Tujuan Penyuluhan Metode Penyuluhan

c. Lembaga Kemasyarakatan Tokoh masyarakat, tokoh agama, cendikiawan dan lain sebagainya.

G. Tujuan Penyuluhan

I.Djumhur dan Moh.Surya menyebutkan bahwa tujuan dari bimbingan dan penyuluhan ialah memperoleh beberapa hal : a. Tingkat perkembangan yang optimal bagi individu sesuai dengan kemampuannya b. Membantu untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, pribadi serta kesempatan yang ada c. Memberikan dorongan didalam pengerahan diri, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Pajak tujuan penyuluhan untuk : a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya peranan pajak bagi suatu negara tersebut mampu melaksanakan pembangunan nasionalnya untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur b. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hak dan kewajiban perpajakan yang bagi warga negara hak dan kewajiban perpajakan tersebut merupakan kewajiban kenegaraan c. Meningkatkan kemauan untuk memperoleh hak dan melaksanakan kewajiban perpajakan d. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak termasuk memungut pajak dan para bendaharawan yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab untuk memungut dan Universitas Sumatera Utara menyetor pajak tersebut. e. Mendorong keikutsertaan suatu lembaga pemerintahan dan lembaga kemasyarakatan non pemerintah agar turut pelaksanaan pemungutan pajak yang baru f. Memperbaiki dan memelihara citra perpajakan.

H. Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan merupakan teknik-teknik, cara-cara yang di gunakan oleh petugas penyuluhan dalam rangka memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Secara umum ada dua jenis metode penyuluhan yaitu : 1. Metode Informatif Metode Informatif adalah suatu metode dimana penyuluh secara aktif berperan serta dimana komunikasi yang dilaksanakan secara satu arah. Dengan pendekatan ini informasi penyuluhan diisi dengan ceramah atau kuliah, sehingga partisipasi para peserta sangat kecil. Partisipasi sangat terbatas pada permintaan penjelasan atau penyampaian pertanyaan mengenai hal-hal yang belum dimengerti. Yang termasuk Metode Informatif : a. Metode kuliah yang dalam bidang penyuluhan pajak bertujuan untuk menyampaikan informasi kebijaksanaan perpajakan secara lengkap dan bulat dalam waktu yang sudah ditentukan, menyampaikan dan menjelaskan suatu masalah perpajakan dan menyampaikan analisis masalah perpajakan b. Metode diskusi panel yaitu suatu metode yang banyak dipergunakan. Tujuannya untuk menyampaikan kepada peserta tentang segi pandangan yang berbeda Universitas Sumatera Utara mengenai perpajakan. Dengan seorang, moderator cakap, diskusi dapat lebih terarah dan membahas bahan-bahan diskusi yang lebih relevan c. Metode simposium yaitu ceramah, uraian atau makalah yang saling berhubungan dalam masalah perpajakan. Hal ini disampaikan oleh mereka yang menguasai bidang perpajakan didepan peserta penyuluh. 2. Metode Partisipasif Metode ini merupakan salah satu yang melibatkan para peserta penyuluhan secara aktif yaitu kesadaran sendiri tanpa ada dorongan dari orang lain atau dari luar. Metode partisipasif dapat diterapkan dalam penyuluhan perpajakan antara lain : a. Metode Audio-Visual yang dibidang perpajakan dibagi atas tiga bagian yaitu : · Visual saja,yaitu : gambar, poster, dan photo · Audio, yaitu : berupa kaset atau musik cerita dengan diselingi penyuluhan perpajakan · Betul-betul Audio-Visual, seperti : sound slide, film, pita video, dan wayang. Hal ini bertujuan untuk menyajikan materi penyuluhan dengan cara lebih menarik, sehingga dapat dipergunakan untuk penyuluhan bagi anggota masyarakat yang masih awam dalam masalah perpajakan. b. Metode diskusi kelompok, yaitu : metode yang dapat dipergunakan sebagai penyuluhan bagi kelompok yang rata-rata mempunyai basis pengetahuan perpajakan yang sudah memadai c. Metode studi kasus adalah suatu metode penyuluhan perpajakan dengan cara menyampaikan kepada peserta suatu uraian yang lengkap tentang suatu Universitas Sumatera Utara masalah untuk dianalisis, diolah, dan dipecahkan bersama d. Metode Konsultasi adalah suatu metode dimana masyarakat wajib pajak mempunyai masalah perpajakan dan kemudian mendatangi atau menelpon langsung ke kantor penyuluhan untuk meminta penjelasan mengenai masalah perpajakan yang mereka hadapi. Dalam hal ini penjelasan langsung yang diberikan penyuluh kepada perorangan mengenai masalah perpajakan yang dihadapi. Keuntungan metode ini adalah : - Membuat penyuluhan menjadi realitas, sebab konsultasi ini berdasarkan masalah perpajakan - Metode ini langsung mencapai sasaran karena tidak bersifat umum dan langsung dimanfaatkan oleh anggota masyarakat wajib pajak tersebut. Dari beberapa metode yang dijelaskan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode berdasarkan cara penyampaian terdiri dari dua bagian : - Metode langsung dimana penyuluh langsung berhadapan dengan sasaran baik secara perseorangan maupun kelompok itu yang bersifat tatap muka. Contoh : ceramah. - Metode tidak langsung yaitu penyuluh secara pribadi tidak berhadapan langsung dengan sasaran, namun melalui media. Contoh : media cetak surat kabar, majalah, dan media elektronik televisi, radio, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

