Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Perilaku Ibu Dalam Pemberian Suplemen Pada Balita Di Asrama Kowilhan Kelurahan Sidorame Barat Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2010.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perilaku ibu dalam pemberian suplemen pada balita di Asrama Kowilhan Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2010.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu dalam pemberian suplemen pada balita. 2. Untuk mengetahui sikap ibu dalam pemberian suplemen pada balita. 3. Untuk mengetahui tindakan ibu dalam pemberian suplemen pada balita

1.4. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan 2. Sebagai bahan acuan bagi pihak yang lain yang akan melanjutkan penelitian ini ataupun penelitian yang ada kaitanya dengan penelitian ini. 3. Untuk memberikan informasi mengenai gambaran perilaku ibu dalam pemberian suplemen pada balita di Asrama Kowilhan Kelurahan Sidorame Barat I Kecamatan Medan Perjuangan Tahun 2010. 4. Penelitian ini diharakan dapat memberikan informasi dan masukan yang bermanfaat kepada ibu agar memberikan suplemen kepada anak sesuai kebutuhan anak. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Perilaku

Pada garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek yakni aspek fisik, psikis dan sosial. Akan tetapi dari ketiga aspek tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam mempengaruhi perilaku manusia. Secara lebih terinci perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Menurut Lawrence Green 1980, bahwa kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni faktor perilaku dan faktor diluar perilaku. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yakni : 1. Faktor predisposisipredisposing factors yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2. Faktor pendukung enabling factors yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas- fasilitas atau sarana- sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya, 3. Faktor pendorong reinforcing factors yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang yang bersangkutan. Disamping itu, ketersediaan fasilitas dan sikap serta perilaku para petugas Universitas Sumatera Utara