15
2.4.3 Bidang – Bidang Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah kumpulan konsep dan ide yang berkaitan dengan perkembangan sistem cerdas. Konsep dan ide tersebut dapat
dikembangkan dalam area yang berbeda dan diterapkan untuk domain yang berbeda Turban, 2005, yaitu:
a. Sistem Pakar Expert System b. Pemrosesan Bahasa Alami NLP Natural Language Procces
c. Speech voice Understanding d. Sistem Robotik dan Sistem Sensor
e. Computer Vision dan Scene Recognition f. Intelligent Computer - Aided Instruction
g. Komputasi Saraf h. Game Playing
i. Penerjemahan Bahasa
j. Fuzzy Logic
k. Algoritma Genetika l.
Agen Cerdas
2.5 Sistem Pakar 2.5.1 Definisi Sistem pakar
Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai performa keputusan tingkat
tinggi dalam domain persoalan yang sempit Nedovic dalam Turban, 2005.
Even numbered pages not converted in the evaluation version
To purchase AllPDF go to our website at
http:www.bcltechnologies.com
17 pengetahuan yang sensitif yang menjadi hak milik organisasi, maka sangat
penting untuk memiliki mekanisme keamanan yang baik.”
2.5.2 Konsep Dasar Sistem Pakar
Konsep dasar sistem pakar mencakup beberapa persoalan antara lain apa yang dimaksud keahlian, siapa yang disebut pakar, bagaimana keahlian dapat
ditransfer dan bagaimana sistem bekerja. Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman dan metode khusus, serta kemampuan untuk
menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan persoalan Turban, 2005.
Sejauh ini, tidak ada definisi standar untuk pakar, akan tetapi performa keputusan dan tingkat pengetahuan orang adalah kriteria umum dalam
menentukan apakah seseorang adalah pakar. Pakar pada suatu waktu atau suatu wilayah mungkin tidak menjadi pakar di waktu atau wilayah yang lain. Misalnya,
pengacara di New York mungkin bukan pakar resmi di Beijing, Cina. Pakar memiliki keahlian yang dapat memecahkan persoalan dan menjelaskan fenomena
tertentu dalam domain persoalan. Keahlian adalah pengetahuan ekstensif dan spesifik terhadap tugas yang
dimiliki oleh pakar. Tingkat keahlian menentukan peforma keputusan. Keahlian sering dicapai melalui pelatihan, membaca dan mempraktikan. Keahlian
mencakup pengetahuan eksplisit, misalnya teori yang dipelajari dari buku teks kelas atau kelas dan pengetahuan implisit yang diperoleh dari pengalaman.
Biasanya, pakar manusia mampu melakukan hal berikut:
Even numbered pages not converted in the evaluation version
To purchase AllPDF go to our website at
http:www.bcltechnologies.com
19 10. Efisiensi biasanya menjadi
tujuan utama.
Efektifitas penting hanya untuk DSS
11. Mudah menangani
data kuantitatif
12. Menggunakan representasi
data numerik. 13. Menyerap, memperbesar, dan
mendistribusikan akses
ke data atau informasi numerik.
10. Efektifitas adalah tujuan utama.
11. Mudah menangani data kualitatif 12. Menggunakan
representasi pengetahuan simbolik dan numerik
13. Menyerap, memperbesar,
dan mendistribusikan akses ke penilaian
atau pengetahuan. Sumber: Turban, 2005
Tabel 2.2 Perbedaan Pakar Manusia Dan Sistem Pakar
Fitur Pakar manusia
Sistem pakar
a. Mortalitas b. Tranfer pengetahuan
c. Dokumentasi pengetahuan d. Konsistensi keputusan
e. Unit biaya pengguanaan f. Kreativitas
g. Adaptabilitas h. Lingkup pengetahuan
i. Tipe pengetahuan j. Isi pengetahuan
Ya Sulit
Sulit Rendah
Tinggi Tinggi
Tinggi Luas
Umum dan teknis Pengalaman
Tidak Mudah
Mudah Tinggi
Rendah Rendah
Rendah Sempit
Teknis Simbol
Sumber: Turban, 2005
Even numbered pages not converted in the evaluation version
To purchase AllPDF go to our website at
http:www.bcltechnologies.com
21
2.5.4 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar dapat ditampilkan dengan dua lingkungan: lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi runtime. Lingkungan pengembangan
digunakan oleh ES builder untuk membangun komponen dan memasukan pengetahuan kedalam basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan
nonpakar untuk memperoleh pengetahuan dan nasehat pakar. Lingkungn ini dapat dipisahkan setelah sistem lengkap.
