Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM

2. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM

Ada beberapa program atau sebagai tambahan program pengembangan UMKM yang bisa dilakukan, terutama dalam kaitannya dengan meningkatkan eksistensi dan peran masing-masing lembaga pembina UMKM, yaitu: 5 a. Pemberdayaan Peran Lembaga Pemasaran Pendampingan terhadap UMKM, seharusnya tidak hanya terfokus pada produksi tetapi lebih pada pasar yang akan dituju. Dengan kata lain meningkatkan peran dan fungsi lembaga pemasaran Karenanya penggunaan teknologi baru yang memberikan peningkatan dan inovasi produk baru tetap tidak dapat diserap oleh pasar melalui channel yang telah ada. Pemberian proteksi kepada UMKM untuk masuk pasar. Hasil pendampingan teknis dan keuangan yang diberikan akan terlihat setelah produsen sadar dan paham tentang eksistensi dan yakin akan adanya aksesjaringan ke perdagangan yang lebih baik. b. Pemberdayaan Peran Lembaga Teknis Sehubungan dengan keterbatasan SDM dan dana yang dimiliki oleh pemerintah, perlu dikembangkan cost-effective strategy yang menstimulasi dan mengembangkan sentra-sentra industriUMKM, yang mengarah pada akses produsen ke pasar berkunjung ke konsumenpembeli, menjual dengan sistem retail atau wholesale, market and fairs, dianggap sangat berguna untuk membangun jaringan perdagangan baru yang menjadi tempat penjualan produk baru. 5 Putu Wiwin Setyari, Dinamika Pengembangan UMKM di Indonesia. Eksistensi lembaga yang mengkoordinasikan upaya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah . Salah satu usaha yang dipandang efektif untuk memberdayakan UMKM adalah dengan cara koordinasi atau sinergi antar lembaga instansi , baik lembaga teknis, lembaga keuangan, maupun lembaga pemasaran, agar memudahkan bagi UMKM untuk segera memperoleh bantuan. Pemerintah harus mengkaji ulang kriteria UKM, di mana kriteria UKM dapat dibuat berdasarkan batasan-batasan asset yang dimilikinya, tingkat penjualannya, atau jumlah tenaga kerja yang dimilikinya. Pemerintah juga harus menstandardisasi kriteria UKM ini bagi seluruh perbankan. c. Pemberdayaan Peran Lembaga Keuangan Kebijakan kredit yang diberlakukan hendaknya disertai dengan langkah kongkrit bukan hanya himbauan semata, sehingga ada support nyata dari lembaga ini.

3. Ketahanan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Bank Perkreditan Rakyat Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Menengah Kecil Di PT BPR Tridana Percut Medan

0 32 88

Peran Rentenir dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Mikro di Kabupaten Simalungun ( Studi Kasus : Pedagang di Pasar Kecamatan Raya)

10 112 98

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Peran Usaha Industri Kecil Pangan Terhadap Pengembangan Wilayah (Studi Kasus Di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin Provinsi Jambi)

1 53 137

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Pada Usaha Batu Bata Kembar Di Desa Saba Sitahul-tahul, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara)

5 144 107

Profil usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) Di desa kenongorejo, kecamatan pilangkenceng, kabupaten madiun

8 128 102