Putusan Hakim Analisis Kasus No. 1952Pid.B2013PN-Mdn

6. Putusan Hakim

a. Menyatakan terdakwa MARIA RINA CHRISSANTY SINAGA tersebut diatas tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diuraikan dalam dakwaan kedua; b. Membebaskan terdakwa dari dakwaan kedua tersebut; c. Menyatakan terdakwa MARIA RINA CHRISSANTY SINAGA terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penggelapan Premi Asuransi d. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 satu tahun dan denda sebesar Rp. 20.000.000,- dua puluh juta rupiah dengan ketentuan jika denda tidak dibayar harus diganti dengan pidana kurungan selama 2 dua bulan. e. Menetapkan agar barang bukti berupa : - Kwitansi pembayaran premi, tanda terima titipan premi, dokumen BLIF PLN MULTI PRO, bukti pengajuan asuransi, formulir kiriman, uang dan polis asuransi tetap terlampir. f. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- dua ribu rupiah

7. Analisis Kasus No. 1952Pid.B2013PN-Mdn

Modus yang dilakukan Maria Rina Chrissanty adalah cara dengan pemalsuan dokumen yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Endoserment No. ENDRRDRBLH R002183-01, tanggal 10 Juni 2011 atas nama Mangerang Tampubolon; b. Endoserment No. ENDRRDRBLH R002283-06, tanggal 22 Juni 2011 atas nama Mangerang Tampubolon; c. Laporan transaksi BLife Polan Multi Pro tanggal 15 Maret 2011 d. Endoserment No. ENDRRDRBLH R002283-06, tanggal 1 Desember 2010 atas nama Norma Tampubolon; e. Endoserment No. ENDRRDRBLH R002183-01, tanggal 20 April 2011 atas nama Mangerang Tampubolon; Selain menggunakan uang premi para nasabah pemegang polis maupun calon pemegang polis terdakwa juga telah mengajukan permohonan penarikan sebagian dana Withdrawal atau penebusan polis atau retur premi atas nama nasabah dengan tanpa sepengetahuan nasabah dan atas permohonan BNI Life Insurance telah melaksanakan serta melakukan proses transfer dana kepada rekening yang sesuai dengan saksi yang dengan mengatasnamakan para nasabah. Masing-masing Saria Pardede Rp. 150 juta Widhdarawati, HM. Azril Rp. 490 juta returnpembatalan Kanh Mui Gek Rp. 150 juta Withdrawal, Lily Junto Tp. Rp. 30 juta return, Kristian Santana Rp. 50 juta Withdrawal dan Williem Santana Rp. 50 juta Withdrawal Tindak pidana penggelapan asuransi sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 21 Undang –Undang No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian tidak dapat dilepaskan dari rumusan tindak pidana penggelapan yang secara umum diatur dalam Pasal 372 KUH Pidana. Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Asuransi tidak ditentukan lebih jauh apa yang dimaksud dengan bagian inti bestanddel “menggelapkan” tersebut dengan demikian makna bagian inti atau unsur “menggelapkan” dalam Undang-Undang Asuransi harus ditafsirkan sebagai penggelapan dalam KUH Pidana. Pasal 21 ayat 2 Undang- Undang Asuransi menentukan :“Barang siapa menggelapkan premi asuransi diancam dengan pidana penjara paling lam 15 lima belas tahun dan denda paling banyak Rp. 2.500.000.000,- dua miliar lima ratus juta rupiah”. Sedangkan Pasal 372 KUH Pidana menentukan “barang siapa sengaja dan melawan hukum, memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, diancam karena penggelapan dengan pidana penjara paling lama 4 empat tahun dan de nda paling banyak sembilan ratus rupiah”. Berdasarkan kedua ketentuan di atas bagian inti atau unsur-unsur tindak pidana penggelapan premi asuransi adalah : 1. Barang siapa 2. Dengan sengaja dan melawan hukum 3. Memiliki premi asuransi yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyan orang lain 4. Yang ada padanya bukan karena kejahatan Menimbang bahwa tentang unsur-unsur tersebut dipertimbangkan sebagai berikut : 1. Unsur Barang Siapa Universitas Sumatera Utara Barang siapa dalam pasal ini adalah orang atau subyek hukum yang didakwa melakukan tindak pidana dalam perkara yang sedang diadili. Dalam perkara ini sesuai identitas yang disebutkan dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum yanng diajukan sebagai terdakwa dipersidangan bernama Maria Rina Chrissanty Sinaga. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang bersesuaian dengan keterangan terdakwa sesuai dengan identitasnya berdasarkan surat dakwaan jaksa penuntut umum telah didakwa telah melakukan suatu tindak pidana dalam perkara yang sedang diadili adalah terdakwa : Maria Rina Chrissanty Sinaga sendiri dan bukan orang lain. Rangkaian serta persesuaian fakta-fakta tersebut, Majelis berpendapat bahwa unsur barang siapa telah terpenuhi secara sah menurut hukum, dengan demikian unsur pertama telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan. 2. Unsur dengan sengaja dan melawan hukum. Mengenai unsur dengan sengaja ini dapat dilihat dari susunan unsur-unsur dari Pasal 372 KUH Pidana diletakkan di depan unsur Pasal yang bersangkutan sehingga menurut hukum unsur yang terletak di belakang unsur sengaja, kesemuanya diliputi oleh kesengajaan. Undang-undang tidak memberikan suatu pengertian atau defenisi apa yang dimaksud dengan “sengaja” mengenai sengaja ini hanya ditemukan dalam teori ilmu pengetahuan hukum yang membagi teori kesengajaan ini dalam 3 bagian yaitu : 1. Kesengajaan sebagai maksud 2. Kesengajaan sebagai keharusan 3. Kesengajaan sebagai kemungkinan Universitas Sumatera Utara Kesengajaan menurut MvT Memori Penjelasan KUH Pidana diartikan sebagai WIILEN en WETENS yang artinya diketahui dan dikehendaki serta menyadari akibat yang akan terjadi, sedangkan melawan jukum diartikan sebagai perbuatan tidak berwenang tidak memperoleh ijin dari pihak yang berhak. Dalam perkara ini sebagaimana terungkap sebagai fakta hukum dipersidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi dihubungkan dengan keterangan terdakwa bahwa ternyata terdakwa sejak Nopember 2007 sampai dengan bulan desember 2010 berdasarkan kontrak kerja keagenan Bancassurance Specialist Nomor 241. KT. BAS. 1107 terdakwa bekerja sebagai tenaga pemasar dengan jenjang BAS Bancassurance Specialist BNI LIFE yang ditempatkan di PT Bank BNI KLN Kantor Layanan SM Raja Medan. Dalam perkara ini berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diakui dan dibenarkan terdakwa, bahwa salah satu tugas dan tanggung jawab terdakwa adalah menyerahkan dengan segera kepada PT. BNI LIFE INSURANCE premi yang diterima dari nasabah selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya setelah tanggal penerimaan. Keterangan saksi Arry Herwindo Wildan yang bersesuaian dengan keterangan saksi Debie Risnasari, saksi Harrigia Andri Sitepu, saksi Robbiana Sitepu dan saksi Kristiana Dewie D menerangkan bahwa ketentuan, cara pembayaran premi adalah mengisi dan menandatangani form penambahan dana dengan dilampirkan bukti setor pembayaran premi atas nama PT BNI Life Insurance, melakukan transfer yang pembayaran ditujukan kepada PT. BNI Life Insurance pusat Jakarta, dengan nilai sama sebagaimana yang tercantum dalam permohonan tersebut, disamping itu proses pembayaran premi harus ditunjukkan Universitas Sumatera Utara ke rekening atas nama PT. BNI Life Insurance dan tidak boleh dititipkan kepada Bancassurance Specialist terdakwa. Keterangan saksi Arry Herwindo Wildan selaku PGS pejabat sementara Head Of Legal and Compliance di BNI Life Insurance menerangkan bahwa saksi ada melaporkan terdakwa Maria Rina Chrissanty Sinaga alias Maria Christina selaku tenaga pemasaran karena adanya pengaduan dari nasabah