Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia

bahwa latihan adalah peroses membantu pegawai untuk memperoleh efektifitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan- kebiasaan fikiran dan tindakan, kecepatan, pengetahuan dan sikap-sikap. Jika dilihat dari defenisi diatas pengertian latihan hampir sama dengan pengembangan, tetapi sebenarnya masih ada beberapa yang terdapat di dalamnya. Dimana latihan diartikan mendidik dalam arti sempit sementara pengembangan mengandung suatu pengertian tentang pertumbuhan dan kematangan tetapi yang pasti latihan merupakan bagian dari pengambangan itu sendiri. Adapun pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. pengembangan secara informal yaitu pegawai atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. b. Pengembangan secara informal yaitu pegawai ditugas oleh lembaga maupun yang dilakukan oleh lambaga-lembaga pendidikan atau latihan. Pengembangan secara formal ini dilakukan oleh lembaga karena tuntunan pekerjaan saat ini ataupun untuk persiapan keahlian dan keterampilan pada masa yang akan datang.melayu S.P. Hasibuan,1994:80

1.4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengembangan sumber daya manusia

Dalam pengembangan sumber daya menusia di kenal dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang termaksud dalam faktor internal adalah: 1. Misi dan Tujuan Lembaga Universitas Sumatera Utara Setiap lembaga mempunyai misi dan tujuan yang ingin dicapainya. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan perencanaan yang baik serta implementasi perencanaan tersebut secara tepat. Pelaksanaan kegiatan atau program lembaga dalam rangka mencapai tujuan ini di perlukan kemampuan tenaga atau sumber daya manusia dan ini hanya dapat dicapaii dengan pengembangan sumber daya manusia dalam lembaga tersebut. 2. Strategi Pencapai Tujuan Misi dan tujuan lembaga mempunyai persamaan dengan lembaga lain,tetapi strategi untuk mencapai misi dan tujuan tersebut berbeda. Karena setiap lembaga mempunyai strategi tertentu, untuk itu diperlukan kemampuan pegawai dalam memperkirakan dan mengantisipasi keadaan diluar yang dapat mempunyai dampak terhadap lembaga. Sehingga strategi yang disusunnya sudah memperhitungkan dampak yang akan terjadi didalam lembaganya. Hal ini semua akan mempengaruhi perkembangan sumber daya manusia dalam lembaga itu. 3. Sifat Dan Jenis Kegiatan Sifat dan jenis kegiatan lembaga sangat penting pengaruhnya terhadap pengembangan sumber daya manusia dalam lembaga bersangkutan. Suatu lembaga yang sebagian besar melaksanakan kegiatan teknis maka pola pengembangan sumber daya manusia akan berbeda dengan perusahan bersifat ilmiah. 4. Jenis Teknologi Yang Digunakan Sudah tidak asing lagi bahwa setiap lembaga dewasa ini telah menggunakan teknologi yang bermacam-macam, dari paling yang saderhana sampai yang paling canggih.Hal ini perlu dipertimbangkan dalam program pengembangan sumber daya manusia pada lembaga tersebut. Pengembangan sumber daya manusia disini diperlukan baik untuk Universitas Sumatera Utara mempersiapkan tenaga guna menangani dan mengoperasikan teknologi itu akan mungkin terjadinya otomatisasi Kegiatan-kegiatan yang semula dilakukan oleh manusia. Sedangkan yang termasuk kedalam faktor eksternal adalah: 1. Kebijaksanaan pemerintah Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah baik yang dikeluarkan melalui perundang- undangan, peraturan-peraturan pemerintah, surat-surat keputusan menteri atau pejabat pemerintah dan sebagainya adalah merupakan arah yang harus diperhitungka n oleh lembaga. Kebijaksanaan-kebijaksanaan tersebut sudah barang tentu akan mempengaruhi program-program pengembangan sumber daya manusia dalam lembaga bersangkutan. 2. Sosio-Budaya Masyarakat Faktor sosio-budaya masyarakat tidak bisa diabaikan oleh suatu lembaga.Hal ini dapat dipahami kerena suatu lembaga apapun, didirikan untuk kepentingan masyarakat yang mempunyai latar belakang sosio-budaya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam mengembangkan sumber daya manusia dalam suatu lembaga, faktor ini perlu dii pertimbangkan. 3. Pengembangan ilmu Pengetahuan dan teknologi Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diluar lembaga dewasa ini telah sedemikian pesatnya. Sudah barang tentu suatu lembaga yang baik harus mengikuti arus tersebut. Untuk itu maka lembaga harus mampu untuk memilih teknologi yang tepat untuk lembaganya. Untuk itu maka kemampuan pegawai pada suatu lembaga harus diadaptasikan dengan kondisi tersebut Notoatmojodjo, 1992:10-12. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan metodenya, menurut Andrew F.Sikula dalam Hasibuan,1994:85 pengembangan terdiri atas beberapa bagian,yaitu: 1. On the Job merupakan metode dimana peserta latihan langsung bekerja ditempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan dibawah bimbingan seorang pengawas. 