Program Ansys 14.5 Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan suhu masukan fluida panas dengan aliran sejajar

conditions. Secara umum boundary conditions terdiri dari dua macam, inlet dan oulet. Inlet biasanya didefinisikan sebagai tempat dimana fluida memasuki domain control volume yang ditentukan. Berbagai macam kondisi didefinisikan pada inlet ini mulai dari kecepatan, komposisi, temperatur, tekanan, laju aliran. Sedangkan pada outlet biasanya didefinisikan sebagai kondisi dimana fluida tersebut keluar dari domain atau dalam suatu aplikasi CFD merupakan nilai yang didapat dari semua variabel yang didefinisikan dan diextrapolasi dari titik atau sel sebelumnya. Di bawah ini salah satu contoh penerapan boundary conditions. Gambar 2.26 Penerapan Boundary Condition Sumber : Microsoft visio 2007 5.Solusi dari persamaan Setelah semua terdefinisi maka seluruh variabel yang diketahui dimasukkan kedalam persamaan dan diselesaikan menggunakan operasi numerik. Ketika iterasi dimulai maka seluruh persamaan konservasi yang didefinisikan diselesaikan secara bersamaan secara paralel. Disinilah peran komputer yang sebenarnya. Berikut ini flow charts dari salah satu aplikasi CFD Fluent dalam penyelesaian persamaan. Gambar 2.27 Flowchart simulasi CFD Sumber : Microsoft visio 2007

2.11 Persamaan Rumus yang digunakan

Berikut ini adalah persamaan yang digunakan dalam menghitung keefektivitasan sebuah APK yaitu: a. Kecepatan aliran didalam fluida yang dirumuskan dengan : › = Ÿ n,¢ ¢ £ R [ Dimana: V = kecepatan aliran dalam fluida ms Q = debit aliran kapasitas aliran lj, ¤ n ¥ Dh = diameter pipa dalam m b. Setelah didapatkan nilai kecepatan maka dicari nilai bilangan reynold yaitu = ’ › Rℎ 1000 ¦ Dimana: = bilangan reynold ’ = massa jenis fluida pu › = kecepatan aliran fluida ms ¦ = viskositas kinematik ¥¤ c. Kemudian mencari nilai massa persatuan waktu yaitu: ¤§§ [ = ’. Ÿℎ ¤§ \ = ’. Ÿ© Dimana : ¤§ [ = massa aliran panas persatuan waktu kgs ¤§ \ = massa aliran dingin persatuan waktu kgs d. Setelah itu kemudian mencari nilai kekasaran pipa f yaitu: 0 = 0,79 ln 6 − 1,64 Dimana: Re = Bilangan reynold F = faktor nilai kekasaran pipa e. Setelah itu mencari nilai bilangan Nusselt : i = ª m 6 − 1000«¬ 1 + 12,708 «¬ n − 1 Dimana: Re = bilangan reynold Pr = Bilangan Prandtl f. Untuk mencari nilai koefisien konveksi h maka: ℎ = ® ℎ Dimana: Dh = Diameter pipa dalam m K = Konduktivitas fluida WmK ℎ = koefisien konveksi ℃ g. Luas bagian luar pipa dalam Ai ¯ = 3,14 ℎ k Dimana: L= panjang pipa APK m Ai = Luas bagian luar pipa m h. Luas bagian dalam pipa luar Ao ± = 3,14 ℎ± k Dimana: ℎ± = diamter luar pipa dalam m i. Tahanan panas R: R = R total = R i + R dinding + R o = 1 h i A i + lnD o D i 2kL + 1 h o A o Dimana: Do = Diameter luar pipa m Di = Diameter dalam pipa m j. Koefisien panas menyeluruh U: = 1 ¯ Dimana: R = Tahanan panas ℃ Ai = Luas bagian luar pipa m U = Koefisien panas menyeluruh ℃ k. Kapasitas panas C: Kapasitas panas aliran panas Ch q [ = ¤§ [ © I[ Dimana: q [ = kapasitas panas aliran panasWK ¤§ [ = laju aliran massa kgs © I[ = panas jenis untuk fluida panasKJkgK Kapasitas panas aliran dinginCc q \ = ¤§ \ © I\ Dimana: q [ = kapasitas panas aliran dinginWK ¤§ [ = laju aliran massa kgs © I\ = panas jenis untuk fluida dingin KJkgK l. Perbandingan kapasitas panas aliran C: q = qℎ q© Dimana: q [ = kapasitas panas aliran panasWK q \ = kapasitas panas aliran dinginWK m. Nilai NTU Number Transit of Unit yaitu: Z = ¯ q© Dimana: U = Koefisien panas menyeluruh ℃ NTU = Number Transit of Unit n. Nilai Efektifitas Efektifitas teori untuk APK sejajar: ² = 1 − ž£x[− Z 1 + ©] 1 + © Dimana: C = Perbandingan kapasitas panas aliran Efektifitas eksperimen dan simulasi dicari dari rumus: Jika Cc = Cmin, maka: ² = Z \ − Z \ Z [ − Z \ Jika Ch = Cmin, maka: ² = Z [ − Z [ Z [ − Z \

