METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Penentuan ini dilakukan secara purposive
dengan jumlah ternaknya sebanyak 1142 ekor dan pemilik ternak sebanyak 170 KK. Daerah ini masih layak dikembangkan kepada arah usahaternak unggulan
atau bisnis karena masih tersedia lahan pertanian sebagai sumber pakan.
Metode Penentuan Sampel Menurut Sugiyono 2006, Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jumlah populasi pemilik ternak sapi potong di Desa Jati Kesuma sebanyak 170 Kepala Keluarga KK dengan penjabaran bahwa peternak milik sendiri sebanyak
50 KK dan bagai hasilgaduh sebanyak 120 KK. Peternak sampel adalah peternak yang mengusahakan ternak sapi potong milik sendiri. Metode penentuan sampel
yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode simple random sampling dimana sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi. Jadi jumlah sampel sebanyak 33 KK
n : Sampel
N: Populasi D: Tingkat kepercayaan 90 atau tingkat kesalahan 10
Nanawi,1991
1 .
2
+ =
d N
N n
3 ,
33 1
1 .
. 50
50
2
= +
= n
Universitas Sumatera Utara
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari primer dan data sekunder. Data primer sosial ekonomi peternak berbentuk interval dan rasio
diporoleh dengan wawancara dengan para peternak sapi dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahalu. Data
sekunder diporoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Biro Pusat Stastik Sumatera Utara, Dinas Peternakan Tingkat II Deli Serdang,
serta literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian.
Metode Analasis Data
Adapun metode analisis yang dipergunakan untuk setiap tujuan adalah:
Untuk Tujuan 1 digunakan analisis deskriptif dengan mengambarkan dan
menjelaskan yaitu faktor sosial ekonomi peternak.
Tabel 3. Indikator Faktor Sosial Ekonomi Peternak Sapi Potong
Kode Var.
Nama Variabel Sub Variabel
Indikator
X Faktor Sosial
Ekonomi X.1
Jumlah Ternak Banyak ternak sapi yang dipelihara oleh peternak
X.2 Umur Peternak
Lamanya tahun usia peternak sejak dari lahir sampai menjadi responden penelitian
X.3 Tingkat pendidikan
Lamanya peternak duduk di pendidikan formal X.4
Pengalamaan Beternak
Lamanya waktu sejak peternak memulai usahaternaknya dan diukur dalam satuan tahun.
X.5 Sumber Informasi
Jumlah media yang dimanfaatkan peternak dalam mendapatkan informasi mengenai usahaternak
1. PPL
2. Kontak taniteladan
3. Pedagang
4. Tetanggakeluarga
5. LSM
6. TVCD
7. Internet
8. Radio
9. Majalah Pertanian koran
10. LeafletFolderselebaran
11. Diskusi Penyuluhan
12. Demonstrasi
X.6 Pendapatan
Keseluruhan pendapatan dari usahaternak sapi potong
•
Untuk Tujuan 2 digunakan Skala Peringkat rating scale yaitu data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian diubah dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
kualitatif yaitu dengan menjumlahkan seluruh nilai yang diperoleh dari hasil jawaban peternak sampel atas kemampuan manajerial melalui
dimensi fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan Planning, pengorganisasian
Organizing, penggerakan Actuating dan
pengendalian Controlling.