2. Vastibule merupakan metode latihan yang dilakukan didalam kelas atau bengkel yang biasanya diselenggarakan dalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada pegawai baru atau melatih mereka mengerjakan pekerjaan tersebut. 3. Demonstration adalah metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagamana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan 4. Simulation merupakan metode yang menampilkan situasi atau kejadian semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya merupakan tiruan saja 5. Apprenticepship adalah suatu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para pegawai yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaannya 6. Classroom Methods dalam metode classroom ini terbagi lagi atas: a. Lecture ceramah atau kuliah dalam metode ini pelatih mengerjakan teori-teori yang diperlukan, sedang yang dilatih mencatatnya serta mempersiapkannya. Teknik kuliah ini cenderung diterapkan dengan komunikasi searah saja b. Conference Rapat Universitas Sumatera Utara Dalam metode ini pelatih memberikan suatu masalah tertentu dan peserta mengembangkannya ikut serta berpartisipasi dalam memecahkan makalah tersebut. mereka harus mengemukakan idenya-idenya, sarana-sarananya dan mendiskusikan serta menetapkan kesimpulannya. Pada metode ini, pelatih yang dilatih sama-sama berperan aktif serta dilaksanakan dengan komunikasi dua arah c. Programmed Instruction Dalam metode ini peserta dapat belajar sendiri, sebap langka-langka pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan komputer tetapi bisa juga melalui buku, pedoman- pedoman atau mesin pengajar. d. Metode Studi Kasus Dalam metode ini pelatih memberikan sesuatu khusus kepada peserta pengembangan. Peserta ditugaskan untuk mengidentifikasikan masalah, menganalisis situasi dan merumuskan penyelesaiannya. Dan metode kasus ini peserta diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan keterampilanya dalam mengambil keputusan. e. Role Playing Dalam metode ini beberapa orang peserta ditujukan untuk memainkan sesuatu peranan dalam sebuah organisasi tiruan, jadi semacam sandiwara. Tujuannya adalah peserta dapat membina suatu interaksi yang harmonis dari bawahannya kelak. f. Metode Diskusi Metode ini bertujuan agar pengisian peserta berani memberikan pendapat serta cara bagaimana meyakinkan orang lain percaya terhadap pendapat ini. Universitas Sumatera Utara g. Metode Seminar Metode ini bertujuan untuk mengembangkan keahlian dan kecakapan peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif mengenai pendapat orang lain. Sedangkan menurut Dr. H. Achmad S. Ruky 2006:246 Metode pelatihan pengembangan sumber daya manusia dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu: 1. Metode Informational metode ini pada dasarnya bersifat pemberian informasi atau trasmittal yang menggunakan lebih banyak teknik “komunikasi satu arah” untuk men-trasmit informasi kepada peserta.termasuk dalam kelompok ini adalah ceramahkuliah, penggunaan alat audio visuals, self directed learning SDL atau independent study dan programmed instruction. Dari penjelasan tersebut, terlihat jelas bahwa dalam suasana pelatihan yang menggunakan metode ini peserta akan lebih banyak pasif. Mereka lebih banyak “mendengar sehingga cepat lupa” atau hanya bisa “membaca sehingga bisa ingat” tetapi belum bisa melakukan Para pakar pelatihan pada dasarnya sepakat bahwa metode ini tidak efektif untuk program pelatihan orang dewasa. Metode ini lebih tepat untuk pogram belajar sendiri seperti layaknya pendidikan tertulis jarak jauh. 2. Metode Experiental dalam metode ini, peserta melakukan interaksi aktif dengan instruktur, alat simulasi atau komputer, atau peserta lain untuk mempraktekkan keterampilan yang baru dipelajari. Metode-metode yang masuk dalam kelompok experiental adalah: a. On the Job Training OJT Universitas Sumatera Utara pelatihan ini diberikan oleh atasan langsung pegawai atau oleh pelatih khusus sambil melaksanakan pekerjaannya. b. Computers Based Training CBT Dalam metode ini, peserta pelatihan berinteraksi dengan komputer yang sudah diprogram dengan instruksi-instruksi tertentu. c. Equipment Simulators Para peserta berada dalam lingkungan yang dibuat sedemikian rupa mirip lingkungan kerja sebenarnya. Contoh yang paling tepat adalah pelatihan untuk pilot dan para calon pramugarapramugari. d. Games, Simulasi, Analisis dan Pemecahan Studi Kasus, Main Peran Role Play Teknik-teknik ini biasanya digunakan untuk pelatihan tingkat manajerial dan supervisor dalam mata pelajaran manajemen, kepemimipinan, hubungan antarmanusia, keterampilan menjual dan juga