3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Oktober 2015.
3.3 Sasaran Penelitian dan Informan Penelitian
3.3.1 Sasaran Penelitian Sasaran dalam penelitian kualitatif adalah narasumber, partisipan,
informan, teman atau guru penelitian. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu
yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi Sugiyono, 2013:50. Sasaran dalam penelitian adalah BPJS
Kesehatan Cabang Jember sebagai badan pelaksana Jaminan Kesehatan Nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Jember sebagai unit pelaksana yang membantu
Bupati dalam merumuskan kebijakan, melaksanakan koordinasi, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kesehatan masyarakat salah satu fungsinya yaitu
perumusan kebijakan teknis dalam penyusunan program pelayanan kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia IDI selaku oganisasi profesi dokter dan Perhimpunan
Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia sabagai representatif dari fasilitas kesehatan tingkat pertama meliputi klinik pratama dan praktik dokter.
3.3.2. Penentuan Informan Penelitian Informan merupakan orang yang menguasai dan memahami data,
informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian Bungin, 2007:108. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive. Teknik
Purposive adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut antara lain, subjek tersebut dianggap orang yang paling
tahu tentang apa yang kita harapkan Sugiyono, 2013:54. Informan penelitian meliputi informan utama, kunci, dan tambahan. Rancangan informan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember dan BPJS Kesehatan Cabang Jember bertanggung dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Dalam penelitian
ini yang menjadi informan utama adalah Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dan Kepala Bidang
Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan Cabang Jember. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember dipilih karena berdasarkan tugas pokok dan fungsinya yaitu melaksanakan perencanaan program pembinaan dan pengawasan dan
pengendalian dalam
kegiatan perencanaan
pendayagunaan dan
pengembangan sumberdaya manusia kesehatan. Bidang Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan Cabang Jember dipilih karena
bidang tersebut berhubungan erat dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama. b. Informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan pada penelitian ini adalah Perhimpunan Klinik dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia PKFI, Ikatan Dokter Indonesia IDI Cabang Jember, dan fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kabupaten Jember.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih adalah Puskesmas Kalisat, Puskesmas Gladak Pakem, dan Balai Pengobatan Camar. Puskesmas Kalisat
adalah puskesmas yang memiliki rasio dokter dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional terbesar. Puskesmas Gladak Pakem adalah puskesmas
yang memiliki rasio dokter dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional terkecil. Balai Pengobatan Camar adalah klinik yang memiliki rasio dokter
dengan peserta Jaminan Kesehatan Nasional terbesar di antara klinik pratama lainnya.
3.4 Fokus Penelitian dan Pengertian