Pengertian Asuransi Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Tindak Pidana

hukum. 13 . Untuk menjatuhkan suatu pidana, unsur-unsur tindak pidana pada suatu pasal harus dipenuhi. Salah satu unsur yang harus dipenuhi adalah sifat melawan hukum baik secara eksplisit maupun secara implist diatur dalam suatu pasal. 14 Ajaran melawan hukum dalam hukum pidana berdasarkan doktrin dibedakan menjadi dua yaitu ajaran sifat melawan hukum formil dan ajaran sifat melawan hukum materiil.

4. Pengertian Asuransi

Asuransi dalam Bahasa Belanda disebut ”Verzekering” atau juga berarti pertanggungan. Secara yuridis, pengertian asuransi atau pertanggungan menurut Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang selanjutnya disebut KUHDagang adalah: ”Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tertentu” Pengertian Asuransi sebagaimana tercantum di dalam Buku Kesatu Bab IX Pasal 246 KUHDagang adalah sebagai berikut : Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang 13 Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hal.65 14 Ibid Universitas Sumatera Utara diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu. H.M.N Purwosutjipto, memberikan definisi atau pengertian asuransi sejumlah uang sebagai berikut : ”Pertanggungan jiwa adalah perjanjian timbal balik antara penutup pengambil asuransi dengan penanggung, dimana penutup asuransi mengikatkan diri untuk membayar sejumlah premi, sedangkan penanggung mengikatkan diri untuk membayar uang yang jumlahnya telah ditetapkan pada saat ditutupnya pertanggungan kepada penikmat dan didasarkan atas hidup dan matinya seseorang yang ditunjuk. 15 Pengertian asuransi menurut Pasal 246 KUHDagang semata-mata mendefinisikan mengenai asuransi kerugian, karena secara historis ketentuan- ketentuan dalam KUHDagang kebanyakan diambil dari asuransi laut, yang merupakan asuransi kerugian, di mana pada saat itu tahun 1847 merupakan asuransi yang paling lengkap peraturannya. Pada tanggal 11 Februari 2014 pemerintah mengatur asuransi secara spesifik dengan mengundangkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian selanjutnya disebut UU Perasuransian, istilah asuransi menurut Pasal 1 angka 1 adalah : Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau 15 H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia 1: Pengetahuan Dasar Hukum Dagang, Jakarta: Penerbit Djambatan, 1995 hal.10 Universitas Sumatera Utara tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

F. Metode Penelitian