Pengukuran Kepuasan Klien Aspek – aspek kualitas pelayanan

yang mengalami kepuasaan terhadap layanan kesehatan yang diselenggarakan cendrung mematuhi nasehat, setia, atau taat terhadap rencana pengobatan yang disepakati Pohan, 2006. Kepuasaan konsumen atas produk dengan kinerja yang diselenggarakan atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan konsumen. Kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oleh konsumen berkaitan antara harapan dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang diberikan konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen maka konsumen menjadi tidak puas. Kepuasan konsumen merupakan perbandingan antara harapan yang dimiliki konsumen dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen pada saat mengkonsumsi produk atau jasa Porwanto, 2007. Kepuasan klien merupakan suatu situasi dimana klien atau keluarga menganggap bahwa biaya yang diselenggarakan sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima dan tingkat kemajuan kondisi kesehatan yang dialaminya. Mereka merasa pelayan yang diberikan merupakan penghargaan terhadap diri dan kehormatan yang dimilikinya. Selain itu mereka merasakan manfaat lain setelah dirawat yaitu pengetahuan tentang penyakit dan dirinya menjadi bertambah Wesly, 1992 dalam Nurachmah, 2001.

2. Pengukuran Kepuasan Klien

Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila Universitas Sumatera Utara pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu sistim penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Pada kondisi persaingan sempurna, dimana pelanggan mampu untuk memilih di antara beberapa alternatif pelayanan dan memiliki informasi yang memadai, kepuasan pelanggan merupakan satu determinan kunci dari tingkat permintaan pelayanan Triatmojo, 2004. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakn dengan harapan apabila kinerja dibawah harapan, maka klien akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, klien akan sangat puas. Klien yang puas akan setia lebih lama terhadap pelayanan jasa yang diterimanya Sugito, 2005.

3. Aspek – aspek kualitas pelayanan

Menurut Parasuraman 1997, dalam Purwato, 2007, aspek – aspek kualitas pelayanan adalah sebagai berikut : • Tangible penampilan, meliputi fasilitas fisik, peralatan dan penampilan petugas, kebersihan, kerapian dan kenyaman ruangan, kesiapan dan kebersihan alat. Pelanggan akan menggunakan indra penglihatan untuk menilai kualitas pelayanan seperti menilai gedung, peralatan, seragam, yaitu hal – hal yang menimbulkan kenikmatan bila dilihat Wijono, 2003 dalam AMD, 2008. Universitas Sumatera Utara • Reability kehandalan yaitu kemampuan petugas memberikan pelayanan dengan segera, tepat waktu dan benar misalnya penerimaan pasien yang cepat, pelayanan pemeriksaan dan perawatan yang cepat dan tepat. Kehandalan juga merupakan kemampuan dalam memberikan pelayanan yang akurat atau tidak ada kesalahan Wijono, 2003 dalam AMD, 2008. • Responsive ketanggapan yaitu kemampuan petugas dalam menaggapi keluhan klien termasuk kemampuan petugas untuk cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan dan tindakan cepat pada saat dibutuhkan Wijono, 2003 dalam AMD, 2008. • Assurance Jaminan yaitu kepercayaan pasien terhadap jaminan kesembuhan dan keamanan sehingga akibat pelayanan yang diberikan termasuk pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan. Assurance juga mencakup kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh petugas, bebas dari bahaya, resiko, keragu – raguan Wijono, 2003 dalam AMD, 2008. • Empathy empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahani kebutuhan klien yang terwujud dalam pemenuhan terhadap sikap klien Wijono, 2003 dalam AMD, 2008

4. Kepuasan Berdasarkan KEPMENPAN NO. KEP 25M.PAN22004

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dan Petugas Kesehatan Terhadap Standar Pelayanan Antenatal Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Puskesmas Desa Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2004

0 43 70

HUbungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Perawatan Antenatal Terhadap Kunjungan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawang Barat.

0 3 121

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DENGAN TERAPEUTIK BIDAN PADA PELAYANAN KOMUNIKASI ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013.

0 0 14

Hubungan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Dengan Komunikasi Terapeutik Bidan Pada Pelayanan Antenatal Care Di Puskesmas bab 1

0 0 4

106 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013

0 0 10

KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN PUSKESMAS NGORESAN Winarni Dosen STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Prodi D III Kebidanan ABSTRAK - KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) OLEH BIDAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGORESAN

0 2 11

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN ANTENATAL DENGAN FREKUENSI ANC PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PANJATAN KULON PROGO TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN ANTENATAL DENGAN FREKUENSI ANC PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

0 0 24

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS MERGANGSAN TAHUN 2013

0 0 13

TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE ANC) YANG BERKUALITAS DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 2 13