2.2. Sustainable Livelihood
Konsep ini sesungguhnya dikembangkan pertama kali di Inggris pada akhir dekade 1990an, namun didesain sedemikian rupa sehingga sangat relevan untuk
kawasan sedang berkembang. Pendekatan pembangunan ala sustainable livelihood system adalah pendekatan pembangunan kontemporer konsep pembangunan dekade
1990an yang berusaha mengoreksi pendekatan pembangunan ala modernisasi yang dikenal sangat tidak akrab terhadap lingkungan. Pendekatan sistem nafkah
berkelanjutan berusaha mencapai derajat pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi, dan ekologi secara adil dan seimbang. Pencapaian derajat kesejahteraan sosial didekati
melalui kombinasi aktivitas dan utilisasi modal-modal yang ada dalam tata sistem- nafkah.
Scoones Odero, 2009:2 mengidentifikasi lima aset atau tipe ”modal”, yakni: modal alam, manusia, keuangan, fisik, dan sosial. Masyarakat, menurut pendekatan
kehidupan untuk keberhasilannya yang bertumpu pada nilai pelayanan yang mengalir dari stok modal total. Lima bentuk modal ini tidak memiliki karakteristik yang sama.
Modal alami mengartikan elemen-elemen biofisik seperti air, udara, tanah, sinar matahari, hutan, mineral, dan lain-lain. Aset-aset yang terjadi secara alami ini bisa
diperbaharui. Modal manusia barangkali adalah faktor yang sangat penting. Orang sekaligus
merupakan objek dan subjek pembangunan. Modal keuangan adalah media pertukaran dan dengan demikian ini merupakan fungsi sentral ekonomi pasar.
Universitas Sumatera Utara
Ketersediaannya dengan demikian sangat penting terhadap pemanfaatan yang sukses dari faktor-faktor atau aset lain. Tidak perlu dibingungkan dengan modal alami yang
serba fisik. Modal fisik mengartikan aset buatan manusia seperti perumahan, jalan, dan bentuk modal fisik lainnya atau modal keras yang membentuk lingkungan. Modal
sosial menurut Coleman 1990 adalah produktif yang memungkinkan pencapaian tujuan tertentu yang tidak mungkin dicapai tanpa itu. Dalam kerangka Sustainable
Livelihood, modal sosial memerlukan jaringan-jaringan sosial dan hubungan- hubungan dengan manusia.
Gambar 2. The Pentagon Asset
Sumber: Odero, 2009:3
H S
P F
N
Human Capital
Social Capital
Physical Capital
Natural Capital
Financial Capital
Universitas Sumatera Utara
2.3. Community Development oleh Dunia Usaha