Suplemen 1. Defenisi Suplemen Kerangka Teori

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan nilai terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu dan pengetahuan sebagai segala apa yang diketahui berkenaan dengan sesuatu hal. Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari jumlah fakta dan teori yang memungkinkan seeorang dapat memahami suatu gejala dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

2.2.2. Perilaku dalam bentuk sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Menurut Newcomb, salah seseorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan pelaksanaan motif terlalu dan sikap mengandung suatu penilaian emosional afektif senang, benci, sedih dan sebagainya.

2.2.3. Perilaku dalam bentuk tindakan

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap agar menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas. 2.3. Suplemen 2.3.1. Defenisi Suplemen Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan yang mengandung satu atau lebih bahan makanan . Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi AKG, atau konsentrat, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas Wuri, 2007 Universitas Sumatera Utara Suplemen makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun vitamin E dari bahan alami jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis Wuri, 2008. Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap prima. Sebagai pelengkap, suplemen makanan bukan diartikan sebagai pengga nti substitusi makanan kita sehari-hari Ida, 2009 Suplemen makanan digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat-obatan masuk golongan pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis mengikuti serangkaian prosedur, suplemen makanan itu khasiatnya tidak perlu dibukt ikan melalui uji klinis. Sampai saat ini pun jenis nutraceutical boleh dijual secara bebas, tapi tidak boleh diklaim memiliki khasiat untuk mengobati penyakit, seperti halnya obat-obatan Wuri, 2008. Kata nutraceutical merupakan kombinasi dari kata nutrition dan pharmaceutical, yang berarti produk tersebut memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. Nutraceutical seringkali disebut sebagai functional foods atau makanan fungsional. Produk-produk makanan tersebut dapat meningkatkan kesehatan dan juga mencegah terjadinya penyakit.

2.4. Suplemen Pada anak

Universitas Sumatera Utara Tumbuh kembang anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup yang idealnya bisa didapat dari menu harian yang bergizi lengkap dan seimbang. Sayangnya, banyak anak yang mengalami susah makan atau sangat pemilih. Padahal kebiasaan seperti itu beresiko menyebabkan kekurangan ragam asupan gizi, kekurangan satu atau lebih zat gizi. Masalah kekurangan gizi ini tidak selalu menunjukkan gejala fisik yang mudah dideteksi. Karena tidak setiap anak yang kekurangan zat gizi memperlihatkan tanda atau keluhannya. Namun, kekurangan yang sedikitpun sudah bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak. Saat ini, banyak pilihan suplemen untuk anak yang beredar dipasar. Jika dilihat dari kegunaannya, suplemen – suplemen yang beredar di pasaran dapat terbagi menjadi beberapa kategori, diantaranya :

A. Suplemen untuk otak

Konsumsi suplemen ini dimaksudkan untuk membantu perkembangan atau kinerja otak. Omega 3, banyak di jumpai dalam suplemen otak karena asam lemak essensial ini merupakan zat yang berperan vital dalam proses pertumbuhan sel- sel neuron otak. Asam alfa linoleat LNA, etikosapentaeonat EPA serta dohosaheksaenoat DHA adalah tiga bentuk asam omega 3 yang telah masuk dalam proses dipanjangkan dan deaturated diubah menjadi tidak jenuh. Omega 3 EPA dan DHA masuk dalam golongan asam lemak essensial dan tidak diproduksi secara alami oleh tubuh manusia. Karena itu, EPA dan DHA harus diasup dari luar. Namun, kebutuhan akan EPA dan DHA sangat beragam, tergantung akan tingkat kebutuhan masing-masing. WHO telah menetapkan rekomendasi tentang asupan omega-3 untuk setiap orang, yaitu 0,2 – 0,5 ghari EPA+DHA dan 0,8 sd 1,1 g hari asam Universitas Sumatera Utara linoleat. Asam lemak ini dapat ditemukan pada biji labu, ikan laut, dan minyak ikan yang sering dimasukkan sebagai kandungan utama dalam suplemen. Selain itu, vitamin dan mineral lain juga sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan fungsi otak. Vitamin A, C, E adalah antioksidan yang berfungsi untuk melindungi otak dari racun dan polusi. Masalah sulit berkonsentrasi, ingatan yang lemah, dan depresi biasa dihubungkan dengan kurangnya vitamin B.

B. Suplemen peningkat daya tahan tubuh

Anak yang tidak suka makan buah dan sayur beresiko kekurangan vitamin C. Vitamin ini sangat dibutuhkan sebagai peningkat daya tahan imunitas tubuh dan jaringan penghubung bawah kulit, serta melindungi tubuh dari radikal bebas. Suplemen imunitas yang beredar dipasaran biasanya bersifat imunomodulator. Artinya suplemen tersebut bertugas mengatur, mengadaptasi dan mengendalikan sistem imun tubuh agar bekerja secara optimal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah suplemen ini dibutuhkan jika tubuh mengalami gangguan daya tahan tubuh, bukan untuk kondisi anak sedang sehat. Orang tua perlu mengenali indikasi gangguan kekebalan tubuh pada anaknya. Misalnya saat terserang flu, anak diberi suplemen imunitas, agar sistem kekebalan tubuhnya meningkat. Selain dari suplemen, bantuan untuk pembentukan sistem kekebalan tubuh anak juga ditemukan dari bahan makanan atau minuman yang mengandung prebiotik. Prebiotik berfungsi imunomodulator alami dan dapat dengan mudah ditemukan pada susu fermentasi atau yogurt. Universitas Sumatera Utara

