Kerangka Konseptual Defenisi Konseptual

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dalam penelitian ini menggambarkan bahwa sikap masyarakat terhadap jenis penyakit menular seksual yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat. Pengetahuan masyarakat terhadap jenis PMS dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, umur, pengalaman Notoadmojo 2003. Sedangkan sikap masyarakat terhadap jenis PMS mencakup kepercayaan, kehidupan emosional, dan kecendrungan untuk bertindak Notoadmojo 2003. Adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap jenis PMS dapat di jelaskan dalam kerangka konsep di bawah ini. Skema 1. Kerangka konseptual penelitian hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap PMS di Puskesmas Padang Bulan Medan. Pengetahuan masyarakat: • Baik • Sedang • Buruk Sikap masyarakat : • Negatif • Positif Jenis Penyakit Menular Seksual PMS Universitas Sumatera Utara

2. Defenisi Konseptual

2.1. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Notoadmojo, 2003. 2.2. Sikap Menurut Adler Rodman, 1991 yang dikutip dari Abraham Shanley, 1997. Sikap dalah respon terhadap sesuatu, baik dalam cara yang positif maupun negative. Sikap adalah suatu kecendrungan bertindak kearah atau menolak suatu faktor lingkungan. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup Bogardus, 1931 dikutip dari Mucller, 1992. 2.3. Penyakit Menular Seksual PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual, yang berarti suatu infeksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual oral, anal atau lewat vagina. PMS juga berarti sebagai penyaakit kelamin, atau infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Harus diperhatikan bahwa PMS menyerang sekitar alat kelamin, tapi gejalanya dapat muncul dan menyerang mata, mulut, saluran pencernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya. Contohnya, baik HIV dan hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seks tapi keduanya tidak terlalu menyerang alat kelamin. Universitas Sumatera Utara

3. Definisi Operasional