Tiga komponen yang tampak secara virtual di setiap sistem pakar adalah basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna. Sistem pakar yang
berinteraksi dengan pengguna dapat pula berisi komponen tambahan berikut. 1. Subsistem akuisi pengetahuan
2. Blackboard tempat kerja 3. Subsistem penjelasan justifier
4. Subsistem perbaikan pengetahuan
Even numbered pages not converted in the evaluation version
To purchase AllPDF go to our website at
http:www.bcltechnologies.com
23 penggunaan pengetahuan untuk memecahkan persoalan khusus dalam domain
tertentu. 3. Mesin Inferensi
“Otak” ES adalah mesin inferensi, yang dikenal juga sebagai struktur kontrol atau penerjemah aturan dalam ES berbasis aturan.
4. Antar Muka Pengguna Sistem pakar berisi prosesor bahasa untuk komunikasi berorientasi persoalan
yang mudah antara pengguna dan komputer. Komunikasi ini paling baik dilakukan dalam bahasa alami.
5. Balckboard tempat kerja. Blakcboard adalah area kerja memori yang disimpan sebagai database untuk
deskripsi persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input. 6. Subsistem Penjelasan Justifier
Kemampan untuk melacak tanggung jawab suatu kesimpulan terhadap sumbernya adalah penting untuk transfer keahlian dan dalam pemecahan
masalah. 7. Sistem Perbaikan Pengetahuan
Pakar manusia mempunyai sistem perbaikan - pengetahuan; yakni mereka dapat menganalisis pengetahuannya sendiri dan kegunaannya, belajar darinya,
dan meningkatkannya untuk konsultasi mendatang.
Even numbered pages not converted in the evaluation version
To purchase AllPDF go to our website at
http:www.bcltechnologies.com
25
2.5.6 Keterbatasan Sistem Pakar
Metodologi ES yang tersedia mungkin tidak langsung dan efektif, bahkan untuk banyak aplikasi dalam kategori umum. Persoalan - persoalan berikut yang
memperlambat penyebaran komersial ES Turban, 2005: 1. Pengetahuan tidak selalu siap tersedia.
2. Akan sulit mengekstrak keahlian dari manusia. 3. Pendekatan setiap pakar pada suatu penilaian situasi mungkin berbeda tetapi
benar 4. Sulit, bahkan bagi pakar berkemampuan tinggi, untuk mengikhtisarkan
penilaian situasi yang baik pada saat berbeda dalam tekanan waktu. 5. Pengguna sistem pakar memiliki keterbatasan kognitif alami.
6. ES bekerja dengan baik hanya dalam domain pengetahuan sempit 7. Kebanyakan pakar tidak memiliki sarana sendiri untuk memeriksa apakah
kesimpulannya masuk akal. 8. Kosakata atau jargon yang digunakan pakar terbatas sehingga tidak dapat
dipahami oleh pakar lain. 9. Acapkali dibutuhkan bantuan dari knowledge engginer yang langka dan mahal
suatu fakta yang menjadikan konstruksi ES mahal. 10. Kekurangan kepercayaan pada bagian pengguna akhir menjadi penghalang
penggunaan ES. 11. Transfer pengetahuan adalah subjek terhadap sekumpulan bias perseptual dan
penilaian.
Even numbered pages not converted in the evaluation version
To purchase AllPDF go to our website at
http:www.bcltechnologies.com
27 atau problem organisasi atau untuk memanfaatkan kesempatan yang terjadi.
Adapun beberapa prinsip dasar pengembangan sistem antara lain Indrajani, 2009:
1. Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat 2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah
3. Menentukan tahapan pengembangan 4. Menetapkan standar untuk pengembangan dan dokumentasi yang konsisten
5. Jangan takut membatalkan atau mengubah lingkup pekerjaan 6. Memecahkan masalah menjadi bagian - bagian yang terkecil
7. Merancang sistem untuk pertumbuhan dan perkembangan
2.7 Tools Pengembangan Sistem