Pengertian Bestiality Bestiality Sebagai Penyimpangan Seksual

maupun illegal, iklan-iklan yang selalu menampilkan wanita-wanita pesolek dan lain sebagainya, dan ini harus segera disadari oleh umat Islam itu sendiri dan ulama serta pemerintah khususnya.

D. Pengertian Bestiality

Bestiality berasal dari kata bestialis atau bestia yang artinya ialah binatang liar. Akan tetapi Bestiality yang penulis maksud di sini ialah tindakan mencari kepuasan seksual dengan jalan berhubungan seksual dengan binatang. Penyimpangan seks dengan binatang Bestiality dianggap menyimpang karena menjadikan binatang sebagai objek pemuasan seksualnya dan perilaku ini dipandang menyimpang baik dari norma hukum, kaidah agama dan tata susila yang berlaku di masyarakat. Pada zaman dahulu perbuatan ini lebih banyak dilakukan oleh kaum pria dibandingkan wanita. Akan tetapi pada saat ini keadaannya telah terbalik, kaum wanita justru lebih banyak melakukan perbuatan ini dibandingkan pria, khususnya di negara-negara barat. Hewan yang banyak digunakan untuk melakukan hubungan ini adalah anjing dan kera, sebab selain pintar, populasi hewan ini justru lebih banyak dibanding dengan yang lain. Walaupun kasusnya jarang sekali terjadi, namun gejalanya tetap ada. Pada tahun 1768, di Jerman pernah ada seorang petani yang diajukan ke pengadilan atas tuduhan melakukan hubungan seksual dengan binatang peliharaannya. Penyimpangan seksual ini dalam Islam disebut dengan al-Syudzudz al- Hayawaniyyah, . dimana perbuatan ini dilakukan dengan binatang, baik oleh pria maupun wanita.

E. Bestiality Sebagai Penyimpangan Seksual

Seks adalah suatu mekanisme yang mana manusia mampu mengadakan keturunan, oleh karena itu, seks merupakan suatu mekanisme vital, yang mana manusia mengadakan evolusi sepanjang sejarah kehidupan manusia. Naluri seks merupakan naluri yang paling kuat dan keras yang selamanya menuntut adanya jalan keluar. Bilamana jalan keluar tidak dapat memuaskan, maka banyaklah manusia yang mengalami kegoncangan serta melakukan penyimpangan seksual. Bestiality sebagai solusi pemuasan hasrat seksual yang menjadikan binatang sebagai objek pemuas hasrat seksual yang gejalanya semakin dirasakan di masyarakat dan pelakunya semakin bertambah. Pada awalnya bestiality banyak dilakukan oleh pria, akan tetapi seiring berjalanya waktu perbuatan ini banyak dilakukan oleh wanita. Menurut pakar kesehatan bestiality dapat terjadi akibat tingginya hasrat seksual yang tidak terkontrol, dimana para pelaku bestiality merasa tidak puas ketika hanya bersenggama dengan isterinya. Bisa juga perilaku tersebut muncul akibat pengaruh pergaulan seseorang dengan para pelaku bestiality lainnya. 38 Bahkan ada pula meski tidak banyak yang dilatarbelakangi tujuan 38 Ma’ruf Asrori dan Anang Zamroni, Bimbingan Seks Islami, Surabaya: Pustaka Anda,1997,Cet. Ke-1.hal.42 mengamalkan ilmu hitam atau ilmu kebatinan tertentu yang mengisyaratkan “pengelmu” untuk menyetubuhi binatang. 39 Sawitri Supardi Sadarjun mengemukakan bahwa bestiality merupakan deviasi seksual gangguan perkembangan psikoseksual yang sangat membahayakan kejiwaan seseorang. Menurutnya perilaku seks menyimpang ini terjadi karena banyak orang yang terangsang secara seksual bila melihat binatang berhubungan seksual, sehingga membayangkan dirinya berperan sebagai binatang dan terobsesi oleh imajinasi tersebut, dan akhirnya membuka peluang bagi perkembangan ke arah bestiality. Menurut beliau bestiality dapat disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Penderita didominasi oleh pikiran pola relasi seksual pada binatang 2. Refleksi ketakutan dan tidak ada kekuatan dalam melakukan pendekatan terhadap jenis kelamin lain. 3. Hambatan dalam kemampuan bergaul dengan lingkungan sosial pada umumnya dan jenis kelamin lain pada khususnya. 40 Boyke Dian Nugraha mengemukakan bahwa perilaku seksual menyimpang dengan binatang bestiality termasuk kedalam kategori paraphilias diluar batas normal. Menurut Boyke “di Indonesia kasus penyimpangan seksual dengan binatang mungkin masih bisa dihitung oleh jari yang teridentifikasi. Akan tetapi di luar negeri, misalnya Amerika Serikat kasusnya sudah mencapai 39 Marzuki Umar Sa’abah, Seks dan Kita, Jakarta: Gema Insani Press,1997, Cet.Ke- 1,hal.157 40 Http:www.Kompas .comKesehatan News2172007 ratusan bahkan ribuan. Missouri yang merupakan negara bagian Amerika Serikat, bahkan telah melegalisasi hubungan seksual menyimpang tersebut. 41

BAB III TATA KEHIDUPAN SEKSUAL DALAM HUKUM ISLAM