Konsep Umum Sistem Pakar

1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan dimana saja. 2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang tidak membutuhkan seorang pakar. 3. Seorang pakar akan pension atau pergi. 4. Seorang pakar adalah mahal. 5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat hostile environtment. Tujuan dari sebuah sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki seorang pakar ke dalam komputer dan kemudian kepada orang lain nonexpert. Aktivitas yang dilakukan untuk memindahkan kepakaran adalah: 1. Knowledge Acquisition dari pakar atau sumber lainnya 2. Knowledge Representation ke dalam komputer 3. Knowledge Inferencing 4. Knowledge Transfering

2.2 Konsep Umum Sistem Pakar

Pengetahuan dari suatu sistem pakar meungkin dapat dipresentasikan dalam sejumlah cara. Salah satu cara yang paling umum untuk mempresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan rule IF…Then Jika…maka. Walaupun cara di atas sangat sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam membangun sistem pakar dengan mengekspresikan pengetahuan pakar dalam bentuk aturan di atas. Turban 1995 menyatakan bahwa konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian merupakan suatu pengetahuan di bidang tertentu yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk pengetahuan yang merupakan keahlian adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu. 2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu. 3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup permasalahan tertentu. 4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah. 5. Meta-knowledge pengetahuan tentang pengetahuan. Seorang ahli adalah seorang yang mempunyai pengetahuan tertentu dan mempu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan domain, menyusun kembali pengetahuan jikan dipandang perlu, memilah aturan jika dibutuhkan dan menentukan relevan atau tidaknya keahliannya. Pengalihan keahlian dari para ahli untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan empat aktivitas, yaitu tambahan pengetahuan, representasi pengetahuan, inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. Pengetahuan yang disimpan di komputer dinamakan dengan basis pengetahuan. Ada dua tipe pengetahuan, yaitu fakta dan prosedur. Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar reasoning. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus dapat deprogram untuk membuat inferensi. Proses ini dilihat dari motor inferensi inference engine. Menurut Turban 1995, terdapat tiga orang yang terlibat dalam lingkungan sistem pakar, yaitu: 1. Pakar Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan khusus, pendapat, pengalaman dan metode serta kemampuan untukmengaplikasikan keahliannya tersebut guna menyelesaikan masalah. Universitas Sumatera Utara 2. Perekayasa Sistem Perekayasa sistem adalah orang yang membantu pakar dalam menyususn area peramsalahan dengan menginterpretasikan dan mengintegrasikan jawaban- jawaban pakar atas pertanyaan yang diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counter example dan menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. 3. Pengguna Sistem pakar memiliki beberapa pengguna, yaitu: pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin mengingatkan dan menambah basis pengetahuan dan pakar.

2.3 Struktur Sistem Pakar