METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross- sectional, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal dengan cara pengumpulan data yang diambil dari rekam medis. 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan September-Oktober 2014. Penelitian ini akan dilakukan pada RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Populasi penelitian ini adalah penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis pada RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara selama 3 minggu pada bulan Juli tahun 2014. 4.3.2 Sampel Kriteria Inklusi Pasien yang terdiagnosis penyakit ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis reguler di RSUP Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. Kriteria Eksklusi 1. Pasien menderita penyakit lain yang dapat mengganggu interpretasi ataupun tidak mampu diukur berat badannya 2. Pasien rawat inap 3. Pasien pindah 4. Pasien meninggal Universitas Sumatera Utara 4.3.3 Subjek yang Diteliti Semua populasi terjangkau yang masuk kriteria inklusi. 4.3.4 Besar Sampel Jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling, dimana seluruh penderita gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisis reguler di RSUP H. Adam Malik 4.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan observasi langsung saat pasien hemodialisis dan wawancara dengan pasien GGK yang menjalani hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik, Medan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah catatan medik dan wawancara dengan pasien GGK yang menjalani hemodialisis. 4.5 Pengolahan dan Analisis Data Data telah diolah secara manual dan dilanjutkan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 20,0 dan dianalisis secara statistik deskriptif. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan dari buku catatan rekam medis di RSUP H. Adam Malik Medan periode September-Oktober 2014 diperoleh data seluruh pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal di instalasi rawat jalan RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 106 pasien. Data yang didapatkan dari rekam medis pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 62 orang sedangkan 44 orang tidak memenuhi syarat sebagai subjek eksklusi, sehingga total subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62 orang yang terdiri pasien laki-laki sebanyak 37 orang dan pasien perempuan sebanyak 25 orang. Didapati bahwa pasien laki-laki lebih banyak daripada pasien perempuan. Karakteristik pasien dalam penelitian ini didominasi oleh kelompok umur 41-60 tahun yaitu sebanyak 38 orang n=62, dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 40 orang n=62, yang memiliki mata pencaharian sebagai wiraswasta sebanyak 24 orang n=62, sudah menikah yaitu sebanyak 51 orang n=62, dan yang baru menjalani hemodialisis selama 1 tahun yaitu sebanyak 45 orang n=62. Pasien yang patuh menjaga IDWG normal sebanyak 36 orang dan pasien yang tidak patuh menjaga IDWG normal sebanyak 26 orang. Tabel 5.1 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan usia Usia Tahun Patuh Tidak Patuh 20 1 3,8 20-40 11 30,6 4 15,4 41-60 20 55,6 19 73,1 60 5 13,9 2 7,7 Total 36 100 26 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal lebih banyak daripada yang tidak patuh. Dari tabel di atas pasien yang patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok usia 41-60 tahun yaitu sebanyak 20 orang 55,6. Sedangkan pasien yang tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok usia 41-60 yaitu sebanyak 19 orang 73,1. Tabel 5.2 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Patuh Tidak Patuh Perempuan 17 47,2 8 30,8 Laki-laki 19 52,8 18 69,2 Total 36 100 26 100 Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 19 orang 52,8. Pasien tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak juga adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 orang 69,2. Tabel 5.3 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan Patuh Tidak Patuh Tidak tamat 1 3,8 SD 2 5,6 1 3,8 SLTP 3 8,3 3 11,5 SLTA 25 69,4 15 57,7 PT 6 16,7 6 23,1 Total 36 100 26 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 25 orang 69,4. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal pun terbanyak pada kelompok orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 15 orang 57,7. Tabel 5.4 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Patuh Tidak Patuh Petani 2 5,6 1 3,8 IRT 8 22,2 4 15,4 Wiraswasta 15 41,7 9 34,6 PNS 4 11,1 4 15,4 Pegawai Swasta 1 2,8 3 11,5 Pelajar 1 2,8 3 11,5 Pensiunan 4 11,1 2 7,7 Tidak Bekerja 1 2,8 Total 36 100 26 100 Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 15 orang 41,7. