Dana Alokasi Umum TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Pendapatan ini meliputi Objek Pendapatan berikut: 1. Bagian Laba Perusahaan Milik Daerah, 2. Bagian Laba Lembaga Keuangan Bank, 3. Bagian Laba Lembaga Keuangan Non Bank, 4. Bagian Laba atas Penyertaan ModalInvestasi.

E. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Menurut Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2005 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah, Lain-lain PAD yang Sah meliputi: 1. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan, 2. Jasa giro, 3. Pendapatan bunga, 4. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan, 5. Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh Daerah.

F. Dana Alokasi Umum

Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, DAU untuk suatu daerah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang menekankan pada aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang formula Rumiris Agustina Sinaga : Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Dana Alokasi Umum DAU Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai, 2009 USU Repository © 2008 dan penghitungan DAU-nya ditetapkan sesuai Undang-Undang. DAU dialokasikan berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam APBN. Menurut Kuncoro dalam bukunya hal penting dari peraturan keuangan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 adalah provinsi berupa transfer antar pemerintah dari pusat ke kabupaten dan kota yang disebut dengan Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK. Dana Alokasi Umum merupakan block grant yang diberikan kepada semua kabupaten dan kota untuk tujuan mengisi kesenjangan antara kapasitas dan kebutuhan fiskalnya, dan didistribusikan dengan formula berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang secara umum mengindikasikan bahwa daerah miskin dan terbelakang harus menerima lebih banyak daripada daerah kaya. Dengan kata lain, tujuan penting alokasi Dana Alokasi Umum adalah dalam kerangka pemerataan kemampuan penyediaan pelayanan publik antara Pemerintah Daerah di Indonesia. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Pasal 7 menggariskan bahwa Pemerintah Pusat berkewajiban menyalurkan paling sedikit dua puluh lima persen 25 dari Penerimaan Dalam Negerinya dalam bentuk Dana Alokasi Umum. Secara definisi, Dana Alokasi Umum dapat diartikan sebagai berikut Sidik, 2003: 1. Salah satu komponen dari Dana Perimbangan pada APBN, yang pengalokasiannya berdasarkan atas konsep Kesenjangan Fiskal atau Rumiris Agustina Sinaga : Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Dana Alokasi Umum DAU Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai, 2009 USU Repository © 2008 Celah Fiskal Fiscal Gap, yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dengan Kapasitas Fiskal. 2. Instrument untuk mengatasi imbalance, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-daerah dimana penggunaannya ditetapkan sepenuhnya oleh daerah. 3. Equalization grant, yaitu berfungsi menetralisasi ketimpangan kemampuan keuangan dengan adanya Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Sumber Daya Alam yang diperoleh Daerah. Formulasi Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2003 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 adalah sebagai berikut Sidik, 2003: Keterangan: DAUi = Dana Alokasi Umum Provinsi atau KabupatenKota; DAUn = Dana Alokasi Umum Seluruh Provinsi atau KabupatenKota AM = Alokasi Minimum KF = Kesenjangan Fiskal BD = Bobot Daerah LS = Lumpsum Gaji = Proporsional berdasarkan Kebutuhan Gaji KbF = Kebutuhan Fiskal dari Provinsi atau KabupatenKota KpF = Kapasitas Fiskal dari Provinsi atau KabupatenKota Beberapa formula penting dalam penghitungan Dana Alokasi Umum adalah sebagai berikut Sidik, 2003: ¬ Kebutuhan Fiskal KbF ditentukan dengan formula berikut ini: Keterangan: TRP = Total Pengeluaran Rata-rata dalam APBD IP = Indeks Variabel Penduduk IW = Indeks Variabel Luas Wilayah IKR = Indeks Variabel Kemiskinan Relatif IH = Indeks Variabel Harga = Bobot Variabel Rumiris Agustina Sinaga : Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Dana Alokasi Umum DAU Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai, 2009 USU Repository © 2008 ¬ Variabel Penentu Kebutuhan Fiskal meliputi: Keterangan: IPi = Indeks Penduduk i IWi = Indeks Luas Wilayah i ¬ Indeks Kemiskinan Relatif IKR: ¬ Kapasitas Fiskal KpF ditentukan dari: Keterangan: PAD = Pendapatan Asli Daerah PBB = Pajak Bumi dan Bangunan BPHTB = Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan PPh = Pajak Penghasilan Orang Pribadi dan Pasal 21 SDA = Sumber Daya Alam Catatan: Nilai estimasi PAD menggunakan model ekonometrika sederhana, dengan menggunakan formula: Komposisi AM dan KF dari Total Dana Alokasi Umum: Alokasi Minimum AM: 1. Provinsi 10 Lumpsum + 30 Proporsional Belanja Pegawai 2. KabupatenKota 5 Lumpsum + 45 Proporsional Belanja Pegawai Rumiris Agustina Sinaga : Pengaruh Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Dana Alokasi Umum DAU Pada Pemerintahan Kota Tanjung Balai, 2009 USU Repository © 2008 Kesenjangan Fiskal KF: 1. Provinsi 60 2. KabupatenKota 50 Menurut Kuncoro 2004:34 : Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999, plafon Dana Alokasi Umum ditetapkan sekurang- kurangnya dua puluh lima persen 25 dari penerimaan Dalam Negeri dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja. Dalam praktek diperinci menjadi: 1. Dibagi antara Provinsi dan KabupatenKota, dengan rasio 10 Provinsi dan 90 KabupatenKota Pasal 7 ayat 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 2. Dalam implementasinya, plafon Dana Alokasi Umum untuk Provinsi 10 lebih kecil dari kebutuhan Dana Alokasi Umumnya.

G. Hubungan Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD dengan Dana

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Belanja Modal pada Kota di Pulau Sumatera

3 155 93

Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pendapatan lain-lain yang Dianggap Sah Terhadap Belanja Pemerintahan Daerah : Studi Kasus Kabupaten/ Kota di Propinsi Sumatera Utara.

7 108 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Fiscall Stress Terhadap Kinerja Keuangan Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Sumatera Utara

6 85 122

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Langsung Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jambi

1 37 98

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabupaten Karo

13 325 66

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu

1 40 81

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabuapten Tapanuli Tengah

1 39 82

Pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Belanja Pada Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah

1 45 82

Pengalokasian Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

3 30 131

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Terhadap Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderator (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Utara Tahun 2010-2014)

2 38 106