eks terdakwa yang memberikan uang secara tunai untuk pembayaran premi kepada terdakwa, dengan bukti tanda terima titipan premi bersyarat dan bukti setor tetapi premi tersebut tidak dibayarkan kepada BNI Life Insurance, dimana ternyata telah ada 18 delapan belas nasabah yang sudah menyetor uang tapi tidak diterima oleh BNI LIFE sehingga perbuatan terdakwa yang menerima titipan premi secara tunai dari nasabah atau calon nasabah adalah menyalahi prosedurketentuan yang berlaku. Selain itu terdakwa ada menerbitkan Endorsement dan pernyataan yang mengatas namakan BNI Life Insurance kepada nasabah namun BNI LIFE tidak pernah menerbitkan dokumen-dokumen asuransi tersebut sehingga terdakwa diduga memalsukan dokumen PT. BNI Life Insurance, hingga menimbulkan kerugian pada PT. BNI Life Insurance kurang lebih RP. 1.400.000.000,- satu miliar empat ratus juta rupiah. Selanjutnya dari keterangan saksi-saksi tersebut menerangkan bahwa selain itu ada nasabah dibuat mengajukan permohonan penarikan sebagian dana atau penebusan polis atau retur premi an atas permohonan tersebut BNI Life Insurance telah melaksanakan serta melakukan proses transfer dana kepada rekening yang sesuai dengan permohonannya, namun Universitas Sumatera Utara pada kenyataannya nasabah tidak pernah mengajukan permohonan dan tidak pernah menerima dana yang dimaksud, dimana akibat perbuatan terdakwa tersebut kerugian naabah berdasarkan komplain BNI LIFE yang dilakukan oleh terdakwa yaitu sekitar Rp.4.000.000.000,- empat miliar rupiah. Adanya fakta dan keadaan tersebut bersesuaian dengan keterangan dari saksi Robbiana Sinambela selaku Area Sales Manager PT. BNI LIFE INSURANCE menerangkan bahwa saksi mengetahui ada beberapa nasabah BNI Life yang complain berkaitan dengan jumlah setoran awal, menurut pengakuan nasabah tidak sesuai dengan yang tertuang di polis dan mendaftar sebagai nasabah tapi yang memiliki polis ada premi namun tidak tercantum sebagai penambahan premi, dimana dari fotokopi bukti-bukti yang di bawa oleh nasabah pada saat memeriksa dokumen ada beberapa dokumen yang tidak sesuai dengan yang disediakan oleh PT.BNI Life Insurance, sebagai contoh dokumen yang di bawa oleh ibu Mangebang Tampubolon seharusnya polis, namun yang dibawa berupa endorsement dimana endorsement tersebut di peruntukan untuk perubahan ahli waris, perubahan cara pembayaran premi, perpanjangan asuransi kesehatan dan lain-lain, namun di dalam endorsement tersebut isinya jumlah uang dan jenis produk yang di ikuti nasabah, dan setelah saksi lihat blangko tersebut palsu tidak sesuai dengan blangko yang disediakan oleh BNI Life. Selanjutnya dari keterangan saksi Robbiana Sinambela yang bersesuaian dengan keterangan saksi Pungki Adi Saputro SE yang menrangkan bahwa terdakwa telah memalsukan dokumen berupa endorsement Nomor : ndrrdrdlhr002183-01 tanggal 10 Juni 2011 atas nama MANGERBANG Universitas Sumatera Utara TAMPUBOLON, Endorsement Nomor : NDRRDRDLHR002283-06 tanggal 22 Desember 2011 atas nama MANGERBANG TAMPUBOLON, laporan transaksi blife pla multipro tanggal 15 Maret 2011, Endorsement Nomor : NDRRDRBLHR002183-06 tanggal 01 Desember 2010 atas nama NORMA TAMPUBOLON, Endorsement Nomor : NDRRDRBLHR002183-01 tanggal 20 april 2011 atas nama NORMA TAMPUBOLON. Selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah dari sikap dan cara terdakwa melakukan perbuatan tersebut telah memenuhi adanya unsur dengan sengaja dan melawan hukum. Dari rangkaian keterangan saksi-saksi yang didengar dibawah sumpah dipersidangan dihubungkan dengan keterangan terdakwa serta adanya barang bukti majelis hakim berpendapat bahwa dari sikap dan cara-cara terdakwa ,melakukan perbuatan tersebut terdapat adanya kesengajaan