Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Perbandingan Mol 1 : 1

Spektrum FT-IR dari produk esterifikasi ditunjukkan pada Gambar 4.3. Pita serapan pada bilangan gelombang 2924 cm -1 dan 2855 cm -1 diberikan oleh υ C-H alifatik dari rantai oleat, υ C=O dari karbonil asam karboksilat pada bilangan gelombang 1721 cm -1 dan pita serapan pada bilangan gelombang 1737 cm -1 menunjukkan regangan υ C=O dari ester. Ini menunjukkan bahwa ester telah terbentuk . Pita serapan ini bergeser sebesar 28 cm -1 dari 1079 cm -1 pada asam oleat Lampiran 1 menjadi 1737 cm -1 pada ester dan didukung juga dengan pita serapan pada bilangan gelombang 1117 cm -1 dan 1169 cm -1 diberikan oleh υ C-O esterSilverstein,1981 Gambar 4.3. Spektrum FT-IR produk esterifikasi asam oleat dengan gliserol pada suhu 140 o C dengan perbandingan mol 2 : 1

4.2. Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Perbandingan Mol 1 : 1

Pada reaksi esterifikasi asam oleat dengan gliserol perbandingan 2 : 1 pada suhu 140 o C ternyata menghasilkan MG hanya 3.34 dan DG 72.09 . MG yang dihasilkan masih sangat kecil, ini mungkin disebabkan oleh suhu yang terlalu tinggi dan jumlah asam oleat yang terlalu banyak. Oleh karena itu untuk menaikkan υ C=O υ C-O υ C-H alifatik perolehan MG, maka pada reaksi esterifikasi asam oleat dengan gliserol diturunkan suhunya menjadi 120 o C dan perbandingan asam oleat : gliserol = 1 : 1. Reaksi esterifikasi antara asam oleat dengan gliserol dalam pelarut n-heksana dengan perbandingan mol asam oleat : gliserol adalah 1 : 1 pada suhu 120 o C selama 10 jam dengan menggunakan katalis 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenilsulfonatodisilana DMTFS menghasilkan campuran monogliserida dan digliserida berupa cairan kental berwarna kuning. Kromatogram produk reaksi esterifikasi asam oleat dengan gliserol dengan perbandingan mol 2 : 1 dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4. Kromatogram produk esterifikasi asam oleat dengan gliserol pada suhu 120 o C perbandingan mol 1 : 1 Gliserol sisa Monooleilgliserol Dioleilgliserol Dari kromatogram produk reaksi esterifikasi asam oleat dengan gliserol pada suhu 120 O C selama 10 jam dengan perbandingan 1 : 1 hanya dapat mengkonversi gliserol sebanyak 75.98 dan 24.01 masih belum bereaksi. Dari yang 75.98 gliserol yang terkonversi, terbentuk monooleilgliserol sebanyak 70.17 dan dioleilgliserol sebanyak 5.76 dan trigliserida tidak terbentuk. Spektrum FT-IR dari produk esterifikasi yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar 4.5. Pita serapan pada bilangan gelombang 2924 cm -1 dan 2855 cm -1 diberikan oleh υ C-H alifatik dari asam oleat, υ C=O dari karbonil asam karboksilat pada bilangan gelombang 1721 cm -1 dan pita serapan pada bilangan gelombang 1737 cm -1 menunjukkan regangan υ C=O dari ester. Ini menunjukkan bahwa ester telah terbentuk. . Pita serapan ini bergeser sebesar 28 cm -1 dari 1709 cm -1 pada asam oleatLampiran 1 menjadi 1737 cm -1 pada υ C=O pada ester dan didukung juga dengan pita serapan pada bilangan gelombang 1117 cm -1 dan 1169 cm -1 diberikan oleh υ C-O ester Silverstein, 1981. Gambar 4.5. Spektrum FT-IR produk esterifikasi asam oleat dengan gliserol pada suhu 120 o C perbandingan mol 1 : 1 Monogliserida yang diperoleh pada reaksi esterifikasi asam oleat dengan gliserol pada rasio mol 1 : 1 masih sedikit yaitu 5.76 , hal ini dikarenakan gugus OH posisi 1 dan 3 pada gliserol sama sifatnya sehingga digliserida lebih mudah terbentuk. Dengan mengurangi konsentrasi asam oleat dapat meningkatkan kadar monogliserida. Sehingga dicoba untuk melakukan reaksi esterifikasi asam oleat dengan gliserol dengan rasio mol 1 : 2.

4.3. Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Perbandingan Mol 1 : 2

Dokumen yang terkait

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

3 82 63

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 4 49

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 8 63

Pembuatan 1,2,3-trioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol Menggunakan Katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 13

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 12

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 2

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 5

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 12

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 3

Pembuatan Monooleilgliserol Dan Dioleilgliserol dari Esterifikasi Asam Oleat dengan Gliserol menggunakan katalis 1,1-dimetil- 1,1,2,2- tetrafenilsulfonatodisilana

0 0 1