kemunculan  Wakala  yang  masih  baru  dan  butuh  sosialisasi  yang  cukup  agar dapat diterima oleh masyarakat.
2. Pengenalan  masyarakat  masih  terbatas  mengenai  tabungan  dinar  sehingga
masyarakat kurang begitu tahu manfaat dan keuntungan dari tabungan dinar. 3.
Masyarakat kurang berminat terhadap tabungan dinar, karena telah membuka tabungan dibank.
4. Minimnya sumberdaya untuk berpromosi.
50
C. Analisis  Produk  Tabungan  Dinar  Sebagai  Implementasi  Konsep  Wadi’ah
pada Wakala Induk Nusantara
Dalam  penerapan  tabungan  dinar  sebagai  implementasi  konsep  wadi’ah, wakala  induk  nusantara  sudah  sesuai  dengan  dasar  hukum  yang  tidak
bertentangan  atau  menyimpang  dengan  Nash  Syar’i  yakni  Al-Qur’an  dan  as- Sunah  yang  merupakan  pedoman  umat  Islam  dalam  segala  hal,  baik  dalam
hubungan dengan  Allah  maupun dengan  manusia. Dalam  Al-Qur’an  maupun as- Sunah telah  menjelaskan tabungan atau titipan wadi’ah  harus dilandasi dengan
keikhlasan,  kerelaan  dan  mengambil  keuntungan  serta  manfaat  karena  sifatnya adalah titipan.
Tabungan  dinar  sebagai  implementasi  konsep  wadi’ah  pada  Wakala  Induk Nusantara  bertujuan  memberikan  fasilitas  kepada  nasabah  untuk  mempermudah
50
Wawancara Pribadi dengan Ir. Zaim Saidi Direktur Wakala Induk Nusantara. Jakarta, 19 Juni 2008
mencapai  hari  depan  yang  lebih  baik,  misalkan  sebagai  biaya  perjalanan  ibadah haji,  pendidikan  anak,  dana  untuk  membeli  rumah  dan  lain  sejenisnya.  Dengan
begitu  nasabah  tidak  harus  mencemaskan  apabila  biaya  perjalanan  ibadah  haji, pendidikan  anak  serta  pembelian  rumah  akan  naik,  karena  dinar  akan  menjaga
kestabilan harga dan dinar tidak akan terpengaruh oleh inflasi. Produk  tabungan  dinar  ini  berhubungan  dengan  implementasi  konsep
wadi’ah ,  karena  tabungan  dinar  ini  bersifat  titipan  dan  konsep  wadi’ah  yang
dipakai dalam tabungan dinar pada Wakala Induk Nusantara adalah wadi’ah  al- amanah
dimana  nasabah  menitipkan  dinarnya  dalam  tabungan  dinar  atau  yang dikenal dengan BADAR Tabungan dalam Dinar dan nasabah memberikan biaya
atas  penitipan  dinarnya  karena  memerlukan  ruangan  khusus  untuk  menitipkan dinar, nasabah juga diberikan jaminan 100 bahwa dinar miliknya dapat diambil
setiap  saat, tanpa  kekhawatiran  adanya  rush  sebagaimana  yang  bisa  terjadi  pada perbankan.  Dan  dalam  tabungan  dinar,  wakala  tidak  diperkenankan  untuk
meminjamkan  dinarnya  kepada  pihak  ketiga,  karena  tugas  wakala  adalah  hanya menjalankan apa yang ditugaskan oleh pemberi kuasanasabah.
Adapun aplikasinya sebagai berikut:
Skema al-Wadi’ah Yad al-Amanah
1. Titipan Barang 2. Beban Biaya Penitipan
Nasabah Muwaddi’
Penitip BANK
Mustawda’ Penyimpan
Dalam tabungan dinar ini penarikannya bisa diambil kapan saja, akan tetapi penitipan uang dinar diberlakukan ketentuan minimal waktu penyimpanan selama
tiga bulan atau kelipatannya, sejak tanggal dititipkannya uang tersebut. Jika dalam tiga  bulan  tabungan  dinar  tidak  diperpanjang  atau  uang  tidak  diambil  oleh
nasabah,  maka  secara  otomatis  akan  dicatat  dalam  pembukuan  untuk penyimpanan tiga bulan berikutnya.
D. Analisis SWOT Produk Tabungan Dinar