Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Berganda

Croncbach’Alpha N of items 0,853 15 Sumber : Pengolahan Data Primer Dengan Menggunakan SPSS 15.00 2010. Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa Croncbach’Alpha diatas 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner ini reliabel dan dapat dipergunakan didalam penelitian ini.

9. Teknik Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat significan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2 – tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variable residua l berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

c. Analisis Regresi Berganda

Universitas Sumatera Utara Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 16.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Kinerja Karyawan. a = Konstanta. b 1, b 2 = Koefisien Regresi Berganda. X 1 = Gaya Kepemimpinan X 2 = Lingkungan Kerja e = Variabel Penganggu standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Uji secara Simultan Serempak Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b H a : b 1 = b 2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2 Uji secara Parsial Individual Uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a H : b i = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b H a : b i ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. H diterima jika – t hitung t tabel pada α = 5 2. H a diterima jika – t hitung t tabel pada α = 5 3 Pengujian Goodness of Fit R 2 Universitas Sumatera Utara Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R 2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1, dimana semakin tinggi R 2 mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja perusahaan dilakukan oleh Mahyuda 2005 dan penelitian pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan dilakukan oleh Agus Malik 2004 . Dari hasil penelitian meraka bahwa terdapat pengaruh terhadap kinerja karyawan dan perusahaan. Disini saya akan menggabungkan faktor-faktor tersebut terhadap kinerja perusahaan dan faktor apa yang sangat dominan.

B. Gaya Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan

Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan inovator dalam organisasi Kartono, 2006:10. Pemimpin seseorang yang karena kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengarahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu Winardi, 2000:2. Menurut Terry dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang pemimpin mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas – tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau kelompok Yuli, 2005:166. Universitas Sumatera Utara