Transportasi ANALISA HUBUNGAN AKTIVITAS

38  Pengelola Bangunan Datang kantor pulang Pengelolaan bangunan diusabakan terintegrasi dengan baik sekali antara fasilitas-fasilitas lain.

2.1.8. Penyelamatan

Kegiatan penyelamatan bertujuan untuk menyelamatkan kano yang mengalami kecelakaan ataupun para penngunjung yang melalcukan olahraga air mengalarni kecelakaan.Untuk mengefektifkan penyelamatan perlu dilakukan pengawasan lingkungan setempat , yang juga sejalan dengan pemantauan kawasan di kawasan waterfront.Untuk memberi pertolongan pertama bagi kecelakaan , maka disediakan balai pengobatan pada bangunan yang dapat diakses langsung dari deck. Penyeiamatan bangunan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana telekomunikasi via satelit dan otomatisasi teknologi lain Alarm bangunan juga dikendalikan dan ruang pusat pengendali.

2.19. Transportasi

Transportasi pada bangunan terbagi 2 yaitu transportasi darat dan udara.Untuk transportasi udara bangunan disediakan helipad yang berfungsi untuk memudahkan para pengunjung yang datang menggunakan jasa helikopter. Helipad ini juga bermanfaat untuk memudahkan proses evakuasi darurat penyelamatan atau bagi peneliti atau pengunjung yan berkepentingan yang mengharuskan evakuasi menggunakan jasa helikopter karena dinilai paling cepat dan bebas hambatan. daan membutubkan waktu cepat untuk datang dan pergi dan bangunan. Untuk transportasi darat tersedia stasiun kereta api Batang Kuis yang dibantu oleh shelter bus dalam pengoperasiannya. Deck atau dermaga kano dipakai untuk kepentingan kano-kano rekreasi dan olahraga air di kawasan Waterfront ini.

2.2. ANALISA HUBUNGAN AKTIVITAS

Setiap kegiatan pada bangunan sangat erat kaitan hubungannya satu sama lain.Hubungan aktivitas dengan yang satu dengan yang lain;  Konservasi ekosistem sumber daya alam Trembesi berkaitan erat dengan kegiatan pemantauan kawasan pesisir dan di kawasan waterfront.Selain pada kedua kegiatan ini Diagram 2 Deskripsi Kegiatan Universitas Sumatera Utara 39 ada kesamaan rutinitas , mereka juga memakai teknologi yang sama. Pemantauan kawasan pesisir dan di kawasan waterfront memakai teknologi GPS , begitu juga dengan kegiatan pemantauan ekosistem ekosistem sumber daya alam , tapi pada kegiatan ini penekanannya pada teknologi submersible surveillance.  Kegiatan rekreasi outdoor dan indoor yang dapat dilakukan dalam bangunan merupakan kegiatan penunjang utama.Selain site memang berpotensi sebagai daerah wisata Waterfront kegiatan ini sangat penting untuk menunjang finansial operasional bangunan dan kegiatan konservasi konservasi ekosistem sumber daya alam. Walaupun begitu, kegiatan ini akan sangat dibatasi dengan keadaan ekosistem setempat. Artinya, akan diambil beberapa kebijaksanaan dalam pengaturan penempatan kegiatan rekreasi outdoor dan konservasi Pohon Trembesi Samanea Saman.Kegiatan ini tentu membutuhkan banyak fasilitas penunjang lainnya.  Kegiatan pengunjung yang cukup memakan waktu dan tenaga ini membuat pengunjung membutuhkan fasilitas akomodasi yang memadai , yaitu hotel sebagai sarana penginapan, restaurant dan cafe sebagai sarana untuk makan dan minum bagi pengunjung dan Mall sebagai pusat perbelanjaan dan refreshing bagi pengunjung.Selain memang disediakan fasilitas akomodasi bagi pengelola bangunan yang memang menetap disana, terutama bagi pengelola gedung dan Kawasan Pusat Konservasi Pohon Trembesi Samanea Saman.  Kegiatan komersial yang juga diusahakan oleh pengelola bangunan untuk mencari dana bagi operasional bangunan dan kegiatan konservasi adalah dengan metode penjualan dan penyewaan peralatan olahraga air dan penjualan souvenir pada pengunjung.Kegiatan dengan metode seperti ini diprediksikan akan dapat memenuhi kebutuhan pengunjung yang tidak mempunyai peralatan olahraga air dan menginginkan souvenir untuk kenang-kenangan dan secara tidak langsung mereka telah ikut serta dalam penggalangan dana untuk konservasi ini. Dan dapat dikatakan mereka ikut dalam menyelamatkan lingkungan dari bahaya polusi dan global warming yang sekarang ini sudah mencapai pada skala yang mengkhawatirkan.  Transportasi pada bangunan juga sangat penting, namun karena bangunan Batangkuis Eco Waterfront Integrated Hotel ini yang terletak di kawasan TOD Transit Oriented development maka fasilitas transportasi menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mencapai bangunan.Untuk kemudahan pencapaian , disediakan fasilitas transportasi yaitu helipad dan letak Batangkuis Eco Waterfront Integrated Hotel ini sangat dekat dengan Stasiun Kereta Api Batangkuis dibantu dengan shelter bus dalam aktivitasnya yang merupakan pusat dari konsep pembangunan kawasan TOD Batang Kuis ini dalam perannya sebagai salah satu Kota Satelit di kawasan Mebidang. Untuk pengunjung yang datang dari luar kota maupun yang datang dari luar negeri, Universitas Sumatera Utara 40 pencapaian ke Batangkuis Eco Waterfront Integrated Hotel ini cukup mudah karena pemerintah telah menyediakan jalur khusus freeway yang menghubungkan antara Kawasan Batang Kuis ini dengan Kuala Namu International Airport yang merupakan pintu gerbang wisata, bisnis dan perdagangan untuk Sumatera Utara khususnya bagi Kawasan Mebidang ini.

2.3 Skema aktivitas Pemakai.