Bukti empiris penelitian ini menemukan pengaruh secara langsung dan negatif antara struktur modal terhadap nilai perusahaan terjadi pada tahun 2004 sampai
dengan tahun 2006 meskipun pengaruh antara struktur modal terhadap nilai perusahaan adalah lemah.
4.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi pertumbuhan perusahaan sebesar -0.191 dengan signifikansi 0.496, yang berarti bahwa setiap ada penurunan pertumbuhan perusahaan sebesar 1 satuan
maka akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.191 satuan. Namun penurunan pertumbuhan perusahaan tersebut tidak mempengaruhi pergerakan
nilai perusahaan di kalangan investor. Hasil temuan ini terbukti menolak hipotesis 2 H
2
yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus
menjawab rumusan masalah kedua penelitian ini. Hasil temuan ini tidak konsisten dengan temuan yang dilakukan oleh Sriwardany
2006 yang menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh langsung dan positif terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2000 sampai tahun 2004 dengan 156 perusahaan. Ketidak konsistenan hasil penelitian ini diduga dipengaruhi oleh
ukuran penentuan pertumbuhan perusahaan, dimana penelitian terdahulu mengukur
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
pertumbuhan perusahaan sebagai variabel independen dengan rasio Tobins’q dan perubahan harga saham sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan akar
kuadat dari perubahan total aktiva sebagai pertumbuhan perusahaan dengan periode penelitian tahun 2004 sampai tahun 2006.
Tabel 20 menunjukkan bahwa total aktiva tahun 2004 dibandingkan total aktiva tahun 2006 meningkat 155 dan diikuti dengan perubahan total aktiva yang menurun
sebesar 95 pada tahun 2004 sebesar 17.20 menjadi 16.29 pada tahun 2006. Namun selain itu juga, peningkatan total aktiva diprediksi meningkatnya dari hasil kegiatan
investasi, yang ditunjuki dengan peningkatan aktiva tetap dari tahun 2004 sampai tahun 2006. Peningkatan total aktiva diduga berasal dari penunggakan piutang dagang
yang meningkat, jumlah persediaan perusahaan yang tinggi sehingga terjadi kapasitas yang menganggur dari jumlah persediaan tersebut lihat tabel 21. Besarnya
peningkatan total aktiva perusahaan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 tidak diikuti oleh besarnya perubahan total aktiva. Hal ini disebabkan besarnya perubahan
total aktiva perusahaan pada tahun ini lebih kecil dari besarnya perubahan total aktiva perusahaan pada tahun sebelumnya. Akibatnya perubahan total aktiva perusahaan
pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 95, dan setiap turunnya perubahan total aktiva perusahaan tersebut menaikkan nilai
perusahaan yang diukur dengan harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku ekuitas perlembar saham. Bukti empiris menyatakan bahwa turunnya nilai perubahan
total aktiva perusahaan tersebut tidak mempengaruhi pada nilai perusahaan.
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.2.3 Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap