Uji Simultan F-test Uji Parsial T-test

75 X 2 : Ukuran usaha X 3 : Lama usaha berdiri X 4 : Informasi dan sosialisai SAK ETAP e : Standar eror

3.6.4 Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi parsial adalah mengukur secara terpisah dampak variabel independen X2 atau X3 terhadap variabel dependen X1 Dajan, 1986. Menurut Kristanto 2013, uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi R 2 ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 R 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila R 2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R 2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian, baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R 2 yang mempunyai nilai antara nol dan satu.

b. Uji Simultan F-test

Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama - sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Langkah – langkah pengujian dengan menggunakan uji F adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tingkat signifikansi sebesar α = 5 Tingkat signifikansi 5 artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan mempunyai profitabilitas 95 atau toleransi kesalahan 5. 76 Perumusan hipotesis uji F: H0 : β1 = β2 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh secara simultan antara variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menghitung uji F F-test F hitung = R 2 k 1-R 2 n-k-1 Keterangan: R2 : koefisien determinasi gabungan k : jumlah variabel independen n : jumlah sampel 3. Kriteria pengambilan keputusan a. H ditolak jika F statistik 0,05 atau F hitung F tabel b. H diterima jika F statistik 0,05 atau F hitung F tabel Nilai F tabel didapat dari: df1 pembilang = jumlah variabel independen df2 penyebut = n-k-1 keterangan: n : jumlah observasi k : variabel independen

c. Uji Parsial T-test

Uji T digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Uji T adalah pengujian koefisien regresi masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah – langkah pengujian dengan menggunakan uji T adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tingkat signifi kansi sebesar α = 5 77 Tingkat signifikansi 5 artinya kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan mempunyai profitabilitas 95 atau toleransi kesalahan 5. Perumusan hipotesis uji T: H : β1 = β2 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat. Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh secara simultan antara variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Menghitung uji T T-test T hitung = r√n – 2 1 – r 2 Keterangan: r : koefisien korelasi n : jumlah sampel 3. Kriteria pengambilan keputusan a. H ditolak jika t statistik 0,05 atau t hitung t tabel b. H diterima jika t statistik 0,05 atau t hitung t tabel 78

3.7 Kerangka Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor – faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Empiris Pada UMKM di Kabupaten Jember) Factor Analysis - Factors Affecting Perception Of Actors Micro S

3 13 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 2 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 7 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN USAHA MENENGAH KABUPATEN JEMBER

0 7 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA TENTANG PENTINGNYA PELAPORAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di

0 1 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten Boyolali ).

0 1 10

DAFTAR PUSTAKA Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten Boyolali ).

0 6 5

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PENGUSAHA TENTANG PENTINGNYA PELAPORAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Pengusaha Tentang Pentingnya Pelaporan Keuangan Dengan Jumlah Kredit Serta Prospek Implementasi Sak Etap ( Studi Empiris pada UMKM di

0 3 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKU UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN INVESTASI DI SURABAYA.

0 0 19

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKU UMKM (USAHA MIKRO KECIL MENENGAH) DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN INVESTASI DI SURABAYA.

0 0 108