4.3.4 Pembahasan masalah tenaga ahli
Dengan adanya tenaga ahli yang terampil di bidang pemeliharaan mesin, maka kegiatan pemeliharaan akan berjalan dengan baik. Maka pemecahan masalah
tenaga ahli adalah: 1.
Dalam jangka pendek, Para teknisi harus memahami atau mempelajari mengenai cara-cara pemeliharaan
dari boiler feed water pump tersebut dari manual handbook atau buku mengenai boiler feed water pump lainnya dengan dikaitkan terhadap operatornya juga.
Selain itu juga perusahaan dapat menyewa tenaga ahli yang bersertifikasi yang berasal dari perusahaan yang sama dalam jangka waktu tertentu.
2. Dalam jangka panjang,
Untuk pemecahan masalah tenaga ahli dalam jangka panjang dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada sebagian teknisi yang dimiliki oleh perusahaan
khususnya juga terhadap operator dan pemeliharaan boiler feed water pump itu sendiri. Sehingga dengan demikian antara operator dan bagian pemeliharaan
dapat meminimalkan kerusakan atau kebocoran dan kegiatan pemeliharaan.
4.3.5 Pembahasan masalah tools dan consumable
Pada pemeliharaan Boiler Feed Water Pump ini, tools yang digunakan sudah tersedia di PLTU Labuhan Angin, sehingga PLTU Labuhan Angin tidak perlu
menyewanya dari luar atau mengadakan tender bagi perusahaan luar untuk mencari kelengkapan toolsnya.
Sedangkan untuk masalah consumable, sesuai dengan data PLTU Labuhan Angin 2009 yang disurvey penulis, tidak ditemukan kendala. Hal ini disebabkan
dengan ketersediaannya avaibility di workshop masih ada. Untuk itu masalah tools dan consumable pada PLTU Labuhan Angin tahun 2009 tidak ditemukan
masalah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan pada PLTU Labuhan angin, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pelaksanaan pemeliharaan pada perusahaan
Pada pelaksanaan maintenance yang dilaksanakan oleh PLTU Labuhan Angin, jenis-jenis maintenance yang dilakukan perusahaan antara lain:
a. Preventive maintenance,
Pemeliharaan yang dilakukan atas 3 macam yaitu routine maintenance, periodic maintenance, semioverhauloverhaul, dan predictive
maintenance. b.
Breakdown Maintenance,
Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan pada perusahaan PLTU Labuhan Angin menggunakan 2 cara pelaksanaan yaitu
pemeliharaan terencana Planned Maintenance yang harus mengeluarkan biaya
sebesar Rp. 3.850.000,- per kegiatannya. Biaya ini terdiri dari penggantian
Mechanical Seal Rp. 750.000, ganti Gasket Rp. 1.000.000, ganti Gland Packing Rp. 800.000, ganti O-ring Rp. 1.300.000,-.
Sedangkan untuk pemeliharaan tak terencana Unplanned Maintenance
perusahaan akan mengeluarkan mengeluarkan biaya Rp.17.750.000 ,- per mesin
biaya ini terdiri dari : penggantian Coupling alignment Rp.4.000.000, penggantian shaft Shaft sleeve Rp. 7.350.000, penggantian thrust bearing Rp. 3.500.000, ganti
Ball bearing Rp. 2.150.000. Dari perbandingan biaya pemeliharaan yang terencana dan tidak terencana,
pemeliharaan yang terencana lebih menguntungkan perusahaan. Dengan biaya pemeliharaan yang lebih murah dan tingkat umur pemakaian mesin juga lebih lama.
Universitas Sumatera Utara