
300
51,8860 35,5470
13,53
16 360
55 32
300
51,0130 35,3830
14,71
HASIL PENGUJIAN
Sumber : pengujian lab Instalasi Uap, Juni 2015 Dan data  efektifitas dapat dilihat  juga  dalam grafik seperti di bawah ini
Gambar 4.8 grafik efektifitas untuk  pengujian kapasitas fluida dingin 300 lj
2 4
6 8
10 12
14 16
18
180 240
300 360
40 ℃
45 ℃
50 ℃
55 ℃
Tabel 4.6Data Hasil Pengujian kapasitas fluida dingin 420 lj
kondisi Qh ljam
Thi  C Tci  C
Qc ljam Tho  C Tco  C
E 1
180 40
32 420
38,6720 32,7193
8,99
2 240
40 32
420
39,0392 32,7560
12,01
3 300
40 32
420
39,2770 32,9957
12,44
4 360
40 32
420
38,9440 32,7360
13,2
5 180
45 32
420
43,9150 32,4040
8,34
6 240
45 32
420
43,4730 32,6630
11,74
7 300
45 32
420
43,2640 33,1440
13,35
8 360
45 32
420
43,1770 33,3240
14,02
9 180
50 32
420
48,5880 33,7290
7,84
10 240
50 32
420
46,0190 32,8390
22,11
11 300
50 32
420
46,7710 33,1390
17,93
12 360
50 32
420
46,7250 33,4120
18,19
13 180
55 32
420
52,9920 34,0530
8,73
14 240
55 32
420
51,3010 34,5170
16,08
15 300
55 32
420
51,2840 34,6030
16,15
16 360
55 32
420
51,0450 34,7370
17,19
HASIL PENGUJIAN
Sumber : pengujian lab Instalasi Uap, Juni 2015 Dan data  efektifitas dapat dilihat  juga  dalam grafik seperti di bawah ini
Gambar 4.9 grafik efektifitas untuk  pengujian kapasitas fluida dingin 420 lj
5 10
15 20
25
180 240
300 360
40 ℃
45 ℃
50 ℃
55 ℃
Dari  perhitungan  data  pengujian  eksperimen  diperoleh  efektifitas  APK minimum  adalah  4,818    pada  temperatur  fluida  panas  masuk  T
h,i
40  °C  dan temperatur  fluida  dingin  masuk  T
c,i
32  °C  pada  debit  masuk  fluida  panas  180 ljam  dan  debit  masuk  fluida  dingin  180ljam.  Sedangkan  efektifitas  APK
maksimum  adalah  22,11    pada  temperatur  fluida  panas  masuk  T
h,i
50  °C  dan temperatur  fluida  dingin  masuk  T
c,i
32  °C  pada  debit  masuk  fluida  panas  240 ljam dan debit masuk fluida dingin 420 ljam.
Dari  perhitungan  secara  menyeluruh  yang  telah  ditampilkan  diatas  dapat dilihat  bahwa  perhitungan  efektifitas  APK  di  lapangan  jauh  lebih  tinggi
dibandingkan  dengan  perhitungan  efektifitas  APK  secara  teori  dengan  metode NTU.  Hal  tersebut  umumnya  dapat  terjadi  yang  diakibatkan  oleh  berbagai  hal
seperti  pembacaan  alat  ukur  yang  kurang,  tidak  stabilnya  kapasitas  aliran  yang masuk, dan faktor kesalahan alat ukur.
Dalam penelitian ini diperoleh bahwa faktor kesalahan alat ukur dan tidak stabilnya  kapasitas  aliran  yang  masuk  adalah  hal  yang  menyebabkan  selisih
efektifitas  APK  di  lapangan  dengan  secara  teori  tinggi.  Alat  ukur  dalam  hal  ini yang dimaksud adalah flowmeter dan termokopel. Untuk mendapatkan hasil ukur
yang akurat, alat ukur harus dikalibrasi. Namun hal tersebut tidak dilakukan pada flowmeter  dan  termokopel  saat  pengujian,  yang  mengakibatkan  tidak  akuratnya
hasil  pengukuran  alat  ukur  tersebut.  Hal  tersebut  dapat  dilihat  dari  perbedaan temperatur yang tinggi temperatur keluar fluida dingin dan fluida panas.
Dalam  penelitian  ini  dapat  dilihat  juga  kapasitas  aliran  yang  masuk  tidak stabil.  Hal  ini  mengakibatkan  hasil  penunjukan  alat  ukur  yang  tidak  tepat,  yang
akan  menyebabkan  perhitungan  efektifitas  APK  yang  tidak  tepat.  Dibutuhkan kapasitas  aliran  yang  konstan  pada  suatu  kondisi  untuk  memperoleh  hasil
perhitungan efektifitas yang tepat. Sebagai  perbandingan,  dalam  penelitian  ini  juga  disertakan  hasil
perhitungan dengan menggunakan software yaitu Ansys Fluent.
4.3 Perhitungan Dengan Simulasi
Perhitungan  juga  dikerjakan  dengan  menggunakan  software  ansys  14.5. Kegunaan  dari  perhitungan  sebagai  data  pembanding  dengan  hasil  uji
eksperimental dengan hasil perhitungan teori, karena didapatkan perbedaan antara kedua  hasil  tersebut  maka  simulasi  ditujukan  sebagai  referensi  tambahan  untuk
mendukung  hasil  dari  perhitungan  teori.  Adapun  langkah  dalam  pengerjaan simulasi dengan menggunakan software ansys 14.5 adalah sebagai berikut
Langkah pengerjaan simulasi dengan program Ansys 14.5
1. Mengatur  geometry  dimana  dalam  hal  ini  nama  dari  bagian  benda  atau
objek  yang  akn disimulasikan diganti sesuai dengan  yang kita kehendaki. Pada bagian ini ditentukan juga mana bagian yang bertindak sebagai fluida
dan solid.
Gambar 4.10 mengatur geometry 2.
Mengatur  mesh  dengan  menggunakan  inflationatau  bidang  sebagai referensi  kita  dalam  menganalisa,  dalam  hal  ini  diatur  nama  dari  bagian
yang  akan  dianalisa  dalam  hal  ini  parameter  yang  dimasukkan  yaitu isolasi, air panas masuk dan keluar serta air dingin masuk dan keluar.
Gambar 4.11 mengatur mesh 3.
Setelah  geometry  dan  mesh  diatur  langkah  selanjutnya  adalah  mengatur setup  atau  mengatur  metode  perhitungan  yang  akan  dikerjakan.  Pada
models diatur energy pada posisi on seperti gambar dibawah ini.
Gambar 4.12 mengatur setup
Setelah  itu  diatur  viscous  sesuai  dengan  kondisi  fluida  dalam  hal  ini viscous  diatur  laminar  karena  pada  simulasi  dengan  variasi  laju  aliran
fluida  dingin  180  lj  dan  kapasitas  fluida  panas  180  lj  aliran  dalam keadaan laminar.
Gambar 4.13 mengatur viscous Selajutnya  diatur  heat  exchanger  sesuai  dengan  kondisi  yang  telah
ditentukan, kemudian setelah setting dilakukan klik apply.
Gambar 4.14 mengatur setup heat exchanger
Pada  cell  zone  condition  diatur  material  yang  telah  dipilih  pada  materials sebelumnya.
Gambar 4.15 mengatur setup cell zone condition Pada bagian boundary conditions diatur type dari bagian yang telah diatur
contohnya pada air panas dipilih type yaitu velocity inlet setelah itu diatur berapa suhu masuk beserta kecepatan fluida masuk ke dalam APK.
Gambar 4.16mengatur setupboundary conditions