perlembar saham mencerminkan kinerja perusahaan di masyarakat umum, dimana nilai pasar pada suatu saat dapat dipengaruhi oleh pilihan dan tingkah laku dari
mereka yang terlibat dipasar, suasana psikologis yang ada dipasar, sengitnya perang pengambilalihan, perubahan ekonomi, perkembangan industri, kondisi politik, dan
sebagainya Helfert,1997:290.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Bukti penelitian empiris yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti tentang pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Wahyudi dan Hartini 2004 melakukan penelitian tentang Implikasi struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan: dengan keputusan keuangan sebagai variabel
intervening. Sampel penelitiannya dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun
2003 dengan tahun 2002 sebagai komperasinya, kecuali untuk perusahaan perbankan dan lembaga keuangan lainnya serta perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah
Republik Indonesia. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan price book value harga pasar perlembar saham atas nilai perlembar saham,
sedangkan variabel independen terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan deviden.
Untuk melihat pola hubungan yang mengungkap pengaruh seperangkat variabel terhadap variabel lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Pola
hubungan dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasilnya menunjukkan
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
bahwa Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan investasi dan keputusan pendanaan tetapi tidak pada kebijakan deviden, Struktur kepemilikan
intitusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan maupun nilai perusahaan, Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi
keputusan investasi dan kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan
baik secara langsung maupun melalui keputusan pendanaan. Shin dan Stulz 2000 meneliti dengan judul firm value, risk, and growth
opportunities. Penelitian yang dilakukannya membahas tentang perubahan risiko ekuitas perusahaan terhadap nilai perusahaan. Penelitiannya dimulai dengan
perusahaan yang tercatat di COMPUSTAT periode 1965 sampai dengan tahun 1992. variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Tobins’Q,
sedangkan variabel independennya adalah risiko yang diukur dengan stock return dan pertumbuhan perusahaan diukur dengan volatilitas equity. Risiko terdiri dari
systematic equity risk dan unsystematic equity risk serta total equity risk dan data diperolehnya pada CRSP database. Hasilnya menunjukkan bahwa perubahan
systematic equity risk berhubungan positif terhadap perubahan nilai perusahaan. Perubahan unsystematic equity risk berhubungan negatif terhadap perubahan nilai
perusahaan. Hubungan negatif antara perubahan total equity risk terhadap perubahan nilai perusahaan, yang berarti bahwa dengan adanya kesempatan pertumbuhan pada
perusahaan kecil akan mengurangi dampak yang merugikan dari peningkatan risiko terhadap nilai perusahaan. Hubungan positif antara perubahan total equity risk
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
terhadap nilai perusahaan, yang berarti bahwa dengan adanya kesempatan pertumbuhan pada perusahaan besar maka perusahaan tersebut dapat dengan mudah
akses ke pasar modal dan skala ekonomi dari risiko manajemen. Driffield, et.al 2007 melakukan penelitian dengan judul How Does Ownership
structure affect capital structure and firm value. Periode sample penelitian dimulai tahun 1994 sampai dengan tahun 1998. variabel dependennya adalah leverage yang
diukur dengan debt to asset ratio DAR dan nilai perusahaan diukur dengan menggunakan rasio Tobins’Q, sedangkan variabel independennya adalah stuktur
kepemilikan. Dalam penelitiannya menggunakan variabel kontrol yang berfungsi untuk mengontrol hubungan antara variabel dependen terhadap variabel independen,
variabel kontrol tersebut terdiri dari ukuran perusahaan log total asset, umur perusahaan, investasi dan kesempatan pertumbuhan meliputi pertumbuhan penjualan
berdasarkan tahun sebelumnya dan modal yang dikeluarkan untuk saham sebagai investasi perusahaan dalam melakukan penilaian perusahaan, diversifikasi sebagai
pengklasifikasian perusahaan . Hasilnya menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan untuk struktur kepemilikan terhadap leverage DAR dan nilai perusahaan
Tobin’Q di Indonesia, Korea, Malaysia. Dan tidak signifikan di Thailand. Hasnawati 2005 meneliti dengan judul Implikasi Keputusan Investasi,
Pendanaan, dan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Penelitiannya bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan keuangan keputusan investasi, keputusan pendanaan,
kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan. Periode penelitiannya adalah tahun 2001, dan diperoleh populasinya adalah 259 perusahaan di Jakarta Stock Exchange.
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan price book value, sedangkan variabel independennya adalah keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden. Penelitiannya mengungkapkan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung antara variabel independen
terhadap variabel dependen, dengan menggunakan Structural Equation Model SEM. Hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial keputusan investasi, pendanaan
dan kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, Kebijakan deviden secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan dan secara tidak langsung
keputusan investasi mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan deviden dan keputusan pendanaan.
