Jamu Obat Herbal Terstandar

Sedikit berbeda dengan jamu, herbal terstandar umumnya sudah mengalami pemprosesan, misalnya berupa ekstrak atau kapsul. Herbal yang sudah diekstrak tersebut sudah diteliti khasiat dan keamananya melalui uji praklinis terhadap hewan dilaboratorium. Disebut herbal terstandar, karena dalam proses pengujiannya telah diterapkan standar kandungan bahan, proses pembuatan ekstrak, higenitas, serta uji toksisitas untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan racun dalam herbal Yuliarti, 2008.

2.2.3 Fitofarmaka

Merupakan jamu dengan kasta tertinggi karena khasiat, keamanan serta standar proses pembuatan dan bahayanya telah diuji secara klinis, jamu berstatus sebagai fitofarmaka juga dijual diapotek dan sering diresepkan oleh dokter Yuliarti, 2008.

2.3 Metode Identifikasi Senyawa Obat Dalam Campuran Obat

Tradisional Pemisahan senyawa yang hendak dianalisis menjadi fraksi tertentu dapat dilakukan dengan kromatografi diferensiasi mikro. Yang sesuai dalam hal ini adalah kromatografi lapis tipis yang baru sedikit digunakan. Untuk identifikasi digunakan harga Rf dalam sistem pelarut yang berbeda atau reaksi warna sebagai pereaksi penampak noda. Pengukuran serapan dapat dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda. Pada pengukuran transmisi pengukuran cahaya tembus, cahaya monokromatis menembus kromatogram yang mengandung noda senyawa yang mengabsorbsi. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimum Schunack dkk, 1983.

2.3.1 Kromatografi Lapis Tipis

Salah satu cara untuk mengidentifikasi bahan kimia obat yang terdapat dalam sediaan obat tradisional adalah dengan menggunakan kromatografi lapis tipis dan dilanjutkan dengan spektrofotometri ultraviolet untuk melihat spektrumnya. Kromatografi Lapis Tipis mempunyai keuntungan yaitu metode ini hanya memerlukan investasi yang kecil untuk perlengkapan, menggunakan waktu yang singkat untuk menyelesaikan analisis 15-60 menit, dan memerlukan jumlah cuplikan yang sangat sedikit Stahl, 1985.

2.3.2 Komponen Kromatografi Lapis Tipis KLT

2.3.2.1 Prinsip Kromatografi Lapis Tipis KLT

Kromatografi Lapis Tipis ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan yang memisah, yang terdiri atas bahan berbutir-butir fase diam, ditempatkan pada penyangga berupa pelat gelas, logam, atau lapisan yang cocok. Campuran yang akan dipisah, berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita awal. Setelah pelat atau lapisan ditaruh didalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak, pemisahan terjadi selama perambatan kapiler pengembangan. Selanjutnya, senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkan dideteksi Stahl, 1985.

2.3.2.2 Fase Diam