Penelitian Terdahulu Kerangka Konseptual

16 2. Orientasi jangka panjang manajemen perusahaan akan meningkatkan daya saing daerah dimana perusahaan tersebut berada. 3. Efisiensi dalam aktivitas perekonomian ditambah dengan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan adalah keharusan bagi perusahaan yang kompetitif. 4. Kewirausahaan sangat krusial bagi aktivitas ekonomi pasa masa-masa awal. 5. Dalam usaha yang sudah mapan, manajemen perusahaan memerlukan keahlian dalam mengintegrasikan serta membedakan kegiatan-kegiatan usaha. Sementara itu, hasil penelitian KPPOD 2005 yang meneliti daya tarik investasi kabupatenkota di Indonesia dengan menggunakan variabel kelembagaan, sosial politik, ekonomi daerah, tenaga kerja, produktivitas, dan variabel infrastruktur fisik.

2.4 Penelitian Terdahulu

KKPOD 2005 dengan judul penelitiannya “Analisis daya tarik investasi 214 kabupatenkota di Indonesia” dalam penelitian ini KPPOD menyatakan bahwa beberapa kabupatenkota di Indonesia hanya mengedepankan upaya-upaya meningkatkan PAD dan relative mengabaikan aspek-aspek yang mampu menarik investasi. Mudrajat Kuncoro 2005 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Tarik Investasi dan Pungli di DIY” berdasarkan hasil penelitian ini bahwa menurut presepsi pelaku usaha di DIY, faktor kelembagaan memiliki bobot terbesar dalam menentukan daya tarik investasikegiatan usaha di DIY. Lalu di ikuti oleh faktor Infrastruktur Fisik, dan Sosial Politik. Universitas Sumatera Utara 17 Ira irawati, dkk 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengukuran Tingkat Daya Saing Daerah berdasarkan Variabel Perekonomian Daerah, Variabel Infrastruktur dan Sumber Daya Alam serta Variabel Sumber Daya Manusia di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara” daya saing terbaik berdasarkan perekonomian daerah,infrastruktur,sumber daya alam dan sumber daya manusia pada kabupatenkota di Provinsi Sulawesi Tenggara turut mendukung kabupatenkota tersebut menjadi peringkat terbaik secara umum. Paidi Hidayat 2012 dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Daya Saing Ekonomi Kota Medan”.Dengan menggunakan metode AHP dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan daya saing adalah faktor infrastruktur dengan nilai bobot 0,252, diikuti faktor perekonomian daerah dan selanjutnya faktor sistem keuangan yang masing- masing bobot nilainya 0,243 dan 0,219.Skala prioritas untuk faktor infrastruktur adalah ketersediaan infrastruktur dan kualitasnya,seperti kualitas pelabuhan laut dan udara serta kualitas jalan.Selain itu, skala prioritas perekonomian daerah adalah tingkat daya beli masyarakat.Sementara, untuk skala prioritas sistem keuangan adalah kinerja lembaga keuangan.

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan indikator penentu daya saing ekonomi di Kabupaten Asahan Gambar 1. Dimana variabel-variabel yang menjadi indikator utama dalam penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai daya saing yang di lakukan oleh KPPOD 2005, Mudrajat Kuncoro 2005, Ira Irawati

2008, dan Paidi Hidayat 2012.

Universitas Sumatera Utara 18 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Faktor Penentu Daya Saing Ekonomi Daerah KELEMBAGAA N Regulation Government services SOSIAL POLITIK Socio-Political Factors EKONOMI DAERAH Regional Economic Dynamism TENAGA KERJA PRODUKTIVITAS Labor productivity INFRASTRUKTUR FISIK Physical Infrastructure Kepastian Hukum Legal Certainty Biaya Tenaga Kerja Labor Cost Potensi Ekonomi Economic Potential Sosial Politik Socio Political Ketersediaan Infrastruktur Fisik Availability of Physical Infrastructure Ketersediaan Tenaga Kerja Availability of Manpower Produktivitas Tenaga Kerja Productivity of Labor Struktur Ekonomi Economic Structure Budaya Cultural Keamanan security Perda IndikatorPerda Region Policy Regulation Aparatur Quality Of Civil Service Keuangan Daerah Kualitas Infrastruktur Fisik Quality of Physical Infrastructure Universitas Sumatera Utara 19

BAB III METODE PENELITIAN