C. Suplemen penambah nafsu makan

Anak dibawah 6 tahun seringkali kurang nafsu makan, sehingga orang tua merasa perlu untuk mengatasinya dengan memberikan suplemen penambah nafsu makan. Suplemen jenis ini umumnya memilki kandungan utama berbagai vitamin dan mineral. Beberapa diantaranya adalah vitamin B1, B2 dan lisin. Vitamin B1 penting untuk menghasilkan energi untuk sel- sel tubuh, mengubah gula darah menjadi energi untuk sel, mengkonversi asam lemak dan asam amino menjadi hormon, protein dan enzim. Vitamin B2, penting untuk pertumbuhan, metabolisme tubuh, protein, karbohidrat dan lemak serta replikasi DNA dan pertumbuhan sel. Sementara lisin adalah asam amino essensial yang tidak bisa di produksi sendiri oleh tubuh dan hanya bisa di dapat dari luar tubuh makanan . Kebutuhan lisin, yang banyak terdapat pada daging, ayam , keju, ikan sardin, telur dan kacang hijau ini, pada anak- anak mencapai 3- 4 kali lebih besar dari pada orang dewasa. Lisin penting bagi tumbuh kembang dan produksi energi, serta kesehatan tulang dan gigi. Kekurangan lisin dapat ditandai dengan berkurangnya nafsu makan, mual, lesu.

D. Suplemen penambah darah

Pasokan zat besi pada masa tumbuh kembang anak, usia 0-7 tahun, perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua. Pada masa tersebut, pasokan zat gizi tak bisa ditawar lagi bagi anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anak terkena anemia yang bisa mempengaruhi kecerdasan dan kesehatan fisik anak. Penyebab anemia terbesar adalah kekurangan zat besi dengan gejala, anak mengalami lemah, lesu., letih dan lalai. Anemia dapat mengakibatkan penurunan produktivitas kerja otak dan otot. Anak akan mengalami kesulitan belajar dan mengeksplorasi diri secara bebas. Pada anemia Universitas Sumatera Utara berat, mungkin saja dapat menyebabkan komplikasi gagal jantung pada anak. Karena itu, kecukupan gizi dari makanan yang mengandung zat besi amat penting. Jika anak tidak mendapatkan asupan makanan bergizi lengkap dan seimbang dari menu harian keluarga, suplemen yang mengandung zat dapat dijadikan alternatif. Pemberian asupan suplemen yang mengandung zat besi pada anak dapat membantu proses peredaran darah dan mencegah terjadinya kekurangan hemoglobin pada anak. Zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah, diantarnya dapat mengikat oksigen untuk diberikan ke seluruh tubuh, pada berbagai reaksi biokimia tubuh, serta pembentukan energi dan enzim.

2.4.1. Manfaat Suplemen Pada Anak

Ada beberapa manfaat yang diperoleh jika memberikan suplemen pada anak dalam kondisi anak yang tepat. Kondisi anak yang tepat untuk diberikan suplemen adalah ketika anak sakit ataupun dalam masa pemulihan, pada saat kondisi ini anak tidak nafsu makan, sehingga asupan makanan jadi terganggu yang dapat menyebabkan anak kekurangan zat gizi yang dibutuhkanya. Selain itu dalam kondisi anak yang terjadi gangguan penyerapan. Pada kondisi ini anak tidak dapat menyerap zat gizi sehingga anak dapat kekurangan gizi. Pada saat inilah anak memerlukan suplemen karena suplemen dapat memenuhi kebutuhan gizi anak yang mungkin tidak didapatkan di dalam makanan.

2.4.2. Dampak Suplemen pada anak

Selain memiliki manfaat, suplemen juga memilki dampak. Diantaranya adalah Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral dalam jumlah banyak dapat menyebabkan efek samping yang bervariasi, mulai dari muntah sampai efek samping serius seperti kerusakan ginjal Saikh, 2009. Selain itu banyak juga ibu yang tidak mengetahui efek Universitas Sumatera Utara jika mengkonsumsi vitamin yang berlebih. Kelebihan vitamin yang larut air, seperti vitamin C, biotin, thiamin B1, riboflavin B2, niacin B3, asam pantotenat B5, pyridoxine B6, asam folat B9 dan cobalamin B12 dapat membuat beban kerja ginjal berlebihan sehingga fungsinya terganggu atau menyebabkan penumpukan dan muncullah batu ginjal. Sedangkan kelebihan vitamin larut lemak vitamin A, D, E, dan K bisa membebani hati yang bisa memicu gangguan fungsi hati, problem pembekuan darah, serta keracunan vitamin Wati, 2008 . Selain itu Hasil penelitian American Academy Pediatrics AAP yang menyebutkan pemberian suplemen vitamin terlalu dini, justru dapat meningkatkan risiko timbulnya alergi dan asma pada anak. Purnamawati, 2009. Sedangkan, kelebihan asupan kalsium, akibat terlalu banyak mengkonsumsi suplemen kalsium, maka hal itu justru bisa saja mengakibatkan pengapuran jangka panjang. , tulang tubuhnya menjadi agak menonjol dan keras Wati, 2006.

2.5. Kerangka Teori

Teori yang digunakan adalah teori green, dimana perilaku ditentukan oleh 3 faktor, yaitu : Faktor Predisposisi Predisposing factor Faktor pendorong reinforcing factor Faktor Pendukung enabling factors Perilaku Universitas Sumatera Utara Kerangka teori diatas menggambarkan ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang. Tetapi dalam penelitian ini hanya di fokuskan pada satu faktor yaitu faktor predisposisi, karena faktor predisposisi yang paling berperan dalam mempengaruhi perilaku ibu dalam memberikan suplemen pada anak.

2.6. Kerangka Konsep