Pengertian UMKM TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi

36 Obyek – obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan cahaya yang sedikit. 3. Keunikan dan kekontrasan stimulus Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian. 4. Intensitas dan kekuatan stimulus Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan, dibandingkan dengan hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bias mempengaruhi persepsi. 5. Motion atau gerakan Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam.

2.2 Pengertian UMKM

Undang – Undang No. Tahun 2008 mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah, terdapat beberapa definisi yang dapat mengklasifikasikan suatu entitas ke dalam jenis usaha kecil atau menengah yaitu: a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang – Undang ini. b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kriteria usaha sebagaimana diatur dalam Undang – Undang ini. c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, 37 dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang – Undang ini. Selain itu, UMKM juga memiliki beberapa kriteria yaitu: a. Kriteria usaha mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah. b. Kriteria usaha kecil adalah sebagai usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah. c. Kriteria usaha menengah adalah sebagai berikut, memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 5.000.000.000,00 lima milyar rupiah. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998: Pengertian Usaha Kecil Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994 Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi – tingginya Rp 600.000.000 atau 38 asset atau aktiva setinggi – tingginya Rp 600.000.000 di luar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari : a. Bidang usaha Fa, CV, PT, dan koperasi b. Perorangan Pengrajinindustri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa 2.3 Akuntansi 2.3.1 Definisi Akuntansi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Empiris Pada UMKM di Kabupaten Jember) Factor Analysis - Factors Affecting Perception Of Actors Micro S

3 13 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 2 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 7 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 7 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA TENTANG PENTINGNYA PELAPORAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di

0 1 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten Boyolali ).

0 1 10

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten Boyolali ).

0 6 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA TENTANG PENTINGNYA PELAPORAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di

0 3 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKU UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN INVESTASI DI SURABAYA.

0 0 19

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKU UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN INVESTASI DI SURABAYA.

0 0 108