Tabel 4. Indikator Kemampuan Manajerial Usahaternak Kode
Var. Nama Variabel
Sub Variabel Item Pertanyaan
Y Kemampuan
Manajerial
Fungsi-fungsi manajemen
Perencanaan Planning
1. Perencanaan kelayakaan usaha penghitungan pendapatan
2. Perencanaan lokasi usaha dan penempatan fasilitas
3. Perencanaan besarnya usaha jumlah yang dipelihara dan tipe kandang.
4. Perencanaan besarnya usaha jenis sapi yang dipelihara
5. Perencanaan sumber pendanaan dana sendiri, kredit bank dan kredit dll
6. Perencanaan penyedian pakan menanam rumput jenis yang lain
7. Perencanaan pembelian peralatan dan perlengkapan
8. Perencanaan jumlah, tempat dan harga penjualan ternak
9. Perencanaan pembuatan buku traksaksi baik pengeluaran dan pemasukan
10. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja keluarga dan diluar keluarga
11. Perencanaan orang yang bisa kita minta keterangan untuk suntik IBsakit
12. Perencanaan pengembangan usaha
Pengorganisasian Organizing
1.Mengorganisir input usaha tenaga kerja
Penggerakan Actuating
1. Pendapatan dari usahaternak dapat memenuhi kebutuhan keluarga
2. Pelaksanaan lokasi kandang tidak mengganggu lingkungan sekitar
3. Melaksanakan model kandang sesuai dengan jumlah ternak
4. Melaksanakan Jenis sapi yang dipelihara dengan kondisi daerah
5. Kebutuhan modal untuk melanjutkan usahaternak
6. Menanam rumput kebutuhan ternak
7. Memberi pakan sesuai dengan kebutuhan ternak
8. Jumlah peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan
9. Menjual ternak tepat harga
10. Melakukan pencatatan transaksi
11. Pemberian obatsakit ditangani penyuluhmantri
Pengendalian Controlling
1. Mengontrol kebersihan kandang
2. Mengontrol tanda-tanda perkawinan
3. Mengontrol kesehatan ternak
4. Mengontrol kebutuhan pakan ternak
5. Mengontrol kondisi sarana produksi
6. Mengontrol pemasukan dan pengeluaran
Universitas Sumatera Utara
Penilaian tersebut meliputi: •
Pertanyaan yang dijawab A Nilai : 1
• Pertanyaan yang dijawab B
Nilai 2 •
Pertanyaan yang dijawab C Nilai 3
Tabel 5. Skor Kemampuan Manajerial Usahaternak Peternak Sapi Potong No
Fungsi-fungsi manajemen
Item Pertanyaan Skor nilai
Jumlah Penilaian
1 Perencanaan
Planning 12
1-3 12-36
2 Pengorganisasian
Organizining 1
1-3 1-3
3 Penggerakan
Actauting 11
1-3 11-33
4 Pengendalian
Controlling 6
1-3 6-18
Total 30
1-3 990-2930
Keterangan: Skor penilaian untuk masing-masing peternak:
Nilai tertinggi : Nilai tertinggi item pertanyaan X Jumlah item pertanyaan Nilai terendah : Nilai terendah item pertanyaan X Jumlah item pertanyaan
Skor 70-90 : Kemampuan manajerial baik Skor 50-69 : Kemampuan manajerial kurang baik
Skor 30-49 : Kemampuan manajerial tidak baik Skor untuk keseluruhan:
Nilai tertinggi : Jumlah Sampel X Nilai tertinggi item pertanyaan X Jumlah item pertanyaan
Nilai terendah :Jumlah Sampel X Nilai terendah item pertanyaan X Jumlah item pertanyaan
Tidak Baik Kurang Baik Baik 990 1980 2930
Sugiyono, 2008
Universitas Sumatera Utara
Untuk Tujuan 3 yaitu hubungan faktor sosial ekonomi peternak sapi potong
dengan kemampuan manajerial usahaternak dianalisis Korelasi Rank Spearman dan Uji Chi Square Uji X
2
a.Untuk Hubungan umur, pengalamaan beternak, jumlah ternak, tingkat pendidikan dan pendapatan dengan kemampuan manajerial usahaternak dengan
Korelasi Rank Spearman
Untuk menghitung nilai t sampel digunakan rumus:
:
Keterangan: rs
= Koefisien korelasi Rank Spearman di
=selisih antar rank n
=jumlah peternak sampel α
=Derajat nyata db
=Derajat bebas Kriteria uji hipotesis adalah:
Jika th ≤ tα2 berarti terima Ho atau tolak H1
Jika th t α2 berarti terima Hi atau tolak Ho
Ho = Tidak ada hubungan faktor sosial ekonomi peternak sapi potong dengan
kemampuan manajerial usahaternak H1
= ada hubungan faktor sosial ekonomi peternak sapi potong dengan kemampuan manajerial usahaternak.
Sugiyono , 2006 b.Untuk Hubungan sumber informasi dengan kemampuan manajerial usahaternak
menggunakan Uji Chi Square Uji X
2
.
n n
di rs
n i
− −
=
∑
= 3
1 2
6 1
2 ;
2 1
2
2
− =
− −
= n
db t
rs n
rs th
α α
Universitas Sumatera Utara
Fe =
l JumlahTota
fbaris fkolom
∑ ∑
X
2
= fe
fe f
2
− ∑
Derajat bebas d.b = baris-1 kolom-
Kriteria uji : Ho di terima apabila : X
2
≤ X
2
α; derajat bebas tertentu Ho diterima apabila : X
2
≥ X
2
α; deraja bebas tertentu Djarwanto,2003.