kasus bisnis, pemasaran, keungan dan manajemen stratejik. Beberapa teknik yang disebut sering kali dilaksanakan diluar ruangan misalnya games, simulasi dan pemecahan masalah. Metode ini dikenal sebagaii pelatihan outward bound. e. Behavior Modeling Model Prilaku dan Sensitivity Training Pelatihan Kepekaan Teknik ini banyak dipergunakan untuk pelatihan yang bertujuan mengubah sikap, persepsi, sistem nilai, dan prilaku peserta. Universitas Sumatera Utara 2.Teknologi Informasi Teknologi merupakan kumpulan pengetahuan baik yang terdapat pada kurun masa sebelum industrilisasi modern maupun yang berkaitan dengan masyarakat –masyarakat industri . teknologi dari bahasa latin texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi tidak seharusnya dibatasi pada penggunaan mesin-mesin saja.Menurut Rogers dikutip dari Rahadjo,1996 mengatakan bahwa teknologi merupakan sebuah desain untuk tindakan intrumental yang berfungsi mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab-akibat yang mungkin terjadi dalam upaya pencapaian hasil yang diharapkan . sedangkan informasi menurut Gordon B.Davis 1993:28 adalah data yang telah menjadi sebuah keputusan saat ini dan saat mendatang. Informasi merupakan faktor yang penting dan harus memiliki oleh setiap perusahaan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan teknologii informasi adalah suatu alat yang dapat mengelolah data menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi yang menerimanya. Menurut Mc Keown dikutip dari M. Suyanto, 2005 teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Menurut Williams, Sawyer dikutif dari M. Suyanto, 2005 teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanifulasi, menyimpan, mengkombinasikan, dan atau menyampaikan informasi. Sedangkan Menurut Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, Perkins dikutip dari M. Suyanto, 2005 teknologi informasi merupakan kombinasi teknologi komputer perangkat Universitas Sumatera Utara Keras dan perangkat lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan transmisi informasi. Tanpa informasi, suatu lembaga tidak akan dapat bertahan lama karena arus informasi bagi kehidupan dan kelanggengan suatu lembaga adalah ibaratkan aliran darah dalam tubuh manusia. Dengan tersedianya sebagai bentuk informasi dan seiring dengan lajunya gerak pembangunan, lembaga-lembaga semangkin banyak memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektifitas, produktifitas dan efisiensi kerja mereka. Informasi yang tersedia dimanfaatkan dan diarahkan sesuai dengan tujuan dari lembaga-lembaga bersangkutan. Perkembangan teknologi informasi terus mengalami perubahan dalam waktu yang tidak dapat diperhitungkan, yang mengakibatkan teknologi yang dimiliki oleh lembaga sebelumnya menjadii usang.Apabila suatu lembaga ingin tetap Up to date, maka lembaga tersebut harus mengikuti perkembangan teknologi. Terutama pada lembaga yang mengelola jasa informasi, sudah sepantasnya mengikuti perkembangan teknologi informasi tersebut Sebagaimana dijelaskan pada alinea sebelumnya bahwa teknologi informasi merupakan suatu bentuk alat yang dapat mengelola data menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi yang menerimanya, dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa teknologi terdiri dari seperangkat hardware perangkat keras dan software perangkat lunak. Untuk menghasilkan hardware dan software ini tidak semua orang mampu untuk menghasilkannya hanya orang yang berkecimbung di dalam lingkup teknologi informasilah yang mengerti dengan hal ini. Sementara orang-orang awam hanya mampu menggunakannya setelah setelah hasil teknologi tersebut telah diolah sedemikian rupa untuk dapat digunakan, seperti microsoft word atau internet. Oleh sebab itu agar tetap dapat Universitas Sumatera Utara mengikuti perkembangan teknologi informasi, maka sesorang harus dapat mengembangkan dirinya untuk mempelajari hasil-hasil teknologi yang diciptakan. Oleh sebab itu, jika suatu perusahaan tersebut harus terus melakukan pengembangan pegawai, seperti pelatihan, dengan adanya pengembangan pegawai dalam menghadapi setiap kemajuan teknologi informasii maka lembaga tersebut akan dapat mencapai produktifitas yang diharapkan. Istilah teknologi informasi mulai dipergunakan secara luas dipertengahan tahun 1980- an . teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi komunikasi. Defenisi dari kata informasi sendiri secara internasional telah disepakati sebagai “hasil dari pengelolahan data”yang secara prinsip memiliki nilai yang lebih dibandingkan data mentah. Komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama cikal bakal yang dapat melakukan proses pengelolahan data menjadi informasi Indrajit,2000:3.

2.1 Manfaat Teknologi Informasi