Solihah dan Taswan 2002 meneliti dengan judul pengaruh kebijaksanaan hutang terhadap nilai perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Perusahaan yang menjadi populasinya adalah seluruh perusahaan manufaktur yang go publik sejak tahun 1993 sampai dengan 1997. Sampel dipilih dengan menggunakan
metode purposive sampling dengan jumlah 95 sampel. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan price book value, sedangkan
variabel independennya terdiri dari kebijakan hutang, insider ownership, profitabilitas perusahaan dan ukuran perusahaan. Untuk melihat pola hubungan yang
mengungkapkan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pemodelan dilakukan dengan
Linear Structural Relations LISREL atau Structural Equation Modeling SEM. Hasilnya menunjukkan bukti bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan Modigliani and Miller pada tahun 1963 bahwa dengan memasukkan pajak
penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Insider Ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Dengan demikian, temuannya mengindikasikan bahwa insider ownership merupakan insentif bagi peningkatan kinerja perusahaan. Profitabilitas yang
meningkat juga akan meningkatkan nilai perusahaan. Jika terjadi pada perusahaan yang berukuran besar maka menjadi konsisten dalam meningkatkan nilai perusahaan.
Namun demikian insider harus diwaspadai sebab akan sangat berani mengambil risiko dalam kebijakan hutang demi tercapainya nilai perusahaan.
Sugihen 2003 meneliti dengan judul pengaruh struktur modal terhadap produktivitas aktiva dan kinerja keuangan serta nilai perusahaan industri manufaktur
terbuka di Indonesia. Perusahaan yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari tahun 1995 sampai dengan
tahun 2000. sampel dipilih dengan menggunakan kriteria penentuan sampel, jumlah sampel dalam penelitiannya adalah 98 perusahaan. Variabel dependennya terdiri dari
produktivitas aktiva yang diukur dengan menggunakan sales to asset ratio SAR, nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan market to book value of equity
MVE dan market to book ratio MBR, kinerja keuangan diukur dengan menggunakan return on asset ROA dan basic earning power BEP, sedangkan
variabel independennya terdiri dari struktur modal diukur dengan menggunakan equity to asset ratio EAR dan debt to asset ratio DAR, aktivitas investasi diukur
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
dengan menggunakan account receveivable turnover ART dan inventory turnover ITO dan fixed asset turnover FAT, aktivitas operasi diukur dengan menggunakan
gross profit margin GPM dan operating profit margin OPM dan net profit margin NPM. Untuk melihat pola hubungan yang mengungkapkan pengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pemodelannya dilakukan dengan Structural Equation Model SEM terdiri
dari measurement model model pengukuran dan structural model model structural. Proses analisis jalur dalam penelitiannya menggunakan program aplikasi
AMOS versi 4,01. Hasilnya menunjukkan bahwa struktur modal secara langsung tidak berpengaruh positif terhadap aktivitas investasi, struktur modal secara langsung
berpengaruh positif terhadap aktivitas operasi, struktur modal secara tidak langsung berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel produktivitas aktiva melalui
aktivitas investasi, struktur modal secara tidak langsung berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja keuangan melalui aktivitas operasi, produktivitas
aktiva secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan, produktivitas aktiva secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan, kinerja keuangan secara langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal berpengaruh tidak langsung negatif
terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berlawanan dengan prediksi tradeoff theory.
Sriwardany 2006 meneliti dengan judul pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan struktur modal dan dampaknya terhadap perubahan harga saham
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
pada perusahaan manufaktur Tbk. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dari
tahun 2000 sampai dengan tahun 2004, sifat dari penelitiannya adalah sensus semua populasi dijadikan sampel, dengan demikian perusahaan yang diteliti dalam
penelitiannya adalah 156 perusahaan. Variabel dependennya adalah perubahan harga saham, variabel independennya adalah pertumbuhan perusahaan yang diukur dengan
menggunakan Tobins’Q, variabel interveningnya adalah kebijaksanaan struktur modal yang diukur dengan menggunakan debt to asset ratio DAR. Untuk melihat
pola hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan bantuan program
SPSS. Hasilnya menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap perubahan harga saham, hal ini berarti bahwa informasi tentang
adanya pertumbuhan perusahaan akan direspon positif oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga saham. Pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh yang
negatif terhadap kebijaksanaan struktur modal, yang memberi arti bahwa jika perusahaan akan melakukan pertumbuhan maka manajer akan menetapkan struktur
modal yang lebih banyak menggunakan ekuitas dari pada hutang. Struktur modal mempunyai pengaruh negatif terhadap harga perubahan harga saham, yang memberi
arti bahwa jika kebijaksanaan struktur modal perusahaan lebih banyak menggunakan hutang maka akan terjadi penurunan harga saham. Pertumbuhan perusahaan
mempunyai pengaruh yang langsung terhadap perubahan harga saham.
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
2.3 Kerangka Konseptual