TABEL 2 KATEGORI AMBANG BATAS INDEKS MASSA TUBUH Kategori
Laki-laki Perempuan
Underweight 17 kgm
2
18 kgm
2
Non underweight ≥ 17 kgm
2
≥ 18 kgm
2
2.2.2 Hubungan Status Gizi dengan Kehilangan Gigi pada Lansia
Lansia adalah yang telah berusia 60 tahun ke atas. Menurut WHO, lansia terbagi atas empat tahap yaitu : usia pertengahanmiddle age 45-59 tahun,
lansiaelderly 60-74 tahun, lansia tuaold 75-90 tahun dan usia sangat tuavery old di atas 90 tahun. Sedangkan menurut Burnside 1979, ada empat tahap lansia yaitu
young old 60-69 tahun, middle age old 70-79 tahun, old-old usia 80-89 tahun dan very old-old di atas 90 tahun.
32
Kehilangan gigi pada lansia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi lansia. Kehilangan gigi pada lansia disebabkan oleh adanya perubahan
proses fisiologis pada proses penuaan jaringan yang mengakibatkan penyusutan jaringan tulang alveolar, buruknya kondisi kesehatan rongga mulut serta kondisi gigi
yang mudah goyang akibat resorbsi tulang alveolar.
19
Ritchie dkk 2000 melaporkan bahwa kehilangan gigi merupakan faktor risiko penting terhadap penurunan berat
badan.
31
Efisiensi pengunyahan sangat dipengaruhi oleh status fungsional gigi geligi di rongga mulut. Mojon dkk 1999 pada penelitiannya melaporkan bahwa masalah
status fungsional gigi berhubungan dengan penurunan IMT atau status gizi.
17
Begitu juga Hirano dkk 1993 pada penelitiannya melaporkan bahwa kemampuan
Universitas Sumatera Utara
penurunan fungsi pengunyahan berhubungan dengan penurunan berat badan. Namun, Johansson dkk 1994 pada penelitian yang dilakukan pada lansia yang sehat
melaporkan bahwa subjek edentulus justru memiliki nilai IMT lebih tinggi daripada subjek yang masih memiliki gigi geligi di rongga mulutnya. Sejalan hal tersebut
Elwood dan Bates 1972 pada penelitiannya juga menunjukkan bahwa lansia yang tidak memiliki gigi atau gigitiruan ada kecenderungan memiliki nilai berat badan dan
IMT yang lebih tinggi.
12
Hal ini disebabkan oleh pola asupan makanan yang tidak baik karena berkurangnya kemampuan pengunyahan akibat kehilangan gigi.
Selain faktor berkurangnya kemampuan pengunyahan akibat kehilangan gigi, ada juga beberapa faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan gizi pada lansia yaitu
akibat berkurangnya cita rasa, berkurangnya koordinasi otot, keadaan fisik yang kurang baik, faktor ekonomi dan sosial serta faktor penyerapan makanan daya
absorbsi.
4,32
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan suatu keadaan lain dalam satu
populasi serta variabel terikat dan bebas diukur dalam waktu bersamaan.
35
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah para lansia yang menghuni Panti Jompo AbdiDharma Asih Binjai Tahun 2010.
3.2.2 Sampel
Cara sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel nonprobabiliti secara purposive yaitu dengan mengadakan penelitian pendahuluan untuk
mengidentifikasi karakteristik populasi dan kemudian menetapkan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti yaitu dengan menetapkan kriteria inklusi dan
eksklusi.
35
Kriteria inklusi : -
Lansia yang berusia 60 tahun ke atas -
Lansia yang tidak memakai gigitiruan
Universitas Sumatera Utara