Susilawaty 2010 melakukan penelitian mengenai analisis rasio keuangan dalam memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah current ratio, debt ratio, total assets turnover, return on asset, dan gross
profit margin. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah pertumbuhan laba. Penelitian ini dilakukan terhadap 20 perusahaan yang bergerak di bidang
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial tidak ditemukan adanya
pengaruh yang signifikan antara current ratio, debt ratio, total assets turnover, return on asset, dan gross profit margin terhadap pertumbuhan laba.
C. Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, debt ratio, total assets turnover, return on asset,
return on equity, dan operating profit margin. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Berdasarkan latar belakang masalah,
tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
H
7
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber: Data diolah penulis, 2010
Semakin tinggi current ratio, maka perusahaan semakin likuid dan akan semakin mudah memperoleh pendanaan dari kreditor maupun investor untuk
memperlancar kegiatan operasionalnya sehingga laba juga dapat meningkat. Semakin tinggi debt ratio, maka semakin besar jumlah modal pinjaman yang
digunakan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin tinggi total assets Rasio Keuangan X
Pertumbuhan Laba Y
Current Ratio X
1
Debt Ratio X
2
Total Assets Turnover X
3
Return on Asset X
4
Return on Equity X
5
Operating Profit Margin
Universitas Sumatera Utara
turnover, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat. Semakin
tinggi return on asset, semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Semakin
tinggi return on equity, semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dari ekuitas yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.
Semakin tinggi operating profit margin, maka semakin efektif dan efisien perusahaan dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya sehingga dapat
mempengaruhi laba bersih yang akan diperoleh perusahaan. Dengan demikian, secara simultan rasio keuangan berpengaruh signifikan dalam memprediksi
pertumbuhan laba dan secara parsial current ratio CR, debt ratio DR, total asset turnover TATO, return on asset ROA, return on equity ROE, dan
operating profit margin OPM berpengaruh signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba.
D. Hipotesis Penelitian