Pomegranat merupakan buah yang kaya akan dua jenis polifenol; antosianin dan tannin. Bagian terlarut polifenol dalam sari buah pomegranat bervariasi antara
0,2 sampai 1 Louba,2007 Sari buah pomegranat yang telah difermentasi dan kulitnya memiliki
antioksidan kuat yang secara signifikan jauh lebih banyak dibandingkan dengan anggur merah dan teh hijau. Di samping memiliki kadar antioksidan tannin dan
flavonoid yang tinggi dalam sari buah dan kulitnya, minyak yang berasal dari biji pomegranat yang dihancukan dan dikeringkan mengandung kira-kira 80 18-
karbon asam lemak, atau disebut juga asam punicic. Biji pomegranate mengandung sejumlah serat, pektin, gula, dan fitoestrogen coumestrol.
Pomegranate merupakan satu dari sedikit buah yang mengandung estrone Louba, 2007
3. Antioksidan dan Radikal Bebas
Berbagai reaksi oksidatif di dalam tubuh memproduksi zat-zat yang disebut radikal bebas
Hassan,2007,Williams,2005
. Radikal bebas adalah zat kimia yang berisi elektron yang sendiri dan tidak mempunyai pasangan. Radikal superoksida
O
2 -
dan radikal hidroksida OH
+
adalah radikal bebas yang sebenarnya. Dua zat lainnya yang berhubungan, menunjuk pada spesies oksigen non-radikal, adalah
hydrogen peroksida H
2
O
2
dan oksigen singlet
1
O
2
. Zat-zat ini dikenal sebagai spesies oksigen reaktif reactive oxygen species, ROS
Williams,2005
. Radikal bebas adalah senyawa tidak stabil yang memiliki medan magnet yang
tidak seimbang yang mempengaruhi struktur moleculer dan reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh Vander,2001. Radikal bebas mungkin sangat reaktif dengan
jaringan di dalam tubuh. Walaupun reaksi oksidatif penting untuk kehidupan, beberapa oksidasi dapat menyebabkan kerusakan seluler dengan mengoksidasi
lemak unsaturated di membrane seluler dan subseluler. Radikal bebas mungkin menyebabkan oksidasi yang tidak diinginkan
Williams,2005
. Radikal bebas dapat menyebabkan jejas pada sel melalui tiga reaksi yaitu, 1
peroksidasi lipid membrane. Ikatan ganda pada lemak tak jenuh polyunsaturated
lipid membrane mudah terkena serangan radikal bebas berasal dari oksigen. Interaksi radikal lemak menghasilkan peroksida, yang tidak stabil dan reaktif, dan
terjadi reaksi rantai autokatalitik; 2 fragmentasi DNA. Reaksi radikal bebas dengan timin pada DNA mitokondria dan nuclear menimbulkan rusaknya untai
tunggal. Kerusakan DNA tersebut telah memberikan implikasi pada pembunuhan sel dan perubahan sel menjadi ganas; 3 ikatan silang protein. Radikal bebas
mencetuskan ikatan silang protein yang diperantarai sulfhidril, menyebabkan peningkatan kecepatan degradasi atau hilangnya aktivitas enzimatik. Reaksi
radikal bebas juga bisa secara langsung menyebabkan fragmentasi polipeptida
Kumar,2005
. Walaupun radikal bebas dapat dibentuk di dalam tubuh, sel-sel tubuh dapat
menghasilkan sejumlah enzim antioksidan seperti superoksida dismutase, glutation peroksidase dan katalase, yang membantu menetralisir radikal bebas dan
mencegah kerusakan seluler
Williams,2005
. Untuk dapat berfungsi dengan baik, harus berisi nutrisi-nutrisi yang penting seperti copper, zink, selenium. Selain itu
antioksidan ini juga terdapat di dalam vitamin E , C dan beta karoten Vander,2001.
4. Rokok