Ekstraksi Menentukan Konsentrasi NaOH Secara Asidimetri Pada Proses Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea

Heppy Love Rida Sinaga : Menentukan Konsentrasi Naoh Secara Asidimetri Pada Proses Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2009. Kuning metil 2,4 – 4,0 Merah Kuning Biru bromfenol 3,0 – 4,6 Kuning Biru Hijau bromkresol 3,1 - 4,4 Jingga Metil Merah metil 4,2 – 6,3 Merah Kuning Ungu bromkresol 5,2 – 6,8 Kuning Ungu Biru bromtimol 6,1 – 7,6 Kuning Biru Merah fenol 6,8 – 8,4 Kuning Merah Merah kresol 7,2 – 8,8 Kuning Merah Biru timol 8,0 – 9,6 Kuning Biru Fenolftalein 8,2 – 10,0 Tak berwarna Merah Timolftalein 9,3 – 10,5 Tak berwarna Biru Sumber : Rohman,A. 2007

2.6 Ekstraksi

Ekstraksi mempunyai peranan penting dalam laboratorium dan teknik. Didalam laboratorium ekstraksi pelarut digunakan untuk mengambil zat-zat terlarut dalam air dengan menggunakan pelarut organik yang tidak bercampur dengan fase air seperti : eter, kloroform CHCl 3 , Karbon tetra klorida CCl 4 , karbon disulfida CS 2 dan benzena. Ekstraksi pe;larut juga digunakan untuk memekatkan suatu spesi yang dalam larutan air terlalu encer untuk dianalisa. Heppy Love Rida Sinaga : Menentukan Konsentrasi Naoh Secara Asidimetri Pada Proses Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2009. Dalam industri, umumnya ekstraksi pelarut digunakan dalam analisis untuk memurnikan zat-zat pengotor yang tidak diingninkan dalam hasil. Suatu proses ekstraksi yang digunakan secara industri dengan skala besar adalah NaOH yang dipakai untuk pembuatan rayon. Umumnya NaOH yang dihasilkan dari pross elektrolisis masih mengandung 1 NaCl dan 0,1 NaClO 3 sebagai pengotor. Jika larutan pekat NaOH dalam air diekstraksi dengan pelarut amonia cair, maka NaCl dan NaClO 3 akan cenderung terbagi kedalam fase amonia dibandingkan dalam fase air. Tekniknya fasa air yanng lebih berat ditambahkan keatas bejana ekstraksi yang diisi amonia, dan kesetimbangan terjadi jika butiran-butiran dari larutan NaOH turun perlahan-lahan melewati fasa amonia. Proses ini dapat menurunkan konsentrasi pengotor dalam larutan natrium hidroksida sampai kira-kira 0,08 NaCl dan 0,0002 NaClO 3 . Pada ekstraksi pelarut biasanya digunakan pelarut yang sesuai untuk mengambil zat terlarut yang diinginkan dalam larutan. Agar diperoleh hasil yang baik, pemilihan pelarut untuk ekkstraksi ditentukan oleh beberapa pertimbangan sebagai berikut : • Kelarutannya rendah dalam fase air • Viskositasnya cukupo rendah, dan mempunyai perbedaan rapatan yang cukup besar dari fase airnya, untuk mencegah terbentuknya emulsi • Tingkat keberacunan toksitasnya yang rendah dan tidak mudah terbakar • Mudah mengambil kembali zat terlarut dari pelarut tersebut untuk proses analisa berikutnya. Yazid, E. 2005 Heppy Love Rida Sinaga : Menentukan Konsentrasi Naoh Secara Asidimetri Pada Proses Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2009.

BAB 3 METODOLOGI

3.1 Peralatan dan Bahan