Mayerni Siterpu. Campur kode dalam majalah aneka yess. 2007 USU e-Repository©2009
91 Dan setelah itu, ia akan lebih hati-hati dengan love relationship-nya. hlm.54, edisi 26 Des 2006 – 8 Jan 2007.
Bentuk baster yang menyisip pada contoh 89 adalah frase love affair dan akhiran -nya. Frase love affair ‘urusan cinta’ berasal dari bahasa Inggris dan akhiran –nya yang
berasal dari bahasa Indonesia. Frase love affair termasuk frase nomina yang menyatakan hal, sedangkan akhiran –nya dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai kata ganti dan
mengandung makna milik. Jadi, love affair-nya artinya urusan cintanya. Pada contoh 90 juga dijumpai bentuk baster yang terdiri dari frase sex appeal
dan akhiran –nya. Frase sex appeal ‘daya tarik’ berasal dari bahasa Inggris dan akhiran –nya berasal dari bahasa Indonesia. Frase sex appeal termasuk frase nominal yang
menyatakan hal, sedangkan akhiran –nya dalam bahasa Indonesia berfungsi sebagai kata ganti dan mengandung makna milik. Jadi, sex appeal-nya artinya daya tariknya.
Pada contoh 91 dijumpai bentuk baster yang terdiri dari frase love relationship dan akhiran –nya. Frase love relationship ‘lingkungan cinta persahabatan’ berasal dari
bahasa Inggris dan akhiran –nya berasal dari bahasa Indonesia. Frase love relationship termasuk frase nomina yang menyatakan hal, sedangkan akhiran –nya dalam bahasa
Indonesia berfungsi sebagai kata ganti milik. Jadi, love relationship-nya artinya lingkungan cinta persahabatannya.
2.1.4 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Pengulangan Kata
Dalam penyisipan ini, pengulangan kata dalam bahasa Inggris dimasukkan ke dalam kalimat bahasa Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh, hanya terdapat
Mayerni Siterpu. Campur kode dalam majalah aneka yess. 2007 USU e-Repository©2009
bentuk pengulangan kata nominal yang seharusnya dalam bahasa Inggris tidak digunakan.
Contoh: 92 Aku suka ceritanya, karena ada twist-twist adegan yang membingungkan di awal,
tapi akhirnya kita ngerti juga. hlm.106, edisi 8-21 Januari 2007. 93 Angel dan shot-shot-nya juga bagus hlm106, edisi 8-21 Januari 2007.
94 Ternyata isinya juga penuh sama message-message dari cewek itu. hlm.117, edisi 8-21 Januari 2007.
95 Warna-warnanya lembut, cocok dipakai ke acara-acara santai kayak jalan ke mol, nonton, ke club, nongkrong di café sampai ke cock tail, atau ke event-event semi
formal. hlm.124, edisi 8-21 Januari 2007. 96 Tahu nggak sih, Maya deh, yang jadi penerjemah, sebaliknya, kalau Maya
kesulitan vocab-vocab yang ngga ngerti, giliran bertanya ke Andrew. hlm.42, edisi 5-18 Februari 2007.
Pada contoh di atas terdapat campur kode antara bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia yang berbentuk pengulangan kata yaitu twist-twist ‘tikungan-tikungan’, shot-
shot ‘tembakan-tembakan’, message-message ‘pesan-pesan’, event-event ‘peristiwa- peristiwa’, dan vocab-vocab ‘kata-kata’. Bentuk pengulangan kata di atas merupakan
kosakata bahasa Inggris dengan proses gramatikal bahasa Indonesia, karena bahasa Inggris tidak mengenal bentuk pengulangan kata seperti di atas.
2.1.5 Penyisipan Unsur-Unsur yang Berwujud Ungkapan atau Idiom
Mayerni Siterpu. Campur kode dalam majalah aneka yess. 2007 USU e-Repository©2009
Penyisipan unsur-unsur yang berwujud ungkapan atau idiom yaitu penyisipan kiasan dari suatu bahasa menjadi serpihan dari bahasa inti yang dimasukinya
Tarihoran, 2000:9. Bentuk idiom dalam bahasa Inggris dimasukkan ke dalam kalimat bahasa Indonesia yang merupakan bahasa inti. Penyisipan tersebut dapat dilihat pada
contoh berikut: 97 Silent is not gold sekarang. Jika kamu diam, tidak akan datang kesempatan kedua
kalinya. Sebaliknya, do something, coba lihat sekitar kita, banyak peluang. hlm.20, edisi 26 Des 2006- 8 Jan 2007.
98 So, jangan menyerah sebelum mencoba. When there’s a will, there’s a way. Dan percaya deh, suatu saat nanti mimpi itu akan menjadi nyata…hlm.119, edisi 26
Des 2006- 8 Jan 2007. Bentuk idiom yang menyisip pada contoh di atas adalah bentuk idiom, silent is
not gold ‘diam bukan emas’, when there’s a will, there’s a way ‘dimana ada kemauan, disitu ada jalan’.
2.2 Pengaruh Campur Kode terhadap Bahasa Indonesia 2.2.1 Interferensi