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan lokasi pengerjaan penelitian dikerjakan guna membuktikan kebenaran dari penelitian. Penelititan mengenai analisis pengaruh variasi kapasitas aliran fluida panas dan dingin dengan temperatur masuk fluida panas yang juga divariasikan dan dengan arah aliran yang sejajar akan dilakukan di laboratorium Instalasi Uap, Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. 3.1.2Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dikerjakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 22Juni dan tanggal 24 Juni 2015. Selang waktu yang terjadi diakibatkanheater karena habis waktu terlalu lama dalam memanaskan air.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dikerjakan dengan metode eksperimen dan merupakan penelitian kuantitatif yaitu memaparkan secara jelas hasil eksperimen di laboratorium terhadap variabel yang sebelumnya telah ditentukan. Kemudian data yang diperoleh dari hasil eksperimen akan disajikan dalam bentuk grafik hubungan antara variabel bebas dan terikat. Setelah didapatkan data eksperimen kemudian dilakukan perhitungan secara teori dan secara simulasi dengan menggunakan software. Metode eksperimen menurut Suharsimi Arikunto 1996 adalah suatu cara mencari hubungan sebab akibat hubungan kausial antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor yang lain yang bisa mengganggu penelitian. Penelitian ini dikerjakan untuk mengetahui pengaruh variasi kapasitas aliran dengan suhu yang konstan terhadap efektivitas alat penukar kalor tabung sepusat dimana arah alirannya dibuat sejajar pararel

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel sangat perlu diperhatikan karena keduanya yang akan dianalisa nilainya sehingga didapat nilai kualitatifnya.

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Suharsimi Arikunto, 1996:115. Populasi dalam penelitian ini adalah laju aliran massa yang bervariasi terhadap temperature masuk fluida panas yang konstan.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapasitas aliran fluida panas alat penukar kalor tabung sepusat masuk yaitu 180lj , 240 lj, 300lj, dan360 lj. dengan temperatur masuk fluida panas yaitu sebesar 40 o C. kemudian variasi kapasitas aliran juga diuji pada temperatur masuk fluida panas lainnya yaitu 45 o C, 50 o C, dan 55 o C. Selanjutnya untuk laju aliran fluida dingin divariasikan menjadi tiga yaitu 180 lj, 300 lj, dan 420 lj. Masing-masing variasi kapasitas aliran dan suhu diambil sebanyak 3 kali sehingga jumlah keseluruhan data menjadi 96 data. Tabel 3.1 variasi sampel penelitian 1 180 2 240 3 300 4 360 5 180 6 240 7 300 8 360 9 180 10 240 11 300 12 360 13 180 14 240 15 300 16 360 kondisi kapasitas fluida panas lj suhu masuk fluida panas ºC kapasitas fluida dingin lj 40 50 55 180 180 180 180 45 suhu masuk fluida dingin ºC 32 32 32 32 Tabel 3.2 Variasi Sampel Penelitian 1 180 2 240 3 300 4 360 5 180 6 240 7 300 8 360 9 180 10 240 11 300 12 360 13 180 14 240 15 300 16 360 kondisi kapasitas fluida panas lj suhu masuk fluida panas ºC kapasitas fluida dingin lj 40 50 55 300 300 300 300 45 suhu masuk fluida dingin ºC 32 32 32 32 Tabel 3.3 Variasi Sampel Penelitian 1 180 2 240 3 300 4 360 5 180 6 240 7 300 8 360 9 180 10 240 11 300 12 360 13 180 14 240 15 300 16 360 suhu masuk fluida dingin ºC 32 32 32 32 50 55 420 420 420 420 45 kondisi kapasitas fluida panas lj suhu masuk fluida panas ºC kapasitas fluida dingin lj 40 3.3.3Teknik Sampling Tujuan digunakannya teknik sampling adalah menentukan seberapa banyak sampel yang akan diambil. Teknik sampling yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber data adalah purposive sampling. Yaitu teknik pengambilan data dimana apa dan dan siapa yang harus memberikan data ditentukan secara subjektif sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan guna tercapai tujuan yang telah ditentukan. Karena data yang dikumpulkan dari pihak yang terkait langsung dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian dilakukan dengan menguji alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi-variasi yang telah ditentukan guna mendapatkan hasil perbandingan perhitungan hasil percobaan, hasil teori, dan hasil simulasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dikerjakan adalah pengumpulan data primer serta data sekunder. Dalam hal ini data sekunder berfungsi sebagai data pendukung sebagai referensi penelitian. Didalam pengumpulan data ada beberapa variabel. Variabel itu sendiri adalah objek penelitian Suharsimi Arikunto, 1993 : 91. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 Variabel Bebas Variabel bebas merupakan himpunan sejumlah gejala yang memiliki aspek atau unsur, yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut dengan variabel terikat. Variabel bebas menentukan perubahan yang akan terjadi terhadap variabel terikat. Dengan kata lain jika variabel bebas berubah maka akan terjadi perubahan pula terhadap variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah kapasitas aliran fluida panas dan suhu masukan fluida panas yang dibuat konstan. Kapasitas aliran yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 180 lj, 240 lj, 300 lj, dan360 lj. Kapasitas aliran tersebut akan diuji masing-masing pada temperatur masuk fluida panas 40 o C, 45 o C, 50 o C, dan 55 o C. Pada fluida dingin suhu yang digunakan adalah suhu kamar dengan kapasitas aliran 180 lj,300 lj, dan 420 lj 2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah himpunan sebuah gejala yang memiliki pula sejumlah aspek atau unsur di dalamnya, yang berfungsi atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain, yang disebut dengan variabel bebas. Variabel terikat dapat dikatakan sebagai sesuatu yang dipengaruhi terhadap sesuatu yang lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah efektifitas alat penukar kalor tabung sepusat. 3 Variabel Kontrol

Dokumen yang terkait

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

2 84 112

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 37 150

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

5 28 150

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 27

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 2

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 4

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 53

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

1 3 42

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

0 0 13