I. Materi Penyuluhan

Dalam pelaksanaan penyuluhan perpajakan perlu mengadakan pemilihan materi penyuluhan dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan umur peserta penyuluhan. Contoh jika memberikan bantuan penyuluhan mengenai ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh wajib pajak dalam membayar PBB-nya serta hal-hal yang relevan dengan PBB. Materi-materi yang harus disampaikan dalam penyuluhan PBB antara lain pengertian PBB, cara menghitung PBB terhutang, dan cara mengajukan pengurangan atau keberatan. Universitas Sumatera Utara BAGAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR KEPALA KANTOR KASUBBAG UMUM KASI PDI KASI PELAYANAN KASI PENAGIHAN KASI PEMERIKSAAN KASI EKSTENSIFIKASI PERPAJAKAN KASI WASKON I KASI WASKON II KASI WASKON III KASI WASKON IV FUNGSIONAL PENILAI PBB FUNGSIONAL PEMERIKSA PAJAK Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Penyuluhan Yang Dilakukan Fiskus Belum Optimal 1.

Peningkatan kegiatan penyuluhan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Apabila kegiatan penyuluhan tidak dilaksanakan lebih optimal bisa membawa dampak terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Adapun faktor yang menyebabkan kurang optimalnya kegiatan penyuluhan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur yang paling dominan terutama adalah kualitas sumber daya manusia yang tersedia tidak memadai yang disebabkan oleh : Metode Penyuluhan - Rendahnya motivasi pegawai - Kurangnya bimbingan teknis penyuluhan perpajakan terhadap pegawai - Belum memadainya tingkat pendidikan pegawai yang tersedia. Berhasil tidaknya suatu penyuluhan sangat ditentukan petugas penyuluh sebab merekalah yang menjadi sumber informasi utama tentang hal-hal yang menjadi materi penyuluhan bagi masyarakat sebagai subjek pajak sekaligus objek penyuluhan. Untuk itu kuantitas dan kualitas petugas penyuluh perlu disesuaikan dengan kuantitas peserta penyuluhan. Kualitas petugas penyuluhan harus betul-betul professional dalam arti mampu memahami, menguasai, dan menyampaikan materi penyuluhan dengan metode atau cara yang mudah diterima para peserta penyuluh. Petugas penyuluhan juga 39 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Analisis Penerapan Sistem Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 83 63

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

1 44 61

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Prosedur Pelaksanaan Penagihan Pajak Dalam Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Membayar Utang Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Tahun 2013

0 32 64

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85