Untuk Tujuan 4 dan 5 digunakan analisis deskriptif dengan mengambarkan dan menjelaskan yaitu masalah dan upaya yang dilakukan peternak sapi potong
Universitas Sumatera Utara
Definisi dan Batasan Operasional Definisi
a. Faktor sosial-ekonomi peternak adalah faktor yang ada didalam dan diluar
peternak sebagai responden yang dapat berhubungan dengan kemampuan manajerial usahaternak sapi potong. Seperti sumber informasi, umur
peternak, tingkat pendidikan, pengalamaan beternak, jumlah ternakskala
usaha dan pendapatan peternak dari usahaternaknya
b. Kemampuan manajerial Y adalah kemampuan peternak dalam mengelola
usahaternaknya sesuai fungsi manajemen meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
c. Perencanaan Planning adalah upaya penyusunan rencana aktivitas
usahaternak baik jangka panjang maupun jangka pendek.
d. Pengorganisasian Organizing adalah mengorganisir sumber daya berupa
input-input dan sarana produksi yang digunakan dalam usahaternak sapi
potong sehingga terjadi efesien usahaternak sapi potong.
e. Penggerakkan Actuating adalah kegiatan mendorong atau menggerakkan
kegiatan usahaternak berjalan sesuai kegiatan
f. Pengendalian Controlling adalah kegiatan mengendalikanmengawasi
setiap usahaternak agar berjalan sesuai apa yang direncanakan sebelumnya
dan mengarahkan kepada pencapaian tujuan hasil usaha.
g. Jumlah ternak X1 ekor adalah banyak sapi yang dipelihara pada
periode penelitian
h. Umur peternak X2 adalah lamanya tahun usianya peternak sejak dari
lahir sampai menjadi responden tahun
i. Tingkat pendidikan X3 tahun adalah lamanya peternak dalam
pendidikan formal
j. Pengalaman beternak X4 tahun adalah lamanya dalam mengusahakan
ternak sapi potong
k. Sumber informasi X5 adalah media yang digunakan peternak dalam
mendapatkan informasi mengenai usahaternak meliputi:
PPL, Kontak taniteladan, Pedagang, Tetanggakeluarga, LSM, TVCD,Internet, Radio,
Majalah Pertanian koran, LeafletFolderselebaran, Diskusi Penyuluhan, Demonstrasi
Universitas Sumatera Utara
l. Pendapatan usahaternak X3 adalah selisih antara jumlah penerimaan
dengan jumlah biaya produksi yang berasal dari usahaternak sapi potong
Rupiah dalam 1 tahun Batasan Operasional
1. Peternak sampel adalah peternak yang mengusahakan ternak sapi
potong milik sendiri. 2.
Kemampuan manajerial peternak yaitu perencanaan Planning, pengorganisasian
Organizing, penggerakan Actuating dan
pengendalian Controlling. 3.
Faktor sosial ekonomi meliputi sumber informasi, jumlah ternak, pendapatan, tingkat pendidikan, pengalamaan beternak dan umur.
4. Daerah penelitian adalah Desa Jati Kesuma, Kecamatan Namo Rambe,
Kabupaten Deli Serdang. 5.
Waktu Penelitian adalah Tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
DESKRIPSI DESA PENELITIAN DAN SISTIM PEMILIHARAAN TERNAK SAPI POTONG
Deskripsi Desa Luas dan Topografi Desa
Desa Jati Kesuma berada di kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 2,76 Km2. jumlah
penduduk desa Jati Kesuma sebanyak 3337 Jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 800 KK. Daerah ini terletak pada ketinggian 51 meter diatas permukaan
laut dengan iklim sedang yang terdiri dari musim hujan dan musim kemarau yang rata-rata dipengaruhi oleh angin gunung. Curah hujan yang menonjol adalah pada
bulan Agustus sampai dengan Desember, sedangkan musim kemarau adalah pada bulan Mei sampai dengan Juli.