sebagai maksud hal mana terungkap dari perbuatan terdakwa selaku tenaga pemasar dengan jenjang sebagai BAS Bancassurance specialist terbaik yang berprestasi terdakwa sering mendapatkan komisi. Ketentuan Pasal tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut : 1. Setiap orang 2. Menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain. 3. Atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 4. Dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan Universitas Sumatera Utara Unsur-unsur tersebut dipertimbangkan sebagai beriukut : 1. Unsur Setiap Orang Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum yang didakwa melakukan tindak pidana dalam perkara yang sedang diadili. Dalam perkara ini sesuai identitas yang disebutkan dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum yang diajukan sebagai terdakwa dipersidangan bernama Maria Rina Chrissanty Sinaga. Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang bersesuaian dengan keterangan terdakwa sesuai dengan identitasnya berdasarkan surat dakwaan jaksa penuntut umum telah didakwa melakukan suatu tindak pidana dalam perkara yang sedang diadili adalah terdakwa : Maria Rina Chrissanty Sinaga sendiri dan bukan orang lain. Dari rangkaian serta persesuaian fakta-fakta tersebut, majelis berpendapat bahwa unsur setiap orang telah terpenuhi secara sah menurut hukum, dengan demikian unsur pertama telah terpenuhi dan terbukti secara sah dan meyakinkan. Atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebgaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1. Sebelum majelis hakim mempertimbangkan tentang unsur kedua dalam dakwaan kedua tersebut di atas, terlebih dahulu dipertimbangkan unsur ketiga. bahwa dalam hubungannya dengan ketentuan Pasal 2 ayat 1 huruf i dengan ketentuan Pasal 3 disebutkan bahwa 1 hasil tindak pidana adalah harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana dibidang perasuransian. Unsur ini harus dibuktikan adanya hubungan yang sangat erat antara hasil-hasil kejahatan dengan Universitas Sumatera Utara perbuatan pidana dan pelakunya. Dalam unsur ini disyaratkan harus adanya hubungan yang sangat erat antara hasil-hasil kejahatan dengan perbuatan pidana dan pelakunya. Sesuai fakta yang terungkap dipersidangan baik dari keterangan saksi- saksi dihubungkan dengan keterangan terdakwa serta barang bukti yang diajukan dipeersidangan dari diri terdakwa berupa harta kekayaan baik yang diketahuinya atau patut diduga berasal dari hasil tindak pidana di bidang perasuransian, ternyata terhadap rekening maupun harta kekayaan asset dari terdakwa tidak ada yang disita atau diblokir diajukan sebagai barang bukti senilai atau sebesar yang diketahui atau patut diduga berasal dari hasil tindak pidana sehingga tidak ada kepastian jumlah harta kekayaanuang dari terdakwa yang disita dari terdakwa atau dilakukan tindakan pemblokiran senilai atau sebesar harta kekayaan yang disembunyikan atau disamarkan yang dinilai sebagai hasil tindak pidana pencucian yang diketahui atau patut diduga berasal dari kejahatan. Jaksa penuntut umum tidak dapat membuktikan adanya harta kekayaan dari terdakwa yang berasal dari hasil tindak pidana yang didakwakan maka menurut hukum unsur ini tidak terbukti. Oleh karena salah satu unsur tidak terbukti maka unsur-unsur lainya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kedua tersebut. Terdakwa dipersidangkan membantah keterangan saksi-saksi selanjutnya dipersidangan menerangkan bahwa keterangan dalam penebusan polis atau retur premi dari para nasabah PT. BNI Life Insurance ke BNI Life Insurance. Alasan terdakwa menyangkal telah menerima setoran tunai untuk pembayaran angsuran Universitas Sumatera Utara