Bestiality dan Dampak Negatifnya

BAB IV BESTIALITY DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM

A. Bestiality dan Dampak Negatifnya

Sebagai konsekuensi logis dari perilaku seks menyimpang adalah munculnya berbagai penyakit kelamin veneral diseases, atau VD, atau disebut juga ‘penyakit hubungan seksual’ sexually transmitted diseases, atau STD. Berbagai penyakit kelamin yang kini terkenal dalam dunia kedokteran adalah: sifilis, gonore, herpes simplex, limprogranuloma venerium, granula Inguinale, trikomonas, kondiloma akuminata, dan Aids Acquired Immune Difeciency Syndrome . Dari berbagai penyakit itu yang paling terkenal, paling berbahaya, dan paling banyak diderita oleh pelaku seks bebas dan pelaku seks menyimpang termasuk pelaku seks menyimpang dengan binatang adalah : sifilis, gonore, herpes progenitalis , dan aids. Sifilis adalah jenis penyakit kelamin yang banyak diderita oleh para pelaku seks menyimpang, sifatnya sulit hilang dan apabila sembuh pada bulan ini akan muncul pada bulan berikutnya dengan rasa sakit dan luka yang hebat. Sifilis sering juga disebut “penyakit raja singa” penyakit ini disebabkan oleh kuman Treponema Pallidium yang jumlahnya lebih banyak terdapat dalam binatang daripada manusia. Penyakit ini dapat ditularkan melalui persenggamaan dengan manusia atau dengan binatang. Sedangkan gonore adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman neisseria gonorrhoeae, Yang mana kuman ini menyerang selaput lendir pada beberapa organ tubuh. Selaput yang paling sering diserang adalah selaput lendir rektum, mata, mulut, dan anus. Kejangkitan Gonore yang paling tinggi terdapat pada saluran kantung kemih uretra. Gejala penyakit ini selain keluarnya nanah berwarna kuning pada alat kelamin, juga terasa nyeri dan panas. Pada dasarnya penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, sama seperti Sifilis, penyakit ini pun dapat menyebabkan cacat bawaan. Herpes progenitalis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus harpes simpleks yang secara bertahap berkembang dan menyebabkan luka lecet yang sangat menyakitkan di sekitar kemaluan, baik laki-laki maupun perempuan. Karena letaknya di permukaan alat kelamin, maka penyakit ini sangat mudah sekali menular. Gejala yang timbul berupa rasa kelenjar rasa digigit-gigit dan gatal. Setelah 2-15 hari muncul bisul kecil, dan pada serangan berikutnya akan timbul infeksi, dan timbul demam dan sakit kepala. Sedangkan penyakit aids acquired immune difeciency syndrome adalah suatu momok yang menakutkan sejak kemunculannya tahun 1980—an sampai saat ini. Menurut hemat penulis, penyakit ini muncul akibat perilaku manusia yang sudah melewati batas normal, maka kehadiran penyakit ini merupakan sebuah laknat dari Allah swt yang telah murka melihat hambanya yang sudah melampaui batas. Kemunculan penyakit ini mulai dirasakan sekitar tahun 1981. Dan pada tahun 1983, Luc Montagnier dari lembaga Pasteur Paris mengumumkan tentang adanya suatu virus maut. Setahun kemudian, Galo membuktikan tentang keberadaan virus ini dengan gejala kehilangan kekebalan tubuh manusia. Adapun cara penularan virus Hiv human immodefeciency syndrome ini adalah melalui berbagai jalan: berhubungan seks, tranfusi darah, alat-alat medis, ibu hamil dan cairan tubuh. Saat ini penularan aids menurut who sekitar 3 orang permenit, Dan sampai akhir 2000, sekitar 21,8 juta orang dewasa dan anak-anak telah meninggal karena hivaids. Selain berbagai penyakit di atas, dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh penyimpangan seksual dengan binatang bestiality ialah: 1. Dari segi psikologis, bestiality dapat mengakibatkan gangguan pada perkembangan psikoseksual seseorang. Sehingga naluri kejiwaan untuk bersetubuh dengan normal menjadi suatu yang tabu karena memandang bestiality sebagai fantasi seks yang dapat memenuhi libido seksualnya. 2. Dari aspek sosial-psikologis, penyimpangan seks dengan binatang bestiality akan menyebabkan pelakunya memiliki perasaan dan kecemasan tertentu, sehingga bisa mempengaruhi kondisi kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. 68 Kualitas sumber daya manusia ini diantaranya adalah: a Kualitas mentalitas. Kualitas mentalitas pelaku yang terlibat penyimpangan seksual dengan binatang bestiality akan rendah, bahkan cenderung memburuk. pelaku bestiality tidak memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi, karena dibayangi masa lalunya. Pelaku bestiality juga cepat menyerah 68 www. Kompas, Jurnal Kesehatan. Com, 28092007 kepada nasib subnitif, tidak sanggup menghadapi tantangan dan ancaman hidup, rendah diri, dan tidak sanggup berkompetisi. b Kualitas keberfungsian keluarga. Seandainya pelaku bestiality menikah dengan cara terpaksa, maka akan mengakibatkan kurang difahaminya peran- peran baru yang disandangnya dalam membentuk keluarga sakinah. c Kualitas pendidikan. Pelaku bestiality akan memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan formal. d Kualitas ekonomi keluarga. Seandainya pelaku bestiality menikah, maka kualitas ekonomi yang dibangun olehnya tidak akan memiliki kesiapan dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. e Kualitas partisipasi dalam pembangunan. Karena kondisi fisik, mental dan sosial yang kurang baik, maka pelaku bestiality tidak dapat berpartisipasi dalam pembangunan. 3. Dari aspek medis, menurut Budi Martino Limonon, pelaku penyimpangan seksual dengan binatang bestiality memiliki banyak konsekuensi, diantaranya: dapat tertular penyakit menular seksual PMS, dapat menyebakan infeksi pada alat vital, dan selain itu, dapat menyebabkan kanker. 69

B. Bestiality Sebagai Jarimah Tindak Pidana