Adapun batas wilayah Desa jati kesuma adalah sebagai berikut: •
Sebelah Utara berbatasan dengan Batu penjemuran •
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kuta Tengah •
Sebelah Barat berbatasan dengan Jaba •
Sebelah Timur berbatasan dengan Pancur Batu
Keadaan Penduduk
Desa Jati Kesuma memiliki penduduk sebanyak 3337 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 800 KK. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1632
jiwa 48,90 dan perempuan sebanyak 1705 jiwa 51,1. Berdasarkan
golongan umur dapat dilihat pada Tabel 4.1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur di Desa Jati Kesuma Kecamatan Namorambe Tahun 2008
No Umur
Jumlah KK Persentase
1 0-4
260 7,79
2 5-9
362 10,84
3 10-14
359 10,75
4 15-19
306 9,16
5 20-24
280 8,39
6 25-29
263 7,88
7 30-34
288 8,63
8 35-39
257 7,70
9 40-44
228 6,83
10 45-49
223 6,68
11 50-54
173 11,86
12 55-59
175 5,24
13 ≥60
162 4,85
Jumlah 3337
100
Sumber: Kantor Kepala Desa Jati Kesuma, 2009
Berdasarkan Tabel 6. dapat diketahui bahwa persentase penduduk kelompok umur 10 tahun terdapat 18,63 dan kelompok umur
≥ 10 tahun terdapat 81,37 . Dengan demikian di daerah penelitian kelompok umur
produktif tersedia cukup besar. Selanjutnya keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Jati Kesuma Kecamatan Namorambe Tahun 2008
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah Jiwa Persentase
1 Petani
2071 62,06
2 Wiraswasta
192 5,75
3 Pegawai Negeri
173 5,18
4 ABRI
30 0,89
5 Buruh
872 26,13
Jumlah 3337
100
Sumber: Kantor Kepala Desa Jati Kesuma, 2009
Berdasarkan Tabel 7. dapat diketahui bahwa sebahagian besar penduduk di desa penelitian adalah bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 2071
jiwa 62,06, kemudian penduduk bermata pencaharian sebagai buruh yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 872 jiwa 26,13, selebihnya adalah penduduk yang bermata pencaharian sebagai Wiraswasta, Pegawai Negeridan ABRI. Dengan demikian
dapat diasumsikan bahwa daerah ini merupakan daerah yang potensial sebagai tempat penelitian.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana desa akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat desa hal ini dapat dilihat bila mana semakin baik sarana dan
prasarana yang ada maka, semakin mudah desa tersebut dijangkau sehingga mempercepat laju perkembangan desa tersebut.
Sarana dan prasarana dapat dikatakan baik apabila dilihat dari ketersediaan dan pemanfaatannya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat
sehingga dapat mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di desa tersebut dapat dilihat pada
Tabel 8
Tabel 8. Distribusi Menurut Sarana dan Prasarana di Desa Jati Kesuma Kecamatan Namorambe Tahun 2008
No Sarana dan Prasarana
Jumlah
1 Sarana Pendidikan SD. SLTP,
SLTAUnit 3
2 Balai Desa Unit
1 3
Kantor Kepala Desa Unit 1
4 Puskesmas Pembantu
2 5
Sarana Transportasi 20
6 Sarana Jalan Dusun
8 7
Prasarana Telepon dan Komunikasi 1
8 Mesjid
6 9
Gereja 1
10 Irigasi
• Jumlah Bendungan Unit
• Panjang Saluran Primer Km
• Panjang Saluran Sekunder Km
1 8
5,5 S
umber: Kantor Kepala Desa Jati Kesuma, 2009
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 8. maka dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana di daerah penelitian adalah baik. Untuk melihat kelengkapan pendukung
pengembangan ternak sapi potong dapat kita lihat Tabel 9.
Tabel 9. Kelengkapan Pendukung Pengbangan Usaha Ternak Sapi Potong di Jati Kesuma Kecamatan Namo Rambe Tahun 2008
No Kelengkapan
Kondisi Jumlah Keterangan
1 Kandang ternak
massal Tidak ada
Hanya kandang patungan 2-3 pemilik ternak
2 Kandang
penampungan Tidak ada
- 3
Pedagang besar Ada 2 orang
Menampung ternak sekitar 50 ekor 4
Usaha kompos Tidak ada
- 5
Ladang penggembalaan
Tidak ada -
6 KoperasiKUD
Tidak ada 7
Kelompok Ternak
Ada 2 KK Tidak aktif
8 Penyuluh Ternak
Ada 1 orang Untuk kecamatan Namorambe
9 Mantri ternak
Ada 1 orang 10 Mesin pencacah
pakan Tidak ada
Sumber: Hasil pengamatan di lapangan dan Kantor Kepala Desa Tahun 2009
Berdasarkan Tabel 9. bahwa Desa Jati Kesuma belum memadai kelengkapan pendukung untuk pengembangan usahaternak sapi potong. Terutama
kelompok ternak yang perlu diaktifkan kembali dalam rangka menunjang kegiatan pengembangan ternak.
Sistim Pemeliharaan Pada Usaha Ternak Sapi Potong
Sistim pemeliharaan ternak yang dilakukan di Desa Jati Kesuma merupakan sistem intensif. Sistim intensif maksudnya sapi-sapi yang akan
digemukkan atau di pelihara dalam kandang yang sederhana dan kebutuhan akan pakan dan minum disediakan oleh peternak.
Kepemilikan ternak di daerah penelitian ada yang sistim belahgaduh, dimana peternak memberikan ternaknya kepada orang lain untuk dipelihara.
Universitas Sumatera Utara
Untuk anak pertama lahir diserahkan kepada pemilik ternak, tetapi untuk kedua langsung dimiliki oleh peternak yang memilihara ternak sapi potong dan apabila
induk tersebut dijual maka dibagi dua antara pemilihara dan pemberi ternak.
1. Pemberian Pakan dan Minum