Heppy Love Rida Sinaga : Menentukan Konsentrasi Naoh Secara Asidimetri Pada Proses Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2009.
1.1 Latar Belakang
PT. Toba Pulp Lestari merupakan sebuah industri pulp yang berlokasi di Porsea Sumatera Utara. Pada awalnya bahan baku diperoleh dari kayu pinus Merkussi dan
kayu alam tropis dan pada saat ini menggunakan Eucalyptus, dimana Eucalyptus adalah kayu yang ditanam dan dikembangkan oleh perusahaan.
Dalam proses pembuatan pulp bahwa proses yang amat penting adalah proses bleaching, dimana tujuan dari bleaching adalah menghilangkan warna dari residu
lignin dari pulp untuk meningkatkan brightness, mempertahankan kestabilan brightness, kebersihan, dan sifat-sifat lain yang tidak diinginkan, dengan syarat bisa
mempertahankan kekuatan selulosa dan daerah karbohidrat dalam pulp dari serat yang tidak diputihkan.
Proses bleaching dilaksanakan secara bertahap dengan memanfaatkan bahan- bahan kimia. Pada setiap tahap umumnya digunakan perlakuan kimia dan secara
singkat ditunjukkan sebagai berikut: •
Khlorinasi : Reaksi dengan elemen khlorin dalam suatu media
Asam •
Ekstraksi alkali : Pemisahan hasil reaksi dengan caustic
• Ekstraksi oksidasi
: Ekstraksi oksidasi yang diperkuat dengan Peroksida EOP
• Hypokhlorit
: Reaksi dengan hypokhlorit dalam suasana asam •
Khlorin Dioksida : Reaksi dengan khlorin Dioksida dalam suasana asam
• Oksigen
: Reaksi dengan elemen O
2
yang bertekanan dalam
Heppy Love Rida Sinaga : Menentukan Konsentrasi Naoh Secara Asidimetri Pada Proses Bleaching Di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Porsea, 2009.
suasana asam Karena klorinasi menimbulkan banyak persoalan lingkungan oleh limbah
pabrik pengelantang, maka banyak usaha telah dilakukan untuk mengga nti klor atau untuk mengurangi jumlah klor yang digunakan atau produk-produk klor dalam
limbah. Ini dapat dikerjakan misalnya dengan pemasakan pulp sampai bilangan kappa yang rendah, hingga mengurangi bahan organik terklorinasi dalam limbah, atau
dengan menggantikan klor dengan klor dioksida dimana ClO
2
bertindak sebagai oksidator sehingga menghasilkan oksida-oksida lignin tanpa senyawa organoklor.
Pada tahap ekstraksi digunakan NaOH bukan sebagai bahan pengelantang tetapi sebagai pelarut komponen lignin, dan pada tahap ekstraksi stage konsentrasi
mempengaruhi banyaknya NaOH yang akan digunakan atau ditambahkan pada tahap ekstraksi.
1.2 Permasalahan