premi dari para nasabah ternyata dipersidangan terdakwa tidak dapat membuktikan sebaliknya sangkalannya melalui alat bukti saksi-saksi maupun bukti surat yang menunjukkan bahwa terdakwa tidak ada menerima uang dari para nasabah untuk pembayaran setoran premi dari para nasabah tersebut. Terdakwa dipersidangan selanjutnya menerangkan bahwa terdakwa tidak pernah menerima uang tunai dari saksi Mangerbang Tampubolon dan saksi Norma Tampubolon, terdakwa minta penyidik untuk membuka CCTV tentang Mangerbang Tampubolon bahwa saksi-saksi tersebut pernah menyetor uang kepada terdakwa, begitu pula halnya terdakwa tidak pernah memalsukan endorsement, akan tetapi endorsement PT. BNI LIFE INSURANCE yang diserahkan terdakwa kepada para nasabah BNI Life diterima terdakwa dari ASM Areal Sales Manager yaitu Arigia Sitepu dan Samuel P Pakpahan selaku Areal Sales Manager di ruang rapat di dalam amplop. Alasan lainnya yang dikemukakan terdakwa tersebut hanya dapat dibuktikan apabila diperlihatkan rekaman CCTV tentang waktu dan tempat para nasabah menyetorkan uang setoran premi kepada kasirteller di PT. Bank BNI cabang BNI KLN Kantor Layanan SM Raja Medan.Alasan demikian menurut majelis hakim cukup dibuktikan dari keterangan saksi-saksi yang diajukan dipersidangan sebagai alat bukti sehingga tidak perlu diperlihatkan rekaman CCTV tentang waktu dan tempat para nasabah menyetorkan preminya di PT. Bank BNI Cabang BNI KLN Kantor Layanan SM Raja Medan. Dasar dan alasan pertimbangan tersebut penyangkalan terdakwa haruslah ditolak. Selanjutnya majelis hakim berpendapat bahwa mengenai hal-hal yang lain Universitas Sumatera Utara dikemukakan pada kesimpulan pembelaan, terutama yang berhubungan dengan unsur-unsur dari pasal yang didakwakan terhadap terdakwa majelis dengan pertimbangan seperti yang telah diuraikan dalam menyimpulkan apakah terdakwa bersalah atau tidak bersalah melakukan perbuatan seperti yang didakwakan kepadanya, majelis memperhatikan dan menyimpulkan dari rangkaian alat-alat bukti yang merupakan alat bukti yang tidak terputus, yang dihubungkan dengan keterangan terdakwa sepanjang mengenai hal ini majelis telah menguraikan panjang lebar pada pertimbangan hukum di atas, oleh karena itu terhadap pembelaan saudara penasehat hukum ini majelis tidak akan menanggapi lebih lanjut. Oleh karena aeluruh unsur-unsur dari tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan pertama telah terbukti secara dsah menurut hukum, yang diperoleh dari alat bukti berupa keterangan saksi keterangan terdakwa dan barang bukti, oleh karena majelis memperoleh keyakinan akan perbuatan terdakwa maka terdakwa haruslah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana. Oleh karena unsur- unsur dari Pasal yang didakwakan dalam dakwaan pertama telah terbukti secara sah dan meyakinkan maka terhadap dakwaan kedua, majelis tidak akan mempertimbangkan lebih lanjut. Sebelum dijatuhkan pidana kepada terdakwa perlu kiranya dipertimbangkan tuntutan pidana yang diajukan oleh penuntut umum kepada terdakwa dengan pidana yang setimpal dengan perbuatannya yang layak dan patut serta sesuai dengan rasa keadilan, oleh karena tujuan pemidanaan itu sendiri semata-mata tidaklah dimaksudkan untuk membuat seseorang menderita atau sebagai tindakan pembalasan atas perbuatannya, akan tetapi pemidanaan itu Universitas Sumatera Utara sendiri haruslah membawa manfaat bagi anggota masyarakat pada umumnya dan khususnya berguna pula bagi pribadi terdakwa agar tidak mengulangi melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Dasar dan alasan-alasan pertimbangan tersebut di atas majelis hakim berpendapat, adalah adil dan patut serta memadai apabila kepada terdakwa dijatuhkan pidana yang