2 1
-1 -2
-3 -4
Regression Standardized Predicted Value
6 4
2
-2
R eg
ression Stud
enti zed Residu
al
Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y Scatterplot
ZPRED. Dimana Y adalah nilai residual dan X adalah nilai yang telah prediksi. Adapun grafik scatterplot dalam uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar 10
berikut ini:
Gambar 10. Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heterokedastisitas.
4.1.3 Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Pengujian hipotesis 1 dilakukan untuk menguji apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 11
berikut ini:
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 11. Nilai R Square Hipotesis 1
Model R
R Square Adjusted R Square
1 .210a
.044 .037
a Predictors: Constant, Struktur Modal X1 b Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R
2
sebesar 0.044 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel
independen sebesar 4.4. Dengan kata lain 4.4 nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel struktur modal, sedangkan 95.6 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
diikutkan dalam penelitian ini.
Tabel 12. Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 1
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
2.650 1
2.650 6.110
.015a Residual
57.696 133
.434 Total
60.346 134
a Predictors: Constant, Struktur Modal X1 b Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dari tabel diatas didapat nilai F
hitung
sebesar 6.110 dengan probabilitas 0.015 yang telah menguji pengaruh antara variabel independen struktur modal terhadap
variabel dependen nilai perusahaan, karena probabilitas tersebut jauh lebih kecil dari 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa struktur modal berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Tabel 13. Model Hipotesis 1
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.483 .126
11.769 .000
Struktur Modal X1 -.241
.098 -.210
-2.472 .015
a Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Dari tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel struktur modal yang negatif memberi makna bahwa informasi tentang struktur modal perusahaan
dapat direspon terbalik oleh investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan maka model untuk
hipotesis 1 adalah sebagai berikut: Modal
Struktur Perusahaan
Nilai 241
. 483
. 1
− =
Pengujian hipotesis 2 dilakukan untuk menguji apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis 2 dapat
dilihat pada tabel 14 berikut ini:
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 14. Nilai R Square Hipotesis 2
Model R
R Square Adjusted R
Square 1
.059a .003
-.004 a Predictors: Constant, Pertumbuhan Perusahaan X2
b Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R
2
sebesar 0.003 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel
independen sebesar 0.3. Dengan kata lain 0.3 nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel pertumbuhan perusahaan, sedangkan 99.7 dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak diikutkan dalam penelitian ini.
Tabel 15. Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 2
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
.211 1
.211 .466
.496a Residual
60.135 133
.452 Total
60.346 134
a Predictors: Constant, Pertumbuhan Perusahaan X2 b Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dari tabel 15 didapat nilai F
hitung
sebesar 0.466 dengan probabilitas 0.496 yang telah menguji pengaruh antara variabel independen pertumbuhan perusahaan
terhadap variabel dependen nilai perusahaan, karena probabilitas tersebut jauh lebih besar dari 0.05. Maka dapat dikatakan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Tabel 16. Model Hipotesis 2
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B Std. Error
Beta 1
Constant 1.276
.119 10.699
.000 Pertumbuhan
Perusahaan X2 -.191
.279 -.059
-.683 .496
a Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Dari tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel pertumbuhan perusahaan yang negatif memberi makna bahwa informasi tentang pertumbuhan
perusahaan dapat direspon terbalik oleh investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan maka
model untuk hipotesis 2 adalah sebagai berikut: Perusahaan
n Pertumbuha
Perusahaan Nilai
191 .
276 .
1 −
= Pengujian hipotesis 3 dilakukan untuk menguji pengaruh struktur modal dan
pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini:
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Tabel 17. Nilai R Square Hipotesis 3
Model R
R Square Adjusted R Square
1 .211a
.045 .030
a Predictors: Constant, Pertumbuhan Perusahaan X2, Struktur Modal X1 b Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7 Nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R
2
sebesar 0.045 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel
independen sebesar 4.5. Dengan kata lain 4.5 nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel struktur modal dan pertumbuhan perusahaan, sedangkan 95.5 dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.
Tabel 18. Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 3
Model Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
2.687 2
1.343 3.075
.050a Residual
57.660 132
.437 Total
60.346 134
a Predictors: Constant, Pertumbuhan Perusahaan X2, Struktur Modal X1 b Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
Dari tabel 18 didapat nilai F
hitung
sebesar 3.075 dengan probabilitas 0.050 yang telah menguji pengaruh antara variabel independen struktur modal dan pertumbuhan
perusahaan terhadap variabel dependen nilai perusahaan, karena probabilitas tersebut sama dengan 0.05. Maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi nilai perusahaan atau pada 0.05 struktur modal dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Tabel 19. Model Hipotesis 3
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 1.507
.152 9.899 .000
Struktur Modal X1 -.237
.099 -.205
-2.381 .019 Pertumbuhan Perusahaan
X2 -.080
.279 -.025
-.288 .774 a Dependent Variable: Nilai Perusahaan Y
Sumber: Lampiran 7
Dari tabel 19 di atas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel struktur modal dan pertumbuhan perusahaan yang negatif memberi makna bahwa informasi tentang
struktur modal dan pertumbuhan perusahaan dapat direspon terbalik oleh investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Dengan demikian, berdasarkan uji hipotesis
yang telah dilakukan maka model untuk hipotesis 3 adalah sebagai berikut:
Perusahaan n
Pertumbuha Modal
Struktur Perusahaan
Nilai 080
. 237
. 507
. 1
− −
=
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari nilai
koefisien regresi struktur modal sebesar -0.241 dengan signifikansi 0.015, yang berarti bahwa setiap adanya penurunan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan
sebesar 1 satuan akan berpengaruh pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.241 satuan. Hasil temuan ini terbukti menerima hipotesis 1 H
1
yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan sekaligus menjawab
perumusan masalah pertama penelitian ini. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan temuan yang telah dilakukan oleh
Solihah dan Taswan 2002, yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang go publik di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1993 sampai dengan tahun 1997 atau secara tepatnya terjadi sebelum krisis moneter dan pada awal tahun terjadinya
krisis moneter. Ketidak konsistenan hasil penelitian ini diduga, pada tahun 1993 sampai tahun 1997 terjadi perubahan perekonomian dimana meningkatnya nilai
rupiah terhadap kurs dollar, suku bunga bank, tingkat inflasi sehingga berpengaruh pada peningkatan penggunaan hutang. Meskipun kebijakan hutang oleh penelitian
terdahulu diukur dengan rasio dari total hutang terhadap total ekuitas sedangkan nilai perusahaan diukur dengan rasio dari harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku
ekuitas perlembar saham. Alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation
Eli Safrida: Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta, 2008.
USU e-Repository © 2008