61
kredit usaha rakyat
KUR terhadap
nilai produk melalui
modal kerja
2.7 Kerangka Konseptual
Berdasarkan faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi pelaku UMKM
dan penelitian terdahulu di atas, maka dapat dirumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:
a. Pengaruh persepsi pelaku UMKM mengenai jenjang pendidikan terakhir tentang pentingnya pelaporan keuangan:
Para pelaku UMKM mempunyai persepsi bahwa jenjang pendidikan terakhir sesorang tersebut terdapat masalah dalam penyusunan laporan
keuangan. Diasumsikan bahwa jenjang pendidikan terakhir pelaku UMKM kurang memahami tentang prosedur dalam penyusunan laporan keuangan.
Hal ini dicerminkan dari susah ditemukannya UMKM yang menyusun laporan keuangan. Jenjang pendidikan pendidikan terakhir pengusaha
seperti lulusan pendidikan SMA, SMK, S1 biasanya mempengaruhi pemahaman tentang pelaporan keuangan yang berstandar akuntansi. Oleh
karena itu, jenjang pendidikan formal yang rendah cenderung tidak memiliki persiapan dan penggunaan informasi akuntansi yang memadai
dibandingkan pengusaha yang memiliki pendidikan formal yang lebih tinggi Murniati, 2002.
b. Pengaruh persepsi pelaku UMKM mengenai ukuran usaha terhadap pentingnya pelaporan keuangan:
Semakin tumbuh dan besarnya UMKM, persepsi pengusaha semakin memandang penting atau tidaknya kebutuhan untuk melakukan pelaporan
keuangan. Persepsi menjadi titik awal seseorang dalam menilai dan menjalankan suatu hal, termasuk pembukuan dan laporan keuangan
Schiffman dan Kanuk, 2010.
62
c. Pengaruh persepsi pelaku UMKM mengenai lama usaha berdiri terhadap pentingnya pelaporan keuangan:
Menurut Murniati 2002, lama usaha dalam hal ini adalah lamanya Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah UMKM berdiri atau umur dari UMKM
semenjak usaha tersebut berdiri sampai pada saat penulis melakukan penelitian ini. Diasumsikan bahwa semakin lama usaha tersebut berjalan,
makaakan mengakibatkan adanya perkembangan usaha yang signifikan ke arah yang positif atau negatif. Perkembangan dari suatu usaha tergantung
dari iklim perdagangan dan persaingan yang terjadi di dunia usaha atau pasar. Dan biasanya usaha yang lebih lama berdiri cenderung lebih
berkembang karena sudah memiliki banyak pengalaman dalam menjalankan usahanya. Dan juga usaha yang memiliki umur yang bias
dibilang mapan lebih dapat bersaing dengan para pelaku UMKM lainnya. d. Pengaruh persepsi pelaku UMKM mengenai keikutsertaan dalam program
tentang SAK ETAP terhadap pentingnya pelaporan keuangan: Pengusaha mikro, kecil, dan menengah dapat mempunyai persepsi yang
berbeda atas informasi akuntansi berbasis SAK ETAP. Perbedaan persepsi ini sangat ditentukan dari hasil interpretasi pada tahap encoding dan
simplication Kreitner dan Kinicki, 2001. Pengusaha kecil dapat memiliki informasi yang berbeda dalam menginterpretasikan nilai informasi
akuntansi. Dengan adanya proses belajar atau pengalaman memahami sistem informasi keuanganberbasis SAK ETAP dapat mengubah persepsi
pengusaha. Menurut Shane dan Clinow 2000 untuk menghindarkan prasangka atau persepsi yang salah mengenai sesuatu fenomena diperlukan
suatu proses belajar atau pengalaman mampu mengubah persepsi seseorang, sedangkan motivasi usaha adalah konsep yang menguraikan
tentang kekuatan – kekuatan yang ada dalam diri setiap individu untuk
memulai dan mengarahkan perilaku.
63
Gambar 2.7 Skema Kerangka Pemikiran
2.9 Perumusan Hipotesis