2.1.2 Keadaan Gigi Geligi
Beberapa keadaan gigi geligi yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi pengunyahan yaitu jumlah gigi geligi dan ada tidaknya oklusi.
27
Jumlah gigi geligi yang hilang akan mempengaruhi pola asupan zat gizi, karena seiring dengan berkurangnya jumlah gigi maka berkurang pula fungsi pengunyahan.
2.1.2.1 Jumlah Gigi Geligi
Pada penelitian Hugo FN dkk 2007 ditemukan bahwa jumlah gigi geligi mempunyai dampak yang signifikan terhadap kemampuan mengunyah.
5
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sheiman dkk 2001 menunjukkan bahwa
pada pasien dengan jumlah gigi geligi lebih banyak memiliki asupan protein, lemak, karbohidrat, serat dan beberapa jenis vitamin dan mineral yang banyak.
11
2.1.2.2 Oklusi
Oklusi merupakan kunci bagi gigi geligi dalam melakukan fungsi pengunyahan makanan sehingga hilangnya oklusi di bagian anterior dan posterior
menyebabkan gigi tidak dapat melakukan fungsi secara maksimal dalam mengunyah, oleh sebab itu akan timbul kesulitan dan keterbatasan dalam pengunyahan. Kesulitan
dan keterbatasan dalam pengunyahan inilah yang mendorong mereka untuk memilih makanan yang konsistensinya lebih lunak dan menghindari memakan makanan yang
banyak mengandung serat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Sheiman dkk 2001 pada penelitian menemukan nilai asupan zat gizi sangat berhubungan dengan
jumlah gigi di posterior.
11
Begitu juga dengan Sahyoun dkk 2003 yang melaporkan bahwa orang yang tidak memiliki oklusi di bagian posterior mengkonsumsi lebih
Universitas Sumatera Utara
sedikit buah-buahan dan sayuran serat tinggi kalori sehingga mereka cenderung memiliki nilai IMT yang tinggi.
29
Penelitian Kida IA dkk 2006 di Tanzania yang meneliti pengaruh gigi posterior terhadap pengunyahan melaporkan kesulitan dalam
mengunyah makanan semakin bertambah seiring dengan semakin banyaknya gigi yang hilang khususnya di bagian posterior.
28
2.2 Status Gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan refleksi dari apa yang kita makan sehari-hari. Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya,
banyak dan jenis makanan yang kita asup harus sesuai dengan kebutuhan tubuh.
15,37
Sunita Almatsier mendefenisikan status gizi sebagai keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
1
Menurut Depkes RI tahun 2003, Status gizi adalah keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh konsumsi makanan
dan absorpsi yang diukur dari berat badan dan tinggi badan dengan perhitungan IMT.
30
Secara umum masalah kelebihan dan kekurangan gizi pada orang dewasa khususnya lansia merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko
penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya, oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara
berkesinambungan. Penilaian klinis status gizi yaitu penilaian yang mempelajari dan mengevaluasi tanda fisik yang ditimbulkan sebagai akibat gangguan kesehatan dan
penyakit kurang gizi. Adanya hambatan pertumbuhan dan perkembangan yang dapat
Universitas Sumatera Utara