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal pun terbanyak pada kelompok orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta dengan persentase sebesar 9 orang 34,6. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan status perkawinan Status Perkawinan Patuh Tidak Patuh` Menikah 29 80,6 22 84,6 Belum menikah 4 11,1 3 11,5 Janda duda 3 8,3 1 3,8 Total 36 100 26 100 Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang sudah menikah yaitu sebanyak 29 orang 80,6. Demikian pula halnya dengan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang yang sudah menikah yaitu sebanyak 22 orang 84,6. Tabel 5.6 Tingkat kepatuhan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dalam menjaga IDWG normal berdasarkan lama hemodialisis Lama Hemodialisis Patuh Tidak Patuh 1 tahun 10 27,8 7 26,9 1 tahun 26 72,2 19 73,1 Total 36 100 26 100 Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang yang baru menjalani hemodialisis 1 tahun yaitu sebanyak 26 orang 72,2. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang menjalani hemodialisis reguler 1 tahun yaitu sebanyak 18 orang 69,2. Universitas Sumatera Utara 5.2 Pembahasan Dari 62 penderita GGK yang menjalani HD reguler di RSUP H. Adam Malik Medan didapatkan 58,1 pasien yang patuh dan 41,9 pasien yang tidak patuh dalam menjaga IDWG normal, angka ini lebih rendah dari penelitian Kamaluddin dan Rahayu yang mengatakan 67,3 penderita tidak patuh menjaga IDWG normal dengan tidak patuh mengurangi asupan cairan. Didapati bahwa pasien patuh lebih banyak daripada pasien yang tidak patuh. Hal ini justru sejalan dengan penelitian Akhmad Sapri 2008, yang mendapati bahwa dari 52 responden yang menjalani hemodialisis sebagian besar responden patuh dalam membatasi asupan cairan yaitu sebesar 67,3 dan sesuai pula dengan penelitian I Gusti Agung Tresna Wicaksana yang mendapati bahwa sebanyak 58 responden patuh. Kepatuhan adalah tingkat perilaku penderita dalam mengambil suatu tindakan untuk pengobatan seperti diet, kebiasaan hidup sehat, dan kepatuhan berobat Sackett, dkk, 1979 dalam Bittikaka, 2011. Dalam penelitian ini peneliti ingin meilihat tingkat kepatuhan berdasarkan cara pasien membatasi jumlah asupan cairannya diet sehingga tidak berlebihan yang dihitung berdasarkan IDWG Interdyalitic Weight Gain. Asupan yang bebas dapat menyebabkan beban sirkulasi menjadi berlebihan, dan edema, sedangkan asupan yang terlalu rendah mengakibatkan dehidrasi, hipotensi, dan gangguan fungsi ginjal Suharyanto, 2009 dalam Hidayati, 2012. Kepatuhan pada pasien-pasien gagal ginjal kronik sangat penting untuk diperhatikan karena ketidakpatuhan pasien justru dapat memperberat penyakit pasien dan beban ginjal yang sudah hilang kemampuannya untuk berfungsi secara normal serta dapat berujung dengan kematian. Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok usia 41-60 tahun yaitu sebanyak 55,6. Sedangkan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok usia 41-60 yaitu sebanyak 73,1. Hal ini sejalan dengan penelitian Baraz, Parvardeh, Mohammadi, Braumand 2009 dalam Hidayati 2012 yang menunjukkan bahwa responden gagal ginjal kronik yang menjalani Universitas Sumatera Utara hemodialisis dilihat dari kepatuhan dalam asupan cairan adalah berkisar 40-50 tahun. Usia berkaitan erat dengan tingkat kedewasaan atau maturitas, semakin meningkat usia seseorang maka akan semakin meningkat pula tingkat kedewasaan atau kematangannya baik secara teknis, psikologis, maupun spiritual, serta akan semakin meningkatkan pula kemampuan dalam mengambil keputusan, berpikir rasional, mengendalikan emosi, toleran dan semakin terbuka terhadap pandangan orang lain termasuk keputusannya untuk mengikuti program-program terapi yang berdampak pada kesehatannya Siagian, 2001 dalam Syamsiah, 2011. Pada penelitian ini ditemukan bahwa pasien yang tidak patuh cenderung pada kelompok dewasa madya sekitar 41-60 tahun dibanding kelompok usia lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Marantika 2014 yang mendapati bahwa lebih banyak subjek dewasa madya yang tidak mematuhi anjuran medisnya dibanding subjek dewasa awal maupun lansia. Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 52,8. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Syamsiah 2011 yang mana meneliti hubungan jenis kelamin dengan tingkat kepatuhan dan didapati pria yang patuh sebanyak 62,4 dan wanita yang patuh sebanyak 54,2. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 69,2. Pasien ESRD pada penelitian ini memang didominasi oleh kaum laki-laki. Pada penelitian di Amerika pun menyatakan bahwa angka kejadian ESRD pada kaum laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada wanita Schoolwerth, et al., 2006 dalam Hidayati, 2012. Begitu pula di Jepang angka kejadian ESRD pada kelompok laki-laki lebih besar dibandingkan pada kelompok wanita Wakai, et al., 2004 dalam Hidayati, 2012. Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 69,4. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal pun Universitas Sumatera Utara terbanyak pada kelompok orang dengan pendidikan terakhir SLTA yaitu sebanyak 57,7. Hal ini sejalan dengan penelitian Husna 2014 yang menilai tingkat kepatuhan pasien hemodialisis terhadap diet yang mana pendidikan SLTA terbanyak sebanyak 55,2 dan sejalan pula dengan penelitian di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta yang mendapati bahwan pendidikan SLTA yang mendominasi yaitu sebanyak 77,1. Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok, atau masyarakat Notoadmodjo, 2003. Pendidikan akan memengaruhi tingkat kepatuhan pasien dalam menjaga IDWG tetap normal. Pada pasien dengan pendidikan lebih tinggi pengetahuannya pun lebih luas sehingga memungkinkan pasien tersebut dapat mengontrol dirinya dalam mengatasi masalah yang dihadapi, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, berpengalaman, dan mempunyai perkiraan yang tepat bagaimana mengatasi kejadian serta mudah mengerti tentang apa yang dianjurkan petugas kesehatan, akan dapat mengurangi kecemasan sehingga dapat membantu individu tersebut dalam membuat keputusan Kamaluddin dan Rahayu, 2009. Hal ini diperkuat oleh penelitian Sari 2009 dalam Husna 2014 tentang faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan asupan cairan pasien hemodialisis didapatkan bahwa pasien yang berpendidikan terakhir SLTA mempunyai peluang 3 kali lebih patuh daripada pasien dengan pendidikan terakhir SD. Sarafino Smith 2011 dalam Marantika 2014 menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan membuat pasien semakin mudah memahami dan mengingat anjuran medis sehingga berdampak pada kepatuhan pasien. Berdasarkan Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 41,7. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal pun terbanyak pada kelompok orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta dengan persentase sebesar 34,6. Hasil ini dapat disebabkan karena Universitas Sumatera Utara pada penelitian ini dijumpai karakteristik pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler di RSUP H. Adam Malik Medan didominasi oleh orang- orang dengan mata pencaharian sebagai wiraswasta.. Berdasarkan Tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang sudah menikah yaitu sebesar 80,6. Demikian pula halnya dengan pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang yang sudah menikah yaitu sebesar 84,6. Hasil ini dapat disebabkan karena pada penelitian ini dijumpai karakteristik pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler di RSUP H. Adam Malik Medan didominasi oleh orang-orang yang sudah menikah. Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada kelompok orang yang baru menjalani hemodialisis 1 tahun yaitu sebesar 72,2. Hal ini sejalan dengan penelitian di RSUD Dr. M. M. Dunda Limboto pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa sebanyak 71,4 pasien hemodialisis yang patuh adalah pada golongan yang telah menjalani hemodialisis 1 tahun. Pasien GGK yang menjalani hemodialisis reguler dan tidak patuh menjaga IDWG normal terbanyak pada orang yang menjalani hemodialisis reguler 1 tahun yaitu sebesar 69,2. Menurut penelitian Haynes 1976 dalam Sari 2009 menyatakan bahwa pengobatan jangka panjang yang memaksa untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan seperti mengurangi kalori makanan atau komponen tertentu dalam diet sehari-hari yang memberikan kesan atau sikap negatif bagi penderita untuk dilakukan sehingga cenderung untuk tidak patuh. Hal ini bertentangan dengan apa yang didapatkan dalam penelitian ini yang justru pasien tidak patuh merupakan pasien- pasien yang menjalani hemodialisis 1 tahun. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Koping dengan Resiliensi pada pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

33 241 118

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

3 23 81

Dukungan Keluarga Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa di RSUP.H.Adam Malik Medan

2 24 83

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 11

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 2

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 5

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 19

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014 Chapter III VI

0 0 15

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 1 4

Tingkat Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis Reguler dalam Menjaga IDWG Normal di RSUP H. Adam Malik Medan September-Oktober 2014

0 0 10