sesuai dengan perbuatannya, sehingga dengan masa pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa tersebut, dapat berguna bagi pribadi terdakwa serta dapat mencerminkan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat. Perkara ini terungkap fakta bahwa terjadinya perkara ini karena terdorong untuk mengejar target yang harus terpenuhi oleh terdakwa sebagai tenaga pemasar produk asuransi dari PT. BNI Life Insurance, disamping itu kurangnya pengawasan dari pimpinan terdakwa maupun dari pihak PT. BNI Life Insurance sendiri. Disamping terdapat kurangnya pengawasan terhadap terdakwa sebagai tenaga pemasaran produk asuransi, juga tidak terlepas dari keterlibatan pihak lain yang memudahkan terdakwa melakukan perbuatan tersebut dimana tidak ternyata dilakukan penyidikan terhadap pihak yang bersangkutan oleh pihak yang berwenang, sehingga tidak semua dibebankan kepada terdakwa, oleh karena sepanjang hasil pemeriksaan di persidangan pada diri terdakwa tidak terdapat adanya alasan-alasan menurut hukum baik sebagai alasan pembenar maupun sebagai alasan pemaaf, yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, serta terdakwa mampu dimintai pertanggungjawabannya maka kepadanya haruslah dijatuhi pidana yang sesuai dengan perbuatannya. Universitas Sumatera Utara Terdakwa sebelum perkaranya diputus berada dalam tahanan, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat 4 KUHAP waktu selam terdakwa berada dalam tahanan haruslah dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa. Sebelum perkaranya diputus terhadap penahanan terdakwa berdasarkan penetapan majelis hakim telah ditangguhkan sesuai penangguhan penahanan oleh Hakim Pengadilan Negeri MEDAN Nomor : 1952Pid. B2013PN.Mdn, tertanggal 10 februari 2014, terhitung sejak tanggal 10 februari 2013, sd sekarang. Oleh karenanya terhadap penangguhan penahanan tersebut tidak dapat dipertahankan lagi. Terdakwa akan dijatuhkan pidana maka kepadanya harus pula dibebankan untuk membayar biaya perkara ini yang jumlahnya akan ditentukan dalam amar putusan ini. Mengenai barang bukti yang diajukan dalam perkara ini : - Kwitansi Pembayaran Premi, tanda terima titipan premi, dokumen BLIFE PLN MULTI PRO, bukti pengajuan asuransi, formulir kiriman uang da polis asuransi Status barang bukti tersebut akan ditentukan lebih lanjut dalam amar putusan ini. Alternatif yang dapat didakwakan: Hanya diproses dakwaan penggelapan pajak dan pemalsuan surat jo penyertaan KUHP; diproses secara kumulatif pemalsuan surat serta TPPU, tapi mengingat penggelapan pajak sedang di sidik oleh PPNS, maka tidak mungkin digabung. Karena TPPU disidik penyidik polri. unsur-unsur Pasal 3 ayat 1 UU TPPU sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 Setiap orang, dapat dijelaskan sebagai berikut: Karena dinyatakan dengan kata setiap orang, maka diperuntukkan tanpa melihat kewarganegaraan seseorang, artinya semua orang dapat dikenakan Pasal ini, lebih-lebih masalah Money Laundring ini sudah merupakan masalah global. 2 Dengan sengaja, ini berarti orang yang disangkakan melakukan Tindak Pidana Pencucian uang tersebut harus dibuktikan sifat sengajanya, apakah sebagai bentuk kesengajaan sebagai kehendak, atau perbuatannya itu memang dikehendaki, ataukah hanya karena bentuk pengeahuan, artinya adanya pengetahuannya akan dampak dari perbuatannya. 3 Menempatkan; mentransfer; membayarkan atau membelanjakan; menghibahkan atau menyumbangkan; menitipkan; membawa keluar negeri; menukarkan atau perbuatan lainnya, yang adalah masing-masing perbuatan merupakan suatu alternative yang cukup dibuktikan salah satunya saja, kecuali seseorang melakukan beberapa perbuatan sekaligus, maka kesemuanya harus dituangkan dalam berkas perkara, seperti : a. Menempatkan kedalam jasa keuangan, artinya perbuatan memasukkan uang tunai kedalam penyedia jasa keuangan, seperti menabung, membuka giro atau deposito sipelaku predicat crime menyimpan sendiri hartanya. b. Mentransfer, artinya perbuatan pemindahan uang dari penyedia jasa keuangan satu ke penyedia jasa keuangan lain pelaku predicat crime memindahkan harta kekayaan yang diperolehnya dari tindak pidana itu kepada pihak lain dengan menggunakan sarana perbankan. Universitas Sumatera Utara c. Membayarkan atau membelanjakan, artinya penyerahan sejumlah uang atas pembelian sesuatu benda kepada seseorang atau pihak lain. pelaku menggunakan uang hasil tindak pidananya itu untuk membayar atau berbelanja, seperti membeli tanah, perusahaan dsb. d. Menghibahkan atau menyumbangkan, artinya perbuatan hukum mengalihkan kebendaan secara cuma-cuma, termasuk pengertian hibah dalam hukum perdata kepada pihak lain maupun keluarganya. e. Menitipkan, artinya uang hasil kejahatannya disimpan kepada seseorang, baik secara fisik, maupun menggunakan sarana perbankan milik temannya itu sebagaimana ketentuan hukum perdata. f. Membawa ke luar negeri, artinya kegiatan membawa secara phisik atas kekayaannya, baik dalam bentuk uang maupun benda lainnya tersebut dengan melewati batas wilayah Negara Republik Indonesia g. Menukarkan, artinya perbuatan penukaran mata uang ke mata uang asing Valas ataupun dari surat berharga yang satu kepada surat berharga lainnya, termasuk penukaran benda lainnya. h. Perbuatan lainnya adalah perbuatan-perbuatan diluar yang telah disebutkan diatas, seperti Over booking, yaitu pemindah bukuan dari rekening satu kepada rekening lainnya dalam satu bank, sehingga tidak termasuk transfer dll. 4 Harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana, maksudnya orang tersebut dengan penilaiannya dia dapat mengetahui atau setidak-tidaknya secara kepatutan dapat memperkirakan Universitas Sumatera Utara proparte dulus proparte culpa bahwa harta itu diperolehnya dari hasil kejahatan, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-undang no. 25 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Sedang yang dimaksud harta kekayaan disini adalah sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 4 UU TPPU yang menyebutkan adalah semua benda bergerak atau benda tidak bergerak, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Ke dalam Penyedia Jasa Keuangan, artinya bukan saja lembaga perbankan dan asuransi, tetapi juga penyedia jasa keuangan lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 1 ke 5 UU TPPU yang menyebutkan penyedia jasa keuangan adalah setiap orang yang menyediakan jasa di bidang keuangan atau jasa lainnya yang terkait dengan keuangan termasuk tetapi tidak terbatas pada bank, lembaga pembiayaan, perusahaan efek, pengelola reksa dana, kostodian, wali amanat, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, pedagang valuta asing, dana pensiun, perusahaan asuransi dan kantor pos. Baik atas nama sendiri atau orang lain, artinya sekalipun diatas namakan rang lain sipelaku tetap saja tidak dapat dibebaskan dari perbuatan pencucian uang. Dengan maksud untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana Pasal 6 ayat 1 TPPU menyatakan : “Setiap orang yang menerima atau menguasai, penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan atau penukaran harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 Universitas Sumatera Utara lima tahun dan paling lama 15 lima belas tahun dan denda paling sedikit Rp 100.000.000,- seratus juta rupiah dan paling banyak Rp 15.000.000.000,-lima belas milyar rupiah”